Mereka kini telah sampai ditempat camping. Waktu menunjukkan pukul 17.05, mereka lantas bergegas untuk membangun tenda. Tak lupa mereka juga menata barang-barang mereka.
Setelah sekitar 20 menit bergelut dengan pasak dan tenda, kini 3 tenda telah berdiri tegak di depan mereka. Masih ada sekitar satu jam untuk sampai di waktu makan malam.
"Abang, Jean mau main air", pinta Jean pada Jenan.
"Berani emang? Yaudah ayo ganti baju dulu", Jenan lantas mengantarkan Jean untuk berganti pakaian. Setelah itu kaka beradik itu pergi bermain ombak dan tentunya bersama teman-temannya yang lain juga.
Jean sangat senang bermain ombak, begitu juga yang lainnya. Mereka sangat menikmati liburan ini. Tak lupa mereka juga mengambil beberapa foto untuk dijadikan kenang-kenangan.
Sudah hampir pukul 18.00 mereka lantas berhenti bermain air dan mengganti baju mereka. Jenan memakaikan pakaian hangat pada Jean karena angin pantai yang cukup kencang. Selesai mengganti baju lantas mereka duduk bersama didepan tenda, menatap sang bagaskara yang kini tengah tenggelam menyisakan semburat merah yang indah.
"Nat, fotoin gue dong, mumpung masih keliatan itu merahnya", pinta Skylar pada Nata.
"Bayar ya, beliin 10 diamond hehe"
"Ah lo mah, apa-apa bayarr. Iyaa ntar gue beliin, kalo fotonya cakep tapi", Keduanya lantas mendekat kearah pantai untuk mengambil beberapa foto.
Tak lama yang lain juga ikut mendekat ke arah pantai. Mereka mengambil foto bersama menggunakan tripod yang mereka bawa.
"Alaah ini gue nya jelekk, ulangg", protes Skylar setelah mereka berfoto bersama.
"Mana sih? Orang cakep gitu, gue sih yang cakep hehe, udah lah lo doang yang jelek, yang lain aman", ucap Satya dengan percaya diri
"Gamau lahh, ulangg, ini mau gue post jadi gue harus yang paling cakep", pinta Skylar pada teman-temannya. Akhirnya mereka menurut. Mereka terus berswafoto hingga waktu makan malam tiba.
Bagian memasak adalah tugas Jeviar dan Joviar. Tentunya juga dibantu oleh beberapa teman-temannya. Malam ini mereka berniat memanggang daging dan memasak beberapa mie.
Mereka sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing. Jenan dan Harsa yang membantu si kembar memasak. Skylar dan Nata menemani Jean bermain lego yang ia bawa dari rumah. Sedangkan Satya, tadinya ia juga ikut memasak, tapi ia lantas di usir oleh Joviar karena selalu mengganggunya. Dan berakhir kini ia menjadi pengangguran.
"AAAH.. gue bosen bangett, Joviar lo kenapa si kayak ga suka banget gue bantu", keluh Satya pada Joviar.
"Lo? Bantu? yang ada daritadi lo ngrecokin doang. Udahlah lo diem aja disitu, kalo lo ikut bantu gue takut ini ntar tenda ikut kebakar", ucap Joviar sambil meledek Satya.
"Oohhh.. Ati-ati kalo ngomong, lo gatau aja skill masak gue bahkan lebih keren dari chef Juna, ya gak Nat?", ucap Satya dengan percaya diri
Nata yang merasa namanya disebut pun ikut menimpali,"Gatau, seumur-umur gue belum pernah liat bang tya masak"
"Jangan panggil gue Tya anjir, kayak cewek", protes Satya pada Nata.
"Oh.. yaudah bang sat aja", Nata kembali menjawab.
"Ya jangan bang sat juga, berasa dikatain gue"
"Yaudah bang Satya"
"Formal amat, kepanjangan juga", Satya terus protes.
"Mau lo apa si bang? Gue tanya, mau lo apa??! Ini deket laut loh bang, pengin banget gue tenggelemin lo sekarang juga", ucap Skylar yang tampak jengah karena Satya yang banyak mau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Emergency Calls
Fanfiction- Pelangi memang muncul setelah hujan, tapi tidak setiap hujan memunculkan pelangi - Mereka kira kebahagiaan adalah milik setiap manusia, tapi ternyata kebahagiaan hanya milik kesayangan semesta. Our emergency calls, tempat mereka mencurahkan semua...
