Arjuna melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, kabar yang baru saja ia dapat cukup mengejutkannya, ia tak membayangkan jika mereka akan melakukan itu. Padahal Skylar tidak ikut campur dalam kasus itu, ia hanya tau jika mereka tengah menyelidiki hal itu, bukannya ikut campur.
Arjuna sampai ditempat kejadian, mendapati Harsa dan Satya yang tengah ditenangkan oleh beberapa warga dan ada juga polisi yang tengah memeriksa mobil yang tadi dibawa Skylar.
"Sat !! Sa !!", panggilnya. Yang dipanggil pun lantas menoleh.
"Gimana? Kenapa kaya gini?", tanya Arjuna.
"Gue juga gatau Jun, gue sampe sini mobil udah ringsek dan Skylarnya gaada", jelas Satya.
"Kok bisa mereka ngambil Skylar, padahal dia ga terlibat dalam hal ini", ucap Arjuna sambil mengusap wajahnya kasar.
"Ada yang mau gue omongin, tapi jangan di sini, gue takut komplotan pelaku ada disekitar sini", ucap Satyam
"Oke, kita ke apartnya Skylar aja, deket dari sini", ajak Harsa yang lantas disetujui oleh keduanya.
Mereka kemudian melangkah menuju motornya masing-masing, sebelum benar-benar pergi, Satya menghentikan mereka.
"Itu gimana? Gapapa ditinggal?", tanya Harsa sambil menunjuk kearah polisi dan mobil Skylar.
"Gapapa, gue ga kenal polisi itu, artinya mereka bisa kalian percaya", setelah itu ketiganya lantas pergi ke apartemen Skylar.
"Lo mau ngomong apa?", tanya Arjuna.
"Gue rasa mereka ngincer gue bang, karena mereka nandain dari mobilnya. Gue yang tiap hari pake mobil itu, gue rasa mereka emang ngincer gue", ucap Satya.
"Kalo emang mereka ngincer lo, kenapa Skylar tetep dibawa?", tanya Harsa.
"Pancingan? Atau Skylar udah terlanjur ngenalin mereka. Terlalu bahaya kalo mereka ga bawa Skylar sekalian menurut gue", jelas Arjuna. Keduanya mengangguk setuju.
"Menurut lo siapa pelakunya? Geng lo? Atau geng musuh?", tanya Harsa.
"Bukan geng gue, gue abis bareng sama mereka, full team. Jadi ga mungkin mereka yang nglakuin hal itu. Dan semisal itu kelakuan geng gue, bukannya malah gue duluan ya yang ketangkep? Bukan malah Skylar", jelas Arjuna.
"Tapi kalo geng musuh motifnya apa? Ga mungkin laporan kita di kepolisian bocor ke mereka kan?", tanya Satya.
"Mungkin aja, gue udah bilang kan. Tetep ada kemungkinan buat mereka sekongkol, walaupun kecil", ucap Arjuna.
"Ah sialann, kalo gini kita bakal kalah dong. Kalo polisi aja ga bisa kita andelin", ucap Satya emosi.
"Sabar dulu Sat, jangan terlalu terbawa emosi. Kita pastiin dulu ke kepolisian nanti. Kita cari tau dulu penyebabnya, masalah kaya gini kita ga boleh gegabah, kita tau seberapa bahaya mereka, jadi harus dipikirin mateng-mateng dulu rencananya", ucap Harsa sambil menenangkan Satya yang daritadi nampak emosi.
"Oh iya, ini Joviar mana? Ga keliatan dari tadi", tanya Arjuna yang dari tadi tidak melihat kejadiran Joviar.
"Sama anak-anak yang lain, gue suruh dia jagain mereka disana", ucapan Harsa yang lantas diangguki oleh Juna.
"Sekarang kita ke kantor polisi dulu, pastiin apa data kita bocor atau ngga, biar bisa buat rencana baru kedepannya", setelah itu ketiganya lantas pergi ke tempat mereka membuat laporan kemarin. Yang pasti bukan sektor kepolisian di sekitar mereka.
Cukup jauh dan lama karena kondisi jalanan yang juga macet. Sesampainya disana, mereka lantas menghampiri petugas yang mereka temui sebelumnya, menanyakan hal yang ingin mereka ketahui.
![](https://img.wattpad.com/cover/332412123-288-k792431.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Emergency Calls
Fanfic- Pelangi memang muncul setelah hujan, tapi tidak setiap hujan memunculkan pelangi - Mereka kira kebahagiaan adalah milik setiap manusia, tapi ternyata kebahagiaan hanya milik kesayangan semesta. Our emergency calls, tempat mereka mencurahkan semua...