5. Compulsion

992 93 1
                                    

Matahari kini telah menampakkan sinarnya, menggantikan tugas sang rembulan yang terjaga semalaman menyinari semesta yang gelap gulita. Waktu menunjukkan pukul 06.30, beberapa dari mereka masih belum bangun. Hanya Jenan, Jeviar, dan Satya yang kini tengah menyiapkan bahan untuk membuat sarapan.

"Sat, lo ga tidur semalem?", tanya Jeviar disela-sela aktivitas mereka.

"Engga, ga bisa tidur gue"

"Lo jangan nyetir deh ntar, bahaya. Biar gue atau Skylar aja. Jenan, kalo lo nyetir sendiri gapapa kan?", tanya Jeviar pada Jenan.

"Gapapa bang. Oiya ini mau masak apa bang?", Jenan mengubah topik.

"Nasi instannya masih kan? Kita masak sosis sama goreng nugget aja ya? toh abis ini kita pulang kan? Nanti masak lagi aja dibasecamp", jelas Jeviar, lantas Satya dan Jenan mengangguk.

Ketiganya kembali fokus untuk membuat sarapan. Setelah makanan matang, Satya lantas membangunkan yang lain. Kini mereka semua tengah duduk didepan tenda untuk sarapan bersama.

"Jean, gimana campingnya, seru gak?", tanya Harsa pada Jean ditengah-tengah sarapan mereka.

"Seru banget, bangg!! Jean suka, besok-besok ajakin Jean lagi ya bang!!",pinta Jean pada Harsa.

"Tentu dong abang bakal ngajakin Jean. Mmm... besok-besok kita pergi kemana lagi ya, Jean pengin pergi kemana?"

"Jean pengin pergi ke taman bermain bang yang ada banyak mainannya", jawab Jean dengan semangat.

"Okey, besok kalo abang senggang, abang ajak kesana", ucapan Harsa yang lantas diangguki oleh Jean.

"Jean doang bang yang diajak? Nata engga?", tanya Nata pura-pura melas.

"Skylar nggak diajak juga bang?", kini Skylar ikut menyahut.

"Ck, iya semua ikut. Kaya anak kecil aja apa-apa harus ikut", ucap Harsa pura-pura kesal.

"Nata kan emang masih kicik bang", ucap Nata sok imut. Yang lantas dihadiahi pukulan oleh Skylar.

"Najis banget sok imut, inget umur lo, Jean aja yang beneran anak kecil gak sok imut kaya lo", hardik Skylar pada Nata.

"Abang Skylar jahat, Nata nangis nih, hngg", Nata masih bersikap sok imut dan membuat Skylar semakin emosi. Keduanya lantas bertengkar, sedangkan yang lain hanya menertawakannya.

Dalam tawanya, Jenan melihat kearah temannya satu persatu. Ia merasa bersyukur karena bertemu dengan mereka semua. Benar kata Skylar, mereka bukan lagi orang lain, mereka adalah keluarga Jenan sekarang. Ia melihat bagaimana teman-temannya ikut membantunya menjaga Jean. Ia sedikit merasa tenang, setidaknya kini ia punya satu tempat untuk bersandar.

---------------

Mereka telah selesai membereskan tenda mereka dan bersiap untuk pulang. Kini mereka telah berada di mobil, dengan pembagian yang sama seperti saat berangkat. Bedanya kini mobil Satya dibawa oleh Harsa dan mobil Jenan dibawa oleh Jenan sendiri.

Jeviar sempat kembali menawarkan diri untuk menyetiri mereka karena mobil Satya tenyata Harsa yang bawa, tapi Jenan menolak, bosan katanya jika hanya duduk dibelakang.

Mereka lantas melajukan mobil mereka untuk pulang. Selama diperjalanan, suasana dimobil begitu tenang, tidak ramai seperti saat mereka berangkat. Di mobil, Nata dan Joviar hanya tidur, sedangkan Satya berusaha untuk tetap terjaga agar Harsa tidak merasa kesepian.

"Kalo mau tidur, tidur aja gapapa Sat. Lo kan semalem belum tidur sama sekali", tawar Harsa pada Satya.

"Gapapa bang, nanti aja tidurnya pas sampe basecamp", jawab Satya yang lantas diangguki oleh Harsa. Untuk beberapa saat suasana kembali hening, hingga Satya membuka suara.

Our Emergency Calls Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang