Siang ini Arjuna berniat untuk menemui Harsa dan Satya. Ia sudah menghubungi mereka semalam, saat dirumah sakit mereka sudah saling bertukar kontak, jadi bukan hal sulit bagi Arjuna untuk menghubungi mereka.
Kini ia tengah menunggu mereka di sebuah cafe, yang tak jauh dari sekolah Skylar. Tak lama mereka datang dengan membawa Skylar juga.
"Halo Jun, dah lama? Eh ini gue bawa bocah gapapa kan?", ucap Harsa sambil menunjuk Skylar. Sedangkan yang ditunjuk hanya melirik sinis.
"Ngga kok, baru nyampe. Iya gapapa, bawa aja, daripada bertingkah lagi bocahnya, ngrepotin, huu", ucap Arjuna sambil meledek Skylar.
"Gue bukan bocah ya bang anjir", ketus Skylar yang lantas duduk disamping Harsa dan Arjuna.
"Skylar mulutnya gue lempar gelas nih, yang sopan", sinis Satya.
"Sstt, udah. Ngajak ketemu kenapa Jun?", tanya Harsa.
"Sebelumnya gue mau minta maaf karena ga sengaja denger percakapan kalian, tapi gue mau nanya. Jeviar yang kalian kenal itu, ini bukan?", ucapnya sambil menunjukkan foto Jeviar dengannya.
"Iya, lo temennya Jeviar ya? Tolong maafin Jeviar ya kalo dia ada salah, dia udah gaada belum lama ini", Jawab Harsa.
"Jadi, dia beneran meninggal?", ucap Arjuna memastikan.
"Iya, kok lo tau? Lo sebenernya siapa?", tanya Harsa heran.
"Gue temen se gengnya dia bang, gue tau dia karna dia waktu itu minta buat gabung, butuh duit katanya", jelas Arjuna.
"Oh !! Jadi lo? Yang bikin dia ikut-ikutan geng lo itu, gara-gara kelakuan geng lo!! Dia jadi meninggal tau ngga !!", ucap Satya yang nampak emosi. Sebelumnya ia telah diberitahu oleh Harsa soal penyebab kematian Jeviar. Sedangkan Skylar yang tak tahu apa-apa hanya menyimak diantara mereka, ia juga ikut terkaget.
"Hah? Maksud lo?", Arjuna nampak tak paham. Satya hendak menjawab, namun Harsa menahannya.
"Biar gue aja, lo kontrol emosi lo dulu", potong Harsa.
"Jeviar sama kembarannya diserang sama salah satu anggota musuh geng kalian, Joviar bilang mereka balas dendam karena geng lo bunuh adiknya. Jeviar udah bilang kalo dia ga ikut nglakuin itu, tapi dia ga peduli dan terus-terusan nyerang mereka.
Gue mau nanya sama lo, Jeviar beneran ga ikut nglakuin itu kan? Karna gue percaya dia anak yang baik, ga mungkin nglakuin hal sekeji itu", Arjuna tak langsung menjawab, ia mencoba mengingat kejadian apa itu.
Tiba-tiba ia teringat satu kejadian, saat Shaka berurusan dengan infinity gang. Saat itu Shaka kalah dari balapan, ia tak terima jadi ia menyerang lawannya. Ia menyerangnya hingga lawannya itu kehilangan nyawa. Tanpa mereka ketahui kakak dari lawannya itu ternyata menyaksikan semua kejadian penganiayaan adiknya. Dan sepertinya hal ini menjadi motif untuknya melakukan balas dendam.
"Iya, Jeviar ga ikut sama sekali, dia sama sekali ga terlibat. Dia gabung cuma buat balapan. Sorry bang gue bener-bener gatau kalo mereka bakal balas dendam lewat Jeviar, itu sebenernya masalahnya terjadi sebelum Jeviar gabung geng kita. Gue bener-bener minta maaf bang, gue gatau kalo mereka bakal se nekat itu"
"Maaf lo ga bisa bikin Jeviar bangun lagi", ucapan Satya yang membuat Arjuna semakin merasa bersalah.
"Sorry, tapi gue bener-bener gatau. Karna itu sebenernya juga cuma masalah pribadi dari pihak kita, dan ga banyak yang tau soal ini", jelas Arjuna yang malah membuat mereka bingung.
"Maksud lo?", tanya Harsa.
Arjuna lantas menjelaskan kronologi kejadian itu pada mereka.
"Jadi itu sebenernya cuma masalah pribadi ketua geng lo? Dan lo cuma diem aja ngeliat dia ngelakuin hal keji itu?", sinis Satya.
![](https://img.wattpad.com/cover/332412123-288-k792431.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Emergency Calls
Fanfiction- Pelangi memang muncul setelah hujan, tapi tidak setiap hujan memunculkan pelangi - Mereka kira kebahagiaan adalah milik setiap manusia, tapi ternyata kebahagiaan hanya milik kesayangan semesta. Our emergency calls, tempat mereka mencurahkan semua...