Biasanya seseorang memulai harinya dengan bangun tidur atau sarapan, atau mungkin yang lebih umum lagi, bangun kesiangan dan terlambat ke sekolah. Tapi itu semua tidak terjadi pada Alam.
Sebelum pergi ke kampusnya, dia sempat mengunjungi halaman belakang kos-kosannya. Dia sudah terbiasa dengan pesawat UFO sebesar rumah yang terparkir di sana, jadi dia kesini bukan untuk memprotes atau mengomentari hal itu.
Justru dia malah berdiri diam sambil melihat fokus pada bagian belakang kos-kosannya. Cukup lama dia diam sambil memegang dagu seolah seperti ada yang sedang ia pikirkan dengan keras.
Bahkan ketika Iofi turun dari pesawat UFO setelah memperbaiki pesawatnya berdiri di sebelah Alam dengan wajah bingung.
Dia mencoba melambai-lambaikan tangannya di depan wajahnya, melompat-lompat mencoba menghalangi pandangan Alam-- enggak nyampe, btw. Dan bahkan melihat ke arah yang sama dengan Alam. Tapi Iofi sama sekali tidak mengerti apa yang sedang dilihat Alam dari tadi.
Lalu tiba-tiba, Alam malah pergi begitu saja sambil sesekali melirik ke tempat yang tadi. Meninggalkan Iofi yang masih berdiri di sana sendirian, dengan wajah keheranan.
"Itu orang napa, dah?" gumam Iofi.
Sore harinya, setelah pulang kuliah, Alam tidak langsung masuk ke rumahnya. Dia kembali berdiri di tempat yang sebelumnya sama seperti di pagi hari.
Kali ini ada Risu yang melihat tingkah aneh Alam. Sama seperti Iofi tadi pagi, Risu mencoba menarik perhatian Alam dengan berbagai cara tapi masih tidak berhasil juga.
Lalu kemudian muncul seringai kejahilan di wajah Risu, pertanda kalau dia akan melakukan hal-hal aneh lagi.
Mula-mula Risu memasukkan satu kacang utuh ke dalam mulut Alam yang ia dapatkan dari snack kemasan yang ia pegang dari tadi.
Alam yang tidak juga merespon seolah menjadi dorongan bagi Risu kalau dia bisa berbuat lebih dari ini.
Risu memasukkan tidak dua, tidak tiga, tidak empat, tapi dua belas kacang utuh ke dalam mulut Alam. Membuat pipinya penuh dan menggembung besar bagaikan seekor tupai yang menyimpan kacang di mulutnya.
Dan itu membuat Risu tertawa geli tapi kecil supaya Alam tidak sadar dengan apa yang dia telah perbuat.
Tapi otak Risu masih belum puas dan berhasil memikirkan keisengan lainnya. Dengan cepat dia mengambil sebuah spidol dari kamarnya dan kembali untuk lebih mengacak-acak wajah Alam.
Sayangnya, sebelum Risu bisa berbuat apa-apa dengan pistolnya, salah satu kacang di mulut Alam tidak sengaja tertelan yang membuatnya tersedak dan akhirnya sadar. Lalu Alam pun menengok ke arah Risu.
"Oi! Apa yang kau lakukan dengan wajahku?!"
"Wah! Orangnya udah sadar! Kabur!"
Tapi Risu kabur tidak terlalu jauh dan hanya berlindung di belakang punggung Moona yang kebetulan juga penasaran dengan apa yang sedang Alam lakukan.
"Sebenarnya apa yang kamu lakukan dari tadi, sih?" tanya Moona.
"Dari pagi malah. Aku yang sedang memperbaiki pesawatku jadi bingung sendiri." Iofi juga menghampiri.
Alam tidak langsung menjawab. Ia terdiam dan kembali melihat ke arah belakang kos-kosannya, ketiganya juga ikut melihat ke arah yang sama karena penasaran. Tapi kemudian Alam menjawabnya.
"Entah kenapa aku merasa ... kalau aku ingin memperbesar kos-kosanku."
"Eh?"
"Eh?"
Mereka bertiga bingung. Dan Alam juga bingung karena mereka bingung.
**
Karena mereka semua sedang bingung, mari kita pindah ke tempat lain dan mundur untuk beberapa jam ke belakang di hari yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kos-Kosan HoloID : Season 2
Fanfiction(Slow Update) Fanfic yang (lagi-lagi) menceritakan tentang kehidupan sehari-hari dari member Hololive ID gen 1, gen 2, dan gen 3