Al & El || 46

27 6 0
                                    

Assalamualaikum.. sore semuanya, aku up lagi nih hihi📌

Selamat membaca..
Jangan lupa tinggalin jejak kalian di sini yawyaw🐾

                        ***

Pagi ini banyak orang yang sibuk akan kerjaan masing-masing, Alfi yang sudah siap dengan pakaian gamis dan jilbab yang ia kenakan kini sedang berada di Rumah sakit tempat dimana momy Zerin di rawat untuk melakukan perawatan yang ketat. Ia ingin menjenguk momy Zerin yang katanya sedang berada disini karena mentalnya terganggu akibat kejadian dimana saat itu momy Zerin sendiri yang melihat langsung bagaimana melihat perjuangan Sinta dan Darrel yang berjuang masing-masing.

Saat di depan meja Alfi bertanya kepada sang resepsionis. "permisi, apakah disini ada pasien yang bernama Zerina Aqilla Tsabina?"tanya Alfi

"Sebentar saya cek dulu ya dok,"ucap sang suster

Mengapa sang resepsionis memanggilnya dok? Apakah suster tersebut mengenal Alfi sebagai dokter? Ya tentu jawabanya iya, mungkin karena Alfi yang selalu bolak-balik ke sini jadi banyak yang mengenalnya.

"Iya sus,"

Suster tersebut dengan tatapan seriusnya melihat ke arah laptop yang berisi data-data pasien, dengan menggulir-gulir setiap tulisan nya.

"Ketemu!"ucap sang suater

"Di ruangan apa? Dan nomor berapa?"tanya Alfi dengan cepat

"Di ruangan VIP nomor 5,"jawab sang suster.

"Okey kalau begitu terimakasih, saya ke sana dulu sus.. assalamualaikum,"ucap Alfi lalu pergi menjauh dari sana dan berjalan mengikuti arah koridor yang lurus.

Di lorong koridor rumah sakit ini hanya satu dua saja orang lewat, menjadikan suasana di koridor disini mencengkamkan. Namun itu sudah biasa bagi Alfi yang selalu seperti itu di rumah sakit, Alfi mengedarkan pandanganya ke arah papan pintu yang bertuliskan VIP 5, itu berarti ia sudah sampai tepat di ruangan yang ditujunya yaitu ruangan momy Zerina.

Tok! Tok! Tok!

"Assalamualaikum!"salam Alfi, tangan kirinya memegang sebuah parsel yang ia beli sebelum berangkat tadi,

Krietttt...

Pintu terbuka menampilkan sesosok laki-laki yang muka nya mirip dengan Darrel dan siapa lagi kalo bukan Zaki?

"Waalaikumussalam,"sahut Zaki

"Momy mana Zak?"tanya Alfi yang langsung menyosor

"Lagi tidur,"jawab Zaki

"Gimana keadaan momy sekarang?"tanya Alfi yang kepo akan perkembangan kesehatan momy Zerin

"Makin memburuk. tanganya, kakinya, dan badanya semua penuh luka akibat kelakuan momy sendiri,"jawab Zaki dengan menundukan kepalanya

"Sabar.. ujian buat lo, Allah tau lo itu bisa ngejalaninya, makanya Allah kasih ujian kek gini ke lo.."ujar Alfi

"Iya makasih,"ucap Zaki

"Masuk kak,"ucap Zaki mempersilahkan Alfi masuk

"Jangan panggil kak, gue gak tua-tua amat kali.."gak ngaca bener lo Al Al...

"Gue ngerasa gak sopan aja, kan lo lebih tua dari gue.."ucap Zaki dengan tersenyum nyeleneh

"Yeuuu kampret!!!"sentak Alfi

"Oh iya ini ada parsel buah dari gue buat momy,"Alfi menyerahkan sebuah parsel buah yang berada di tanganya kepada Zaki

"Loh.. gak usah repot-repot kali, kalo mau jengukin ya jengukin aja, gak usah bawa apa-apa.."ucap Zaki

"Udah terima aja,"ucap Alfi mendesak Zaki untuk menerimanya

"Yaudah makasih kak,"ucap Zaki dengan tangan yang menerima parselan tersebut, Alfi menanggapinya dengan senyumanya.

Mereka berdua masuk ke dalam ruangan, pintu terbuka menampakan momy Zerin yang sedang duduk dengan tatapan kosongnya, dan terdapat daddy Geraldo yang sedang duduk di sebelah brankar yang terdapat kursi tunggal.

"Momy udah bangun dad?"tanya Zaki

Daddy Geraldo tampak menengok kan pandangan nya ke arah Zaki dan Alfi, lalu mengangguk. Kini daddy Gerald berdiri dari kursi dan berjalan menuju sofa untuk mempersilahkan Alfi yang sedang tersenyum ke arahnya.

Alfi pun yang mendapatkan izin langsung berjalan dengan pelan untuk duduk di samping momy Zerin.

"Mom..."panggil Alfi, momy Zerin hanya melirik sekilas.

"Momy, Al disini jenguk momy loh.."ucap Alfi dengan tanganya yang mengusap-usap tangan momy Zerin

Saat mendengar nama Al, momy Zerin langsung melirik lagi, "Al?"tanya momy Zerin

"Iya mom, ini Al"jawab Alfi dengan tersenyum tulus pada momy Zerin

Seketika momy Zerin langsung memeluk tubuh Alfi yang membuatnya bergoyang sedikit dan untungnya Alfi bisa menyeimbangkan tubuhnya agar tidak jatuh bersama.

"Hiks.. El pergi Al, mom-momy gak sanggup.. hiks!"dalam dekapan Alfi, momy Zerin menangis tersedu-sedu dan terus menggumamkan nama Darrel.

"Udah ya momy.. jangan nangis lagi, momy sayang sama El kan?"tanya Alfi yang mendapat anggukan kepala dari momy Zerin.

"Momy sayang sama El, terus kenapa momy terus-terusan nangisin El? emang momy mau kalo El itu gak tenang disana hm?"tanya Alfi dengan tanganya yang mengelus pundak momy Zerin dengan lembut

"Hiks! Ta-tapi di-dia g-gak pa-pamit Al!! Momy gak ikhlas kalo dia perginya gak pamit!!"momy Zerin mulai teriak-teriak dengan menghentak-hentakan tanganya pada pundak Alfi, dan tentunya itu membuat daddy Geraldo dan Zaki langsung berdiri dan berjalan dengan panik.

"Mom tenang! Itu Alfi,"ucap daddy Geraldo

"Gapapa dad.."gumam Alfi yang mengisyaratkan daddy Geraldo dan Zaki untuk diam.

"momy tenang okey.."ucap Alfi yang bagaikan sihir menghentikan gerakan tangan momy Zerin yang memukuli pundak nya.

"Hahahha El gak sayang sama momy ya Al?"tetiba momy Zerin tertawa dan melepaskan pelukanya pada Alfi.

"No mom!"Alfi Zaki dan daddy Geraldo kaget Geraldotiba-tiba momy Zerin kabur dari brankar dan berlari keluar dari ruangan.

"Hahaha El gak sayang sama momy hiks! Pa-padahal mo-momy sayang bang-et hiks sama El!"racau momy Zerin yang terus menerus menjauh dari jangkauan mereka bertiga dan berakhir kejar-kejaran, Suster yang melihatnya pun ikut serta mengejar momy Zerin.

Saat Alfi sudah mendapatkan momy Zerin, ia langsung memeluk tubuh momy Zerin dari belakang agar tidak berontak.

"Momy percaya gakdir gak? Takdir udah di atur sama Allah dengan sebaik-baiknya. Jadi itu mungkin udah takdirnya El buat ninggalin kita.."ucap Alfi dengan terus menggumamkan setiap kata untuk menenangkan momy Zerin.

"El itu sayang banget sama momy tau gak?"Alfi mengucapkanya dengan menggiring momy Zerin agar balik ke ruangan VIP 5.

"Hahahahahaa gak percaya momy kalau El sayang momy,"

"Hiks! Dia aja ninggalin mo-momy hiks!"momy Zerin di dudukan di atas brankar saat sudah sampai di ruangan VIP 5.

"Iya Al tau, tapi... momy itu sayang gak sama El?"tanya Alfi yang mendapat jawaban anggukan dari kepala momy Zerin

"Mom! Momy itu harus sembuh.. jangan kayak gini. yang kehilangan El gak cuman momy, tapi kita semua juga merasa kehilangan... jadu mony jangan kayak gini ya?"

"Momy gamau El sedih kan?"tanya Alfi yang membuat kepala momy Zerin menggeleng.

"Udah momy tenang, terus ntar biar cepet sembuh.. kalo momy sembuh, Al bakal ajakin momy buat shopping okey?"

"Al bakal sering-sering jenguk momy kesini deh,"ucap Alfi

"....." tak ada sahutan dari momy Zerin, ternyata momy Zerin sudah tertidur di dekapan Alfi. Alfi merebahkan tubuh momy Zerin dengan bantuan daddy Geraldo.

AL & EL [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang