Happy Reading!!!
***
Malam menyapa pagi, matahari ingin terbit dari arah timur namun masi malu-malu jadi masi sedikit munculnya, akibat hujan deras di tengah malam kini semuanya yang terlihat hanyalah daun yang basah, latar yang basah, dan genteng pula ikut basah. Alfi gadis itu sudah menyelesaikan shalat subuhnya dan dilanjutkan dengan tadarus Al-Qur'an, setelah tadarus Al-Qur'an kini Alfi berjalan ke arah dapur untuk memasakan-masakan istimewa untuk ibu dan papah nya.
Dia sudah kembali dari kota Ciamis yang di tugaskan untuk membantu dokter-suster yang ada di sana, ia kaget mendengar berita bahwa Darrel meninggal dunia. Ia tak menyangka jika Darrel akan pergi meninggalkan seluruh orang tersayangnya, sungguh Alfi pun sedikit tak tega jika endingnya harus begini, namun kita sebagai manusia gak ada yang tau rencana Allah seperti apa jadi yaudah kita jalanin aja.
Alfi mengambil sayuran yang dibutuhkanya untuk memasak, setelah itu ia cuci terlebih dahulu sayuranya agar fresh, setelah di cuci sayuranya di potong sesuai kadarnya.
Ia akan menumis kangkung, memasak tempe dan memecak terong, sesimple itu namun jika di makan bersama keluarga itu rasanya sangat nikmat.
"Ya Allah Al.. tak kirain kucing loh ki, eh ternyata bener.. kucingnya lagi masak hhahaha" Eros, iya dia adalah Eros yang menginap di rumahnya entah karena apa sebabnya,mungkin di usir dari kontrakanya.
"....." tak ada jawaban dari Alfi, ia sedang fokus memasak tumis kangkung dan memasak terong untuk di pecak
"Masak apa Al?"tanya Eros
"..."tak ada jawaban lagi yang membuat Eros kesal, Eros langsubg menyerobot untuk melihat apa yang di masak adik sepupunya ini.
"Dih apasih?!"kesal Alfi
"Uhhhh harumnya, pasti enak.."ucap Eros
"Lo duduk! Kalo kagak, gue potong nah leher lo!"ucap Alfi dengan menunjukan pisau yang di pegangnya
"Ampun nyai..."ucap Eros lantas ia berjalan ke arah meja makan untuk duduk di sana, ia mengambil buah apel yang ada di keranjang buah lalu ia memakanya setelah di gosok-gosokan di bajunya agar tidak terkontaminasi virus, wk.
"Eum Al,"panggil Eros
"Apa?!"tanya Alfi ngegas
"Ish ish tak patut..."
"Selow nyai selowww,"
"Darrel kan udah gak ada nih ya.. berarti lo janda dong?"tanya Eros yang membuat Alfi ingin sekali membanting wajan ini ke mukanya
"Ha?! Siapa yang janda? Siapa?!"tanya Arfan--papah Alfi
"Al Pak de,"jawab Eros
"Ha?! Nikah sama siapa dia? Sampe-sampe janda? Ha?!"tanya Arfan
"Jangan dengerin omongan orang gila pah.."ujar Alfi yang kesal
Arfan celingak-celinguk, "gak ada orang gila Al,"
"Astaghfirullah... itu di depan papah orang gila,"ucap Alfi
"Heh! Semprul lo,"ucap Eros
"HAHAHAHHA,"Tawa Alfi pun pecah melihat wajah Eros yang merah padam karena marah
Eros berdiri untuk mengejar Alfi, namun Alfi segera menodongkan susuk yang di gunakanya untuk membalikan tempe nya yang ia goreng agar tidak gosong.
"Ampun nyai,"Eros lantas mundut beberapa langkah sampai mentok kursi dan dirinya jatuh di atas lantai.
"AHAAHAHAHAA MAMPOSS!!"tawa Alfi yang mengundang tawa Arfan
"Makanya jangan ngeledekin adek mu Ros,"ucap Arfan lantas duduk di kursi yang ada di depanya
"Masak apa Al?"
"Tumis kangkung sama pecak terong,"jawab Alfi
"Ouh.."
"Ada apa ini? Kok ribut-ribut?ttanya ibu Halimah yang baru saja sampai
"Gak bu.. itu si Eros ngeledek Al jadi yaudah deh,"ucap Arfan yang membuat Eros menggerutu
Setelah 1 menit kemudian, kini masakan sudah tersaji semua di atas meja dengan sajian yang menggugah selera makan.
"Mari kita makan!!!"serbu Eros yang langsung mengambil nasi 2 centong dan lauk nya
"Gak kebanyakan Ros?"tanya Arfan
"Gak pak de,"
"Uni, ayok makan jangan diliatin aja dong..."ucap Eros yang memanggil ibu Halimah adalah uni.
"Iya Ros, duluan aja..."ucap ibu Halimah dengan senyuman yang terukir indah di bibirnya
"Gak enak ini Eros kalau ngeduluin,"ucap Eros yang malu-malu tapi aslinya mau, disebelahnya Alfi mencibir abang sepupunya itu yang aslinya sudah keroncongan dari tadi
"Kita berdo'a dulu sebelum makan, Eros ayok kamu pimpin do'a nya!"titah Arfan pada Eros
"Saya pak de'?"tanya Eros yang mendapat anggukan dari kepala Arfan
"Yaudah, bismillahirahmanirrahim.."
"Allahumma bariklana fima razaktana wakina adzabannar... Aamiin,"
"Aamiin" mereka pun mulai aksi sarapan paginya dengan menu tumis kangkung yang di buat oleh tangan Alfi sendiri.
"Eummm wenwak Awl!"ucap Eros yang mulutnya masih tersumpal nasi
Eros menggunakan tanganya untuk memasukan nasi dan kangkung itu ke dalam mulutnya, itu bukan karena kampungan namun karena sebuah kenikmatan yang tiada tara dan itu adalah salah sunnah Rasulullah. Tak hanya Eros namun semuanya juga menggunakan tangan untuk menyuapkan sesuap nasi ke dalam mulut mereka masing-masing.
"Kalo makan itu jangan ada yang ngomong.. hormatin makanan kita yang ada di depan, kita nikmati saja makanan yang tersedia,"ujar Arfan
"Eum baik pak de' maaf.."ucap Eros dan setelahnya ia menyuapkan kembali sesuap nasi ke mulutnya untuk mengenyangkan perutnya yang kosong sejak tadi malam.
Mereka melanjutkan aksi sarapan paginya dengan nikmat tanpa ada pengecualian, sampai-sampai tumis kangkung yang di depan sudah hampir habis ludes, pecak terongnya sudah habis sedari tadi dan tempenya juga sudah menjadi jambalan bagi Arfan maupun Eros.
Setelah beberapa menit, akhirnya semuanya bersih tak tersisa.. hanya tersisa piring dan peralatan dapur yang belum sempat ia bereskan, ia berniat membereskan dapurny setelah makan dan langsung di cucinya agar tak terlalu menumpuk.
"Ibu bantuin Al,"tawar ibu Halimah
"Udah ibu duduk aja, biar Al yang nge cuci in semuanya.."ucap Alfi sembari mencuci piring-piring kotor.
"Gapapa Al, ibu pengen bantu.."keukeh ibu Halimah
"Yaudah deh bu.."
Mereka berdua pun mencuci piring bersama-sama,diiringi canda tawa dan guyon yang bisa mengundang tawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
AL & EL [End]
Fiction générale⚠️FOLLOW SEBELUM MEMBACA⚠️ [Bijak dalam berkomentar dan hargai karya penulisnya,follow sebelum membaca] *** "Dia punya cara tersendiri buat ngebahagiain lo,"ucap gadis yang kini berada di ambang pintu ruangan Al "Ya kalo di...