Assalamualaikum guyss
jangan lupa jejaknya di tinggalin ya.. Krna vote readers adalah semangat Author.
Happy Reading...
***
Hujan di malam hari itu adalah suasana yang mungkin bagi sebagian orang itu menyenangkan, karna dari suara berisik gemercik hujan bisa meredamkan suara tangis, suasana sejuk yang tercipta secara alami pun terasa dan yang terpenting adalah nyaman tak ada yang mengganggu. Dan itulah yang terjadi pada seorang pemuda yang kini tengah duduk di sofa yang berada di kamarnya, dia sedang memikirkan bagaimana ini itu dan bagaimana ini itu..
"Mungkin udah takdir kali yak bang.. gue berusaha ikhlas tapi susah,"gumam sang pemuda tersebut
"Andai waktu bisa berputar kembali, pasti gue bakal bener-bener jagain lo bang.."ujar nya
"Arghhhhh, shit!"umpat sang pemuda dengan tangan yang menarik rambutnya dengan kasar.
"Zaki.."panggil seorang wanita paruh baya yang kini sedang menghampiri pemuda yang di ketahui adalah Zaki
"Yes mom?"kepala Zaki memutar menghadap kebelakang tepat pada sosok yang dicintai nya saat ia lahir.
"Kamu lagi banyak fikiran?"tanya momy Zerin
"No mom, I'm okey.."jawab Zaki dengan senyuman yang indah terukir di bibir nya itu
"Momy tau kamu masih terpuruk kan atas kehilangan Abang mu? Momy juga dulu sampe kena gangguan jiwa karena itu, dan sekarang momy sadar kalo kita itu harus ikhlas atas apa yang sudah di kehendaki Tuhan kepada kita.."Momy Zerin berjalan mendekat ke arah Zaki dan ikut pada sofa di sebelah Zaki.
Dari pancaran mata milik Zaki, sudah terbaca bahwa anaknya itu habis menangis walaupun tidak kentara, namun momy Zerin tau itu. Wajah yang lesu, pakaian yang masih terlihat apik namun menurut momy Zerin itu sangat kusut, dan rambut nya yang acak-acak an membuat momy Zerin itu kasihan melihat anaknya itu. Tangan milik momy Zerin bergerak untuk mengusap bagian punggung Zaki, dan sembari berucap.. "ikhlas memang susah, apalagi kehilangan seseorang yang amat di sayangi.. tapi kalo gini terus caranya gimana kedepanya hm? Apa kamu mau gini terus? Gak kan.. kamu itu kuat! Anak momy sama daddy yang kuat! Momy yakin kamu pasti bisa ikhlas.."
"Emang kamu mau kayak mommy kena gangguan jiwa hm?"kepala Zaki menggeleng tegas dan menatap tajam mommy nya karna bagaimana pun itu adalah pengalaman pahit yang di alami momy Zerin, Daddy nya dan dirinya.
Momy Zerin tertawa melihat tatapan tajam milik sang anak, dia tahu arti tatapan tersebut dan memilih tersenyum saja menanggapinya.
"Kamu harus ikhlas yuk, bisa.."ucap momy Zerin dengan senyuman manisnya
Senyuman itu bagai kan kutukan yang membuat Zaki menganggukan kepalanya berkali-kali.
Momy Zerin beranjak dari tempatnya dan berusaha membersihkan kamar milik Zaki yang menurutnya itu sungguh kotor sekali, Zaki hanya memandang momy Zerin yang sedang membersihkan kamarnya.
"Laper mom, ada makanan gak?"tanya Zaki pada momy Zerin
Momy Zerin menengok ke arah Zaki, "masak mie instan aja.."ujar momy Zerin
"Okey mom,"kata Zaki, ia lalu beranjak dari duduk nya dan berjalan meninggalkan kamar yang terisi momy Zerin saja, dan beralih pada dapur.
Sesampainya di dapur Zaki membuka rak gantung yang di dalamnya banyak bahan masakan, Zaki mengambil satu mie instan dan beralih kepada kulkas, ia mengambil satu butir telur.
Tanganya kini bergulat dengan mie instan yang akan di buatnya, mungkin akan terasa berbeda karena Zaki yang memasak. Rasa agak sedikit.... gak enak mungkin atau emang gak enak ya? Hmmm coba deh nanti.
"Ngapain?"tiba-tiba laki-laki paruh baya bertanya yang membuat Zaki kaget sampai bumbu yang di pegangnya jatuh ke arah piring nya dengan estetick.
"Ha? Oh.. ini lagi buat Mie instan dad,"ujar Zaki, ia tersenyum canggung.
"Ouh, buatin daddy satu..."ucap Daddy Geraldo yang membuat Zaki melongo.. dikirain mau marah atau apa eh ternyata enggak. Bersyukur deh...
"Soto atau goreng dad?"kenapa Zaki bertanya hanya soto dan goreng karena daddy nya itu suka sekali antara keduanya.
"Kalo bisa 2 kenapa harus satu?"tanya daddy Geraldo dengan wajah datar nya
"Yang bener dad.. Zaki bingung,"ujar Zaki dengan wajah linglungnya
"Soto aja, yang pedes!"jawab daddy Geraldo lalu pergi dari dapur meninggalkan Zaki yang mungkin tengah menggerutu.
"Cape gua, pengen istirahat sejenak aja gak bisa huh!"gumam Zaki seraya tanganya mengaduk mie instan yang berada di panci itu agar cepat matang nya.
Setelah 10 menit kemudian akhirnya 2 mie instan tersebut sudah selesai ia masak, kini tinggal merapihkan tata letak mie nya dan telur nya. Saat akan menata tata letak mie dan telurnya tiba-tiba momy Zerin datang dengan paper bag di tanganya dan senyumann lebar miliknya.
"Wih apa tuh mom?"tanya Zaki pada momy nya
"Mau tau aja atau mau tau banget?"goda momy Zerin
Momy Zerin melirik ke arah 2 mangkok yang sudah tersedia di depanya, ini anaknya makan kok kayak gentong ya? Padahal kan gak ada yang keturunan begitu.
"2? Buat kamu semua Ki?"tanya Momy Zerin
"No mom, buat Daddy tadi nitip.."jawab Zaki santai
"Oalahhh,,,"
"Yaudah sana dimakan dulu, momy mau naruh ini dulu.."momy Zerin mengangkat paper bag nya ke atas,
"Oke mom, see you.."
Zaki berjalan meninggalkan dapur dengan dua tanganya membawa 2 mangkok berisi mie instan yang tadi dibuatnya, dirinya tidak sabar mencicipi masakanya sendiri, kalo hambar jangan salahkan dirinya karena dirinya tidak pandai dalam hal masak memasak.
"Daddy.. Yuhu!!!"Zaki menaruh kedua mangkok tersebut di atas meja ruang keluarga, karena memang daddy nya berada di ruang keluarga jadi yasudah dirinya ikut ke dalam ruang keluarga, mau di ruang makan tapi kurang nikmat kata Zaki mah..
"Silahkan dinikmati cheff,"Geraldo tersenyum melihat tingkah konyol anaknya itu.
"Makasih,"ucap Geraldo
"Yoi dad. sama-sama,"ujar Zaki, dirinya duduk di sebelah sang daddy yang asyik memakan mie instan tersebut.
"Rasanya gimana dad?"tanya Zaki dengan wajah yang ragu-ragu
"Ya kaya mie instan pada umunya,"jawab Geraldo dengan santainya
"Yaiyalah wong bumbunya aja udah disiapin dari sana begimane sih,"sahut Momy Zerin yang baru saja datang dari dapur.
"Yahhh padahal pengen kek ada rasa lain gitu.."
"Ada,"
"Apa?"tanya Zaki antusias
"Pedas,"jawab Geraldo
Zaki mendengus mendengar itu, momy Zerin tertawa melihat itu. Padahal kan yang Zaki inginkan rasa kek lebih luar biasa gitu loh.. bukan pedas, pedas mah rasa dari cabe.
****
Ini udah part 55 dan yeah sebentar lagi bakal end hehe...
Kira-kira sad end or happy end ya? Kita liat aja nanti.Terimakasih yang udah setia baca Al & El sampe mo end... terimakasih yang kasih vote & komen juga..
Buat kalian love sekebon deh ahahahaha❤💙💚💛💜💓💕💖💗
Jujurly seneng banget bisa sampe mao end hehe, karna ini pertama kalinya aku buat cerita bisa sampe end wkwk... tq buat klean semuanyaaaa😙😻💋❤
KAMU SEDANG MEMBACA
AL & EL [End]
General Fiction⚠️FOLLOW SEBELUM MEMBACA⚠️ [Bijak dalam berkomentar dan hargai karya penulisnya,follow sebelum membaca] *** "Dia punya cara tersendiri buat ngebahagiain lo,"ucap gadis yang kini berada di ambang pintu ruangan Al "Ya kalo di...