Al & El || 32

25 6 0
                                    

"Semuanya butuh proses, bukan protes."

             -Alexion Johny Ageril

          Happy Reading!!!

                       ***

Daddy Geraldo sedang duduk di kursi tunggu yang berada di depan ruangan Darrel.

Kini Darrel sudah di pindahkan ke ruang rawat VVIP dan masih belum sadarkan diri.

"Kronologinya gimana si dad? Kenapa si Darrel bisa sampe jatuh?"tanya Rafqi, kini sudah ada beberapa anak Zevora yang turut menjenguk sang ketua.

"Kayanya ada yang sabotase kejadian ini,"ucap Geraldo dengan tatapan seriusnya

"Sabotase? Maksudnya gimana dad?"tanya Rafqi yang bingung

"Dari hasil yang di selidiki itu tali sengaja di putusin pake piso. Orang biasanya aja gapapa kan? Jadi Daddy gatau kalo bakal ada kejadian gini,"

"Gue harus cari tau dalang di balik semua ini,"gumam Rafqi penuh tekad

"Kata si dokternya gimana?"tanya Rafqi

"Koma, benturanya mungkin sangat keras mengakibatkan dia akan mengalami amnesia,"jawab Geraldo

"Apa? Amnesia?"beo Rafqi tak percaya

"Persial,"jawab Geraldo

"Alhamdulillah,"

"Goblok! Temenya amnesia malah ngomong alhamdulillah,"sarkas Dodi dan Hendri

"Maksudnya itu gak amnesia permanen, kalo persial kan masi ada harapan buat Darrel nginget semuanya, tapi butuh proses,"ucap Rafqi

"Berarti lama dong?"tanya yang lain

"Ya tergantung,"

"Terus gimana sama zevora?"

"Heran, bukanya yang dipikirin temenya sendiri eh malah mikirinya geng, lo ada otak gak sih?!"sewot Rafqi

"Udah bisa?!"bentak Johny

"Gak usah debat, ini dirumah sakit bukan di hutan ngerti?!"ucap Dodi tepat di hadapan Erdi dan Rafqi.

"Duduk!"perintah Rio dan Rafqi pun duduk di kursi sebelah Geraldo

"Semuanya butuh proses, bukan protes."ucap Johny yang sudah jengah melihat pertengkaran di depanya

"Tentang Zevora biar gue yang urus, sebagai wakil gue juga ada tanggungan,"

"Seperti biasa jadwal masih tetep bakal kita laksanain, tapi tanpa ketua,jadi harus bisa tertib."lanjut Johny yang kini sudah berdiri dari duduknya.

"Kalian gak inget? Ini kan hari ultah nya si ketua,"ucap Hendri

"Baru inget gue,"

"Maafin daddy, di saat ulang tahun kamu, kamu malah dapetin musibah yang seharusnya gak terjadi kalo daddy gak tGeraldo harusnya tepat di tanggal 1 januari ini kamu dapetin kado dari daddy sama momy,"gumam Daddy Geraldo dengan menunduk lesu

"Udah dad jangan salahin diri sendiri, sekarang kita cuman bisa berdo'a supaya Darrel bisa cepet sadar dan cepet pulih,"ucap Rafqi dan Hendri bersamaan

"Semua ujian pasti ada jalan keluarnya,"ujar Rio

"Berdo'a dan berikhtiar,"sahut Johny

                   📍📍📍

"Alfiiiii ku sayang!!!"panggil Sinta

"Jiji Sin,"ucap Alfi

Sinta tertawa, "gue juga iya sih HHAHAHA"

"Al, sekarang kan ulang tahun nya si Darrel bukan sih?"tanya Sinta

"Apal bener,"ucap Alfi yang sibuk mengotak-atik laptop nya, dan sibuk mencatati yang ia temui.

"Ya kan gue ingatanya jernih Al,"ucap Sinta

"Ulang tahun gue aja lo lupa,"ucap Alfi yang membuat Sinta menyengir lebar

"Tapi kan gue gak lupa buat ngucapinya Al,"ucap Sinta

"Itupun karena Darrel yang ngucapin duluan, kalo enggak pun lo nggak bakal inget,"ucap Alfi yang membuat Sinta tertawa, tak tersinggung atau apa namun memang itu kenyataanya

Flashback on!

"Alfi!!! Lo mau gak jadi pacar gue??"

"Di hari special lo, gue pengen lo jadi pacar gue,"ucap Darrel

"Gamau, saya gak mau!"ucap Alfi yang kini berada di rumah sakit

"Harus mau!"ucap Darrel

"Gak mau ya gak mau Darrel..."ucap Alfi gemash sendiri dengan pria di depanya

"Kalo mau, langsung ke ruamh gue aja, ungkapin niat baik lo, bukan ngajak pacaram gak jelas, buang-buang waktu!"ucap Alfi

"Lampu ijo boss!!"

"Gass boss langsung ke rumah nya,"

"Belum siap gue,"ucap Darrel

"Halahh!!!"

Flashback off!!

"Ya maap si,"ucap Sinta

"Gue ngakak pas Darrel nembak lo Al, sumpah!"

"Lo lagi nyiapin dekor buat Darrel kan?"tebak Sinta

"Hm, tapi sayang si El nya gak sadar di hari ultah nya,"gumam Alfi

"Gue kayaknya cocok jadi pendekor aja kali ya Sin,"ucap Alfi tiba-tiba

"Heleh gayaan lo, jadi Dokter aje udah bersyukur,"ucap Sinta

"Komuk lo kok lucu? HHaha"Alfi tertawa garing

"Katanya lucu, ketawa cuman haha doang, pedes mbak?"tanya Sinta sewot

"Lo ngomong pedes-pedes jadi pengen deh,"ucap Alfi

"Kaya orang nyidam aja lo!"

"Ngidam anaknya Darrel,"ceplos Alfi yang membuat Sinta tertawa.

"Besok gass?"tanya Sinta

"Gas dirumah gue masih banyak gak usah,"ucap Alfi yang membuat Sinta kesal setengah mati

"Maksud gue itu lo mau gue ajak ke tempat jajanan yang pedes-pedes gitu loh Al!!!"gumush Sinta sampai-sampai tanganya sudah berada di pipi Alfi untuk mengunyel-unyel pipi tersebut.

"Arghh apaan sih Sin, gue lagi nyatet dokumen pasien nih, jangan ganggu napa si!"kesal Alfi

"Ihhh mas galak! Aku gasuka,"ucap Sinta dengan lagak apalah gatau.

"Jiji Sinnn, udah sana lo pergi. Lo gak ada pasien apa gimana dah?"tanya Alfi yang sudah berfokuskan lagi pada berkas-berkas dan dokumenya.

"Udah selesai semua dongggg"ujar Sinta, dirinya mendekat ke arah Alfi dan mendusel-dusel kan di lengan Alfi

"Astaghfirullah, setan banyak bener dah.."gumam Alfi dengan mengelus dadanya sabar.

"Udah ah gue mo pergi, jangan kangen!!"teriak Sinta yang sudah beranjak dari duduknya dengan melambai-lambaikan tanganya.



                       ***
                       Tbc.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

⚠️JANGAN LUPA TEKAN BINTANG DI BAWAH {VOTE}⚠️

[Hargai karya penulis, follow sebelum membaca]

                          

                  

AL & EL [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang