Darrel yang sudah menghabiskan nasinya itu segera bangkit dari kasur yang ia tempati kini.
"Eh mas nya mau kemana?"tanya Bimo menyadari pergerakan Darrel
"Ouh iya tadi lo liat map biru gak?"tanya Darrel
"Ouh iya mas, tadi tak taruh di slorok meja.."Bimo langsung mengambilkan map biru milik Darrel dan memberikanya
"Thanks,"ucap Darrel
"Iya mas. Ouh iya, mas nya lagi cari kerjaan?"tanya Bimo
"Iya, ada brosur gak bro?"tanya Darrel
"Disini ada lowongan kerja, tapi mas nya bisa?"tanya Bimo
"Gue multitalenta,"ujar Darrel
"Ntar saya omongin ke pak Darsono ya mas, mas nya lebih baik baringan dulu di sini.. sambil menunggu pak Darsono pulang,"
"Baik, terimakasih.."
Darrel duduk lagi di pinggiran kasur dan memainkan ponselnya karena ia dilanda gabut, "lo.. udah lama kerja disini?"tanya Darrel
"Dari nol saya ngedampingin pak Darsono sampe sekarang mas alhamdulillah,"
"Ouh bersyukur banget ya lo.."ucap Darrel
"Haha alhamdulillah banget mas,"Bimo memandang Darrel dari atas sampe bawah, seingatnya ia mengenali wajah seorang pria di depanya ini, namun dimana? Lama ia berfikir akhirnya ia tersadar bahwa Darrel adalah korban yang jatuh dari gedung tinggi milik perusahaan Devandi Company.
"Mas nya bukanya karyawan yang di nyatakan meninggal 5 bulan lalu?"tanya Bimo
"Argh sialan! Kenapa dia kenal gue jugaan?"desis nya dalam hati
"Mungkin mirip,"jawab Darrel seadanya
Dengan bodohnya Bimo mengangguk-anggukan kepalanya, mungkin benar yang dikatakan pria di depanya ini bahwa ia telah keliru mungkin.
"Syukur deh kalo dia percaya.."ucapnya dalam hati
"Assalamualaikum,"salam seorang pria paruh baya yang tak lain adalah Pak Darsono
"Waalaikumussalam pak, oh iya ini dia mau melamar pekerjaan disini pak.."ujar Bimo to thepoin.
"Wahhhh benarkah?"kaget pak Darsono
"Iya pak, selagi halal untuk di kerjakan.."ucap Darrel
"Okey mulai besok kamu bisa kerja disini,"ucap pak Darsono dengan senyuman mengembang
Ternyata pria muda di depanya ini sedang mencari pekerjaan, bahkan sampai rela untuk tidak sarapan hanya untuk mencari pekerjaan, sungguh pria yang gagah.
"Alhamdulillah, makasih pak.."Darrel menyalimi tangan pak Darsono berkali-kali dan mulutnya mengucapkan syukur berkali-kali.
***
Darrel sudah pulang dari rumah pak Darsono, ia senang.. sangat senang akhirnya ia di terima di bengkel ya walaupun bengkel yang penting halal, ia juga untungnya bisa lakh tentang pemesinan.
"Huh capek,"eluh nya
"Kira-kira gimana ya keadaan anak panti?"tanya Darrel
"Eum entar gue coba berinteraksi sama bunda Rita deh.."ujar nya
"Gue pen mandi, lengket banget badan gue anjirt.."
Selepas dengan perkataanya, ia berjalan mengambil handuk dan langsung bergegas ke kamar mandi untuk menyegarkan badanya.
Tidak ada 20 menit Darrel sudah keluar dari kamar mandi dengan rambutnya yang basah, mungkin sehabis shampoan. Di kibasnya rambut miliknya kebelakang hingga menimbulkan percikan air yang masih menempel di rambutnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
AL & EL [End]
Ficção Geral⚠️FOLLOW SEBELUM MEMBACA⚠️ [Bijak dalam berkomentar dan hargai karya penulisnya,follow sebelum membaca] *** "Dia punya cara tersendiri buat ngebahagiain lo,"ucap gadis yang kini berada di ambang pintu ruangan Al "Ya kalo di...