Assalamualaikum efribadeh😡😱
Piiw balik lagi nih sama tata, jangan lupa tinggalin jejak kalian disini, kasian tata nulis banyak-banyak kalianya gak nge vote..
Yaudah langsung aja..Selamat membaca😈😴....
***
Sudah seminggu lebih Darrel bekerja di bengkel milik pak Darsono, Darrel bekerja dengan baik sesuai kriteria pak Darsono yang bisa dibilang licah dalam segalanya.
"Ouh iya ini udah dzuhur, kalian kalo yang mau shalat. Shalat dulu baru makan,"ujar pak Darsono yang datang dari pintu belakang.
Mereka semua menganggukan kepalanya. Bimo , Satya, lenggana dan Satrio (Darrel) itu berjalan ke arah air keran yang di sediakan untuk berwudhu mereka. Setelah berwudhu mereka melaksanakan shalat dzuhur di mushola bengkel yang di sediakan disini oleh pak Darsono, yang menjadi imam adalah Bimo sendiri.
***
Di dalam sebuah mobil ada 3 orang gadis yang kini sedang duduk, dengan Alfi yang mengemudikan mobilnya.
"Rea,"panggil Alfi
"Hm?"kebetulan Rea sedang menutup matanya karna tiba-tiba dirinya mengantuk. Yang biasanya Ameenda lakh yang selalu brisik, kini mobil di selimuti keheningan yang mungkin hanya ada suara dentuman musik yang di setel Alfi.
"Ga jadi,"ujar Alfi lalu langsung mengarahkan pandanganya ke depan.
"Gajelas lo kek luwak,"bukan Rea yang menjawab melainkan Ameenda yang kesal dengan panggilan Alfi tersebut, saat di jawab malah begitu.
"Lah? Yang di panggil sape yang sewot sape.."gumam Alfi
"Ya lo, gue dengerin cuman manggil-manggil doang pas di sahutin malah gak jadi deh. Hih pen di gejek.."sewot Ameenda
Alfi dan Rea terkekeh, memang jika anak itu selalu begitu.
"Eh? Lah? Ini kok mobilnya macet.."ucap Alfi tiba-tiba
Mereka bertiga panik seketika,"coba liat mesinya.."ujar Rea
"Atau bensin? Ban bocor?"tanya Ameenda
"Bensin masih Full, bocor mungkin.."jawab Alfi
Mereka turun dari mobil dan mengecek ban satu-persatu, tidak ada tanda-tanda kebocoran disini, apakah mesin mobilnya yang bermasalah?
Alfi mengecek mesin mobilnya dan ternyata benar saja mesinya mati, astaga.
"Gue gak pernah service nih mobil hehe,"cengir Ameenda yang mendapatkan tatapan tajam dari kedua manusia yang kini tengah mengecek mesin mobil yang berada di depan.
"Ck, nggak berguna banget mobil lo Meend."gumam Alfi yang masih terdengar di telinga Rea yang membuat gadis itu terkekeh.
"Sudah lakh bah, mending kita cari bengkel terdekat."usul Rea lalu celingak-celinguk ke kanan dan ke kiri barangkali ada bengkel terdekat.
"Nah itu ada sebelah kanan!"ucap Ameenda yang membuat ketiga nya melinguk ke arah tunjuk Ameenda
"Gue kesana, kalian tunggu disini!"ucap Alfi, saat diangguki mereka berdua Alfi langsung berjalan ke arah kanan untuk menyamperi bengkel.
"Permisi assalamualaikum,"salam Alfi saat sudah masuk ke dalam bengkel
Sedangkan di pojok kiri terdapat pria yang kini sedang menetralkan detak jantungnya saat mendengar salam tersebut, sungguh suara inilah yang ia rindukan. Namun bukan itu, itu terlalu lembut... dulu jika bertemunya pasti dia akan selalu ketus dan cuek.
"Waalaikumussalam,"jawab Bimo
"Ada yang bisa saya bantu?"tanya Bimo
"Eee maaf mobil saya mogok di sana, apa bisa di perbaiki?"tanya Alfi
"Ah bisa kak, sebentar saya panggilkan teman saya terlebih dahulu,"ucap Bimo
"Baik,"sahut Alfi, setelah Bimo pergi dari sana ia langsung berdiri tepat di pintu geser.
"Satrio!"panggil Bimo
"Apa Bim?"jawab Satrio
Note : sekarang manggil Darrel jdi Satrio yww
"Lo bisa ngeperbaikin mobil yang ada di depan gak?"tanya Bimo
"Punya siapa?"tanya Satrio
"Pelanggan,"jawab Bimo
"Oh oke, bentar gue mo ngambil peralatanya dulu.."ucap Satrio
Setelah itu Satrio pun pergi untuk mencari peralatan yang dibutuhkanya. Sedangkan Bimo langsung bekerja kembali.
"Mari,"ucap Satrio saat berada di depan Alfi
Deg!
"E-el?.."lirih Alfi
"Mbak,"panggil Satrio, tanganya melambai-lambai di depan wajah Alfi
"Lo Darrel?"tanya Alfi secara spontan,
"Hah? Darrel.. Siapa Darrel? Saya Satrio mbak,"bingung Satrio pura-pura
"Ouh maaf mungkin salah orang,"Alfi menggaruk tengkuknya yang tak gatal
"Mari mbak,"ujar Satrio agar Alfi menuntun jalanya ke arah mobil yang harus ia perbaiki
"Mas nya duluan,"kata Alfi yang masih linglung
"Kan saya gak tau mobil mbak nya dimana, jadi mbak nya dong yang harusnya di depan.."ujar Satrio
"Ouh iya, mari.."lalu Alfi pun berjalan mendahului Satrio, sedangkan Satrio mengikuti Alfi dari arah belakang.
Sesampainya di mobil milik Ameenda yang terparkir di depan sebuah taman, Satrio mengeluarkan alat-alatnya yang digunakan untuk memperbaiki mobil milik aameenda. Alfi diam melihat gerak-gerik Satrio yang sedang memperbaiki mobilnya,
"Al,"panggil Ameenda, Alfi hanya melirik dan menaikan alisnya seolah bertanya "apa?"
"El?"tanya Ameenda dengan berbisik pelan
Alfi menggeleng lalu berucap pelan menjawab Ameenda, "Satrio.."
"Kaya El,"ujar Ameenda pelan
Rea hanya memperhatikan interaksi mereka berdua dan tidak ingin mengikuti pertopik an mereka yang mungkin gaje.
Setelah ditunggu 15 menit kemudian akhirnya mobil pun sudah selesai di perbaiki, dan Alfi yang membayar semuanya.
Satrio sudah beranjak dan ingin pergi meninggalkan tempat tersebut karena pekerjaanya sudah selesai, namun Ameenda malah memanggil nya alhasil ia pun mengurungkan niatnya untuk pergi dari sana, karna menurutnya suasana sudah mulai mencengkam baginya.. pasti akan di wawancarai, batin Satrio."Iya ada apa mbak?"tanya Satrio pelan
"Boleh minta nomor wattsap nya mas? Biar nanti kalo mogok lagi bisa telfon mas nya,"ujar Ameenda dengan tampang kelewat bodohnya
Satrio menghela napas lega, dikirain maundi wawancarai ternyata tidak, jadi syukur deh... "boleh catet aja,"
"0819-0449-2307,"ucap Satrio, Ameenda fokus untuk menyatat dan akhirnya selesai dan tersenyum kepada satrio
/no ngasal, kalo mau chat.. chat aja hhah. Apa no nya di sensor aja ya? Ntar deh...
"Yasudah saya pergi, permisi..."ucap Satrio lalu langsung berjalan meninggalkan mereka bertiga
"Yesss dapet no montir ganteng!"ujar nya dengan senang.
"Lo pada mau gak?"tanya Ameenda
"Gak,"jawab mereka tegas
"Yaudah lagian kalo kalian mau juga gak bakal gua kasih sih.."ucap Ameenda
Rea dan Alfi mendengus kasar mendengar itu, sungguh teman yang tidak bisa di untungkan sama sekali.
"Yaudah gas!! Kita pergi lagi.."seru Ameenda
Biasa abis ketemu cogan ya langsung cerah dah tu mata, dasar kampret!!
KAMU SEDANG MEMBACA
AL & EL [End]
General Fiction⚠️FOLLOW SEBELUM MEMBACA⚠️ [Bijak dalam berkomentar dan hargai karya penulisnya,follow sebelum membaca] *** "Dia punya cara tersendiri buat ngebahagiain lo,"ucap gadis yang kini berada di ambang pintu ruangan Al "Ya kalo di...