Happy Reading✏***
Satu kata untuk hari ini, lelah. Gadis dengan setelah jaz nya itu sedang duduk di kursi ruanganya dengan kepala yang menengadah ke atas, sungguh hari Rabu ini adalah hari yang sangat melelahkan....
"Alfi..."panggil ibu Halimah
"Iya bu,"sahut Alfi yang kini sedang rebahan di kasurnya, ia beranjak dari rebahanya menghampiri ibunya yang sedang di bawah
"Ada apa bu?" tanya Alfi saat sudah berada di depan ibunya
"Kamu mau lauknya apa?"tanya ibu Halimah
"Telur balado enak kali ya bu,"ucap Alfi
"Yaudah ibu ke depan dulu, mau beli bahan-bahan nya dulu..."ucap ibu Halimah
"Di kulkas udah abis bu?"tanya Alfi
"Udah Al,"jawab ibu Halimah
"Yaudah biar Al aja yang belanja sini bu,"Alfi mengambil tas yang sudah disiapkan ibu untuk berbelanja
"Udah kamu istirahat aja, pasti capek kan?"tanya ibu Halimah
"Gapapa bu.. biar Al aja sini,"ucap Alfi
"Yaudah deh,"ucap ibu Halimah pasrah
"Ini yang harus di beli, terus ini uangnya,"ibu Halimah mengasihkan note belanjaan nya dan uangnya.
"Iya, yaudah Al ke depan ya bu... Assalamualaikum,"Alfi menyalimi tangan ibunya dan bergegas keluar dari rumah untuk ke depan komplek.
Biasanya mpok atun berjualan disitu, jadi yaudah Alfi ke situ sajalah.
"Sayurrrrrr tralaalaaa sayurrrrrr..... sayur seger dan higienis cuma ada di mpok atun, ayok di beli... di beli..."suara mpok Atun sudah terdengar di telinga Alfi saat sudah berada tak jauh dari depan komplek.
"Sayurrrrrr tralala sayurrrrrrr..."
"Assalamualaikum ibu-ibu.."sapa Alfi pada ibu-ibu yang sedang memilah-memilih sayuran yang ada di gerobak mpok atun.
"Waalaikumussalam Al,"jawab mereka sembari tersenyum ke arahnya sebentar, lalu kembali melanjutkan memilah-milih sayuranya.
"Mpok Atun ini catetanya.. tolong pilihin yang bagus-bagus ya mpok!"ucap Alfi lalu memberikan secarik kertas berisi catetan yang harus di belanjakanya ke mpok Atun.
"Shap neng.."mpok Atun memilih sayur-sayuran yang sudah di catet oleh ibu Halimah.
Setelah beberapa menit menunggu akhirnya selesai juga, "ini neng pesenan nya, jadi 50.000 ya neng.."ucap Mpok Atun dengan memberikan sekantong kresek hitam ke Alfi, Alfi dengan senang hati menerima kantong kresek tersebut.
"Ini uangnya ya mpok.."Alfi memberikan uang yang di berikan ibu nya untuk membayar sayur tersebut, Mpok Ati menerima uangnya dan segera mencari uang kembalian untuk Alfi.
"Ini neng,"Mpok Ati memberikan uang 50.000 untuk kembalianya, Alfi pun menerimanya dan mengesakukan uangnya ke kantong jaket nya.
"Saya pergi dulu bu ibu, assalamualaikum!"setelah itu Alfi langsung berjalan menjauh dari herobak sayur milik mpok Atun.
"Kalo gini, jadi pengen masak deh.. ntar ikut ibu masak aja deh,"ujarnya sambil berjalan ke arah rumahnya berada.
"Mumpung dapetnya sift malem,"ucap Alfi
Sesampainya di depan rumah, ia mengucapkan salam terlebih dahulu lalu masuk ke dalam rumah dan bergegas menemui ibunya yang entah dimana.
"Assalamualaikumm ibu!!"
"Waalaikumussalam Al..."ibu Halimah muncul dari dalam kamar mandi.
"Ini bu sayuranya,"Alfi mengulurkan tanganya yang menggenggam sekantong kresek yang berisi sayur-sayuran
"Makasih ya Al,"ucap ibu Halimah
"Al ikut masak ya bu,"ijin Alfi
"Gak usah Al,kan kamu udah beli sayuranya..."ucap ibu Halimah
"Gapapa bu.. lagian bosen juga,"ucap Alfi
"Yaudah kamu bantu-bantu uleg bumbunya ya,"ucap ibu Halimah yang di angguki oleh Alfi.
***
"......"
"Waalaikumussalam warohmatullahi wabarokatuh, ada apa Sin?"
"......."
"Astaghfirullah, iya gue kesana sekarang!"
Tut...
Sambungan terputus, Alfi segera melempar hp nya ke arah kasur dan segera memakai jaz nya yang sudah terpatri pada gantungan.
"Eh.. Al mau kemana?"tanya ibu Halimah yang melihat anaknya sedang terburu-buru
"Maaf bu gak bisa jelasin sekarang, Al pamit dulu assalamualaikum!,"Alfi segera menyalimi tangan ibunya dan segera menggunakan motornya agar tak terkena macet di jalan.
Tak membutuhkan waktu lama untuk ia mengendari motonya untuk sampai ke rumah sakit adikta jaya, kini ia sudah sampai di depan ruangan VVIP milik seorang pria yang kini masih terbaring lemah di atas brankar dan kini kondisinya kritis.
Alfi segera mengambil tindakan dengan bantuan asistenya yang setia dengany, mengikuti jejaknya kapanpun dan dimanapun.
Sedangkan di depan ruangan, keluarga pria yang sedang terbaring lemah itu sedang mondar-mandir tak jelas.
"El.. momy mohon, kamu cepet sadar nya.."momy Zerin sekarang sudah meneteskan buliran-buliran air mata karna tak tega melihat kondisi anaknya yang kritis sekarang.
"Ya Allah El.. momy mohon bertahan nak.."ucap momy Zerin
"Momy.. tenang okey! Bang El pasti baik-baik aja,"ucap Zaki menguatkan momynya
"Gimana momy bisa tenang Zak?! Disini momy lgi khawatir tentang keadaan abang mu itu yang makin kritis Zaki.. gak bisa tenang momy!!"bentak momy Zerin tanpa sengaja, itulah kekhawatiran seorang ibu jika anaknya sedang terluka.
"Mom.. momy sendiri yang bilang kalo anak-anak momy itu kuat-kuat!"ucap Zaki berusaha menenangkan momynya
"Tapi Zaki.. hiks! Abang mu di dalam lagi berjuang antara hidup dan mati Zak.." momy Zerin menangis di pelukan Zaki
"Iya mom, Zaki ngerti.. Zaki tau itu.. gak momy aja yang sedih tapi kami juga sedih, apalagi kalo ngeliat momy gini... kami juga makin sedih mom.."ujar Zaki
"Hiks! Momy ga-gak k-ku-at" setelah itu hanya pandangan kabur yang terlihat dan gelap.
"Astaghfirullah mom! Momy!! Momy bangun my.."Zaki menepuk pipi momy Zerin, berharap bisa terbangun dari pingsanya, namun nihil.. tak ada hasil sama sekali.
"Suster! Tolong sus!!"Rafqi mengundang suster yang sedang berlalu lalang di koridor agar segera membawakan branksr untuk momy Zerin.
Saat sudah menemukan brankar, akhirnya momy Zerin di bawa ke ruang perawatan agar segera di rawat oleh dokter maupun suster, Kini momy Zerin sedang di priksa oleh dokter Devi.
"Gimana kondisi momy saya dok?"tanya Zaki saat dokternya sudah keluar dari ruangan
"Pasien sepertinya banyak fikiran dan kelelahan mengakibatkan pasien pingsan,"ujar Dokter Devi
"Tolong diingatkan untuk jangan terlalu banyak fikiran dan kelelahan,"ucap dokter Devi yang diangguki Zaki
"Gak perlu dirawat kan dok?"tanya Zaki sebelum pamit
"Tidak, tapi pasien harus banyak-banyak beristirahat, dan ini resep obatnya yang harus di tebus di apotik,"
"Baik, terimakasih dok.."ucap Zaki
***
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
AL & EL [End]
General Fiction⚠️FOLLOW SEBELUM MEMBACA⚠️ [Bijak dalam berkomentar dan hargai karya penulisnya,follow sebelum membaca] *** "Dia punya cara tersendiri buat ngebahagiain lo,"ucap gadis yang kini berada di ambang pintu ruangan Al "Ya kalo di...