Al & El || 58

25 4 0
                                    

Benar saja dugaan Zaki tadi sore yang mengatakan tentang Darrel yang akan mendatangi rumah mereka malam ini, kini orang itu sekarang sudah di depan mata nya dengan lelaki paruh baya yang di sebut uncle oleh kedua lelaki tersebut.

"Assalamualaikum,"

Ting! Tong!

Krietttt....

Pintu terbuka menampakan wanita paruh baya, dan itu adalah momy Zerin.

"Eh kamu Satrio ya?"tanya momy Zerin cepat lalu menarik tangan Darrel ke dalam sebuah rumah yang bisa di katakan megah, dan Darrel rindu akan suasana seperti ini yang sudah 3 bulan ia tak rasakan.

"Eh loh?! Mas Erthan?"tanya momy Zerin dengan raut keterjutanya, ia baru menyadari jika sosok Erthan itu berada di sini.

"Kaget ya?" Tebak Erthan

"Ahahaha ayok masuk-masuk,"ucap momy Zerin mempersilahkan masuk mas nya

****

Kini mereka sudah duduk tepat dimana ruang tamu berada, momy Zerin tengah membuatkan minuman untuk semuanya yang di ruang tamu.

"Kenapa?"tanya Gerald to the point

"Cih! Kebiasaan mu Gerald, tak pernah kau ganti meskipun sudah memiliki dua anak."jawab uncle Erthan yabg sudah tahu menahu sifat Dady Gerald

"Ayok diminum, jangan sungkan-sungkan.. anggap aja rumah sendiri,"ujar momy Zerin dengan kedua tanganya yang membawa satu nampan penuh gelas

"Terimakasih,"

Zerin langsung ikut duduk di sofa sebelah Gerald sedangkan Zaki sudah duduk di sofa singgle.

"Langsung aja, disini aku mau jelasin sesuatu.. sebelumnya aku minta maaf sama kalian semua yang mungkin bakal kecewa sama aku,"

"Darrel Alvaro Devandi,"

Deg!

"Dia belum mati sepenuhnya, dan aku ini Darrel... yang di depan mata kalian ini Darrel anak kalian, maaf.."

Zerin yang tadinya menatap Darrel dengan raut wajah keseriusan itu langsung bungkam dan sedikit demi sedikit air mata keluar dari mata indah milik Zerin, apa-apaan ini? Apakah takdir sedang mempermainkanya? Sungguh mustahil jika orang yang sudah mati hidup kembali.
Zerin berlari untuk memeluk Darrel, dan di tangkap baik oleh Darrel..

"Kamu hiks! Kenapa tega ngelakuin ini sayang?"tanya Zerin dalam dekapan Darrel

"Sorry mom.."ujar Darrel

"Tidak ada kata maaf sebelum kamu menjelaskan semuanya!"titah Gerald dengan tegas

"Aku punya penyakit leukimia stadium 1 pas koma mungkin kesempatan buat aku untuk menjalani pengobatan di luar Negri,dan aku disitu nelfon uncle Erthan dan ya aku tinggal di Australia sama Uncle Erthan, yang biayai pengobatan,operasi juga uncle, dan selama pemulihan yang ngerawat aku uncle Erthan, "

"Terus yang di pemakaman siapa?"tanya Zerin sembari sesenggukan

"Itu mayat orang lain,"jawab uncle Erthan

"Kamu yang merencanakan ini hiks Mas?"tanya Zerin

"Ya termasuk, saya juga hanya mengikuti skenario yang di buat oleh El..."jawab uncle Erthan

"Hufttt!"helaan nafas terdengar dari hidung Gerald

"Kamu kenapa gak cerita sama mommy daddy aja sayang? Kayak gini momy juga yang khawatir kalo kamu beneran udh gaada."ujar Zerin sembari tanganya membelai wajah sang putra

"Sorry mom, dad"

Mereka semua pun berumpul dan berpelukan kecuali Zaki yang masih termenung di singgle sofa.

AL & EL [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang