Al & El || 35

35 6 0
                                    

Hai prend~~~~~~

           Happy Reading!!

                       ***

Sudah lebih seminggu Darrel dirawat namun Darrel tak kunjung membuka matanya,alat-alat medis yang menempel pada bagian tubuh Darrel semakin membuat momy Zerin sedih namun momy Zerin hanya bisa pasrah jika sudah begini, tak ada gunanya ia menangis, memang nya jika ia menangis, air mata nya bisa membuat anaknya bangun? Tidak kan jadi mending terus berdo'a dan berdo'a.

Zaki sudah pulang dari singapore dan sekarang sudah berada di rumah sakit untuk menjenguk abang nya itu, ia tak bisa tak mengeluarkan air matanya, sudah dibilang bukan? Jika ia itu cengeng jika menyangkut keluarganya.

"Bang? Beneran lo gamau buka mata nih? Gak kasian sama momy daddy sama yang lainya, yang terus-terusan do'a in lo biar cepet bangun, kenapa lo gak bangun-bangun?!"

"Bang gue mohon.. lo bangun hiks,"

"Lo gamau ngerayain ulang tahun lo? Biasanya kan di setiap ulang tahun lo itu selalu ada aja kejutan yang kita-kita kasih, tapi kenapa sekarang lo yang malah kasih kejutan? Gak adil banget sih!"

"Ngimpiin apa sih lo di sana, sampe-sampe gamau bangun, nikah sama si Alfi?"

"Kalo iya, itu cuman di mimpi bang, kalo lo bangun bisa jadi kenyataan mimpi lo,"

"Jadi ayo bangun.. hiks!"

"Gak boleh cengeng Zak! Lo laki,"gumam Zaki seraya menundukan kepalanya

"Udah lama kita gak ketemu, sekalinya ketemu kenapa lo malah ada disini? Kenapa bang? KENAPA?!"

"Gatau sih gue mau ngomong apa lagi, tapi gue berharap lo cepet sadar, banyak yang nungguin lo disini,"ucap Zaki dan menepuk-nepuk pundak Darrel

Zaki keluar dari ruangan dan segera duduk di sebelah momy nya yang sedang duduk di kursi tunggu.

"Kenapa sih mom? Kenapa harus bang El? Kenapa?"

"Musibah gada yang tau,"jawab momy Zerin

"Assalamualaikum,"salam seseorang

"Waalaikumussalam,"jawab Zaki, Zerin dan Geraldo

"Ibu panti,"ucap Zaki, ibu panti hanya tersenyum

"Siapa ki?"tanya Geraldo

"Ibu panti pelita Bunda,"ucap Zaki

"Kenalin nama saya Renata, ibu panti di pelita bunda, kedatangan saya ke sini untuk menjenguk Darrel serta mendo'akan Darrel,"ucap ibu panti

"Ohh silahkan bu,"ucap momy Zerin

"Zoya,"panggil Zaki

"Ban Ati!!!"

"Kangen bang Zaki gak?"tanya Zaki

"Tanen,"Zoya memeluk erat leher Zaki membuat Zaki terkekeh

"Zoya mau ikut ke dalem?"tanya Zaki

"Dak, au obat!"

"Ohh bau obat ya disini, Zoya gak suka?"tanya Zaki dan Zoya pun menggelengkan kepalanya.

Mereka berdua berjalan ke arah belakang taman rumah sakit setelah mendapat ijin ibu panti.

Sedangkan diruangan Darrel, anak-anak panti asuhan sedang mendo'akan Darrel yang sedang terbaring di brankar agar segera siuman. Setelah berdo'a, mereka keluar kecuali Ardi dan Ferdy yang setia memandangi wajah sang abang.

"Bang El, Ardi mau bang El cepet sadar.. gak mau kaya gini, gak capek bang? Udah semingguan loh gak bangun-bangun, ngimpi indah pasti ya Hahahaha,"Ardi tertawa ringan walaupun ujung mata nya mengeluarkan air mata.

"Bang eyy cepet cembuh ya!!"Ferdy mengusap jari-jari Darrel, Ferdy berada di kursi dan Ardi yang di bawah.

"Pokoknya besok bang Ell harus bangun!! Gak ada penolakan ya bang! Janji"Ardi menautkanjari kelingkingnya pada jari kelingking milik Darrel.

"Udah yu ta di, bau obat dak enak"ucap Ferdy

"Ayok, turun"

                       ***

Alfi sedang memeriksa keadaan Darrel, dan dapat dilihat dari data yang mencangkup kondisi Darrel yang minggu lalu dan minggu kini sudah ada beberapa persen peningkatan, dan itu lumayan cukup bagus.

"Darrel Alvaro Devandi, cowok terngeselin di dunia yang pernah gue temui, walaupun ngeselin asli sih tapi lo ngehibur gue banget, dan maaf atas sikap gue yang cuek bebek ke elo, tapi percaya gak percaya gue suka sama lo, Maksdnya gue suka canda tawa lo, lo pesti gak percaya kalo gue itu kangen canda tawa lo yang selalu lo kasih setiap gue ada waktu luang, cepet sembuh dan cepet sadar, semoga pas sadar lo gak amnesia.."ucap Alfi dengan menunduk dalam dan suaranya yang lirih membuat yang disana tak akan mendengarkanya

"Mimpinya indah banget ya El? Sampe-sampe lo gamau bangun.. kangen tau canda tawa lo, ternyata tanpa di duga senyuman lo itu candu ya, baru nyadar gue.."

"Banyak yang nungguin lo disini, gak ada niatan buka mata lo gitu?"

"Ada yang kangen sama lo El, cepetan bangun!"

Alfi menengok ke arah pintu dan terdapat Sinta yang sedang menyengir dengan tangan nya yang di masukan ke dalam kantong jas.

"Apaan sih!"

"Apaan sih apaan sih, jujur aja lo kangen ama si Darrel, iya kan?!"

"Enggak siapa bilang,"

"Jujur aja udah, gapapa kok,"ucap Sinta dengan menahan tawa nya

"Pengen deh gue cabik-cabik lo,"geram Alfi

"Udah lo sana balik!"usir Alfi

"Ceritanya mau berdua'an nih yyeee"sindir Sinta

"Gue mo ngecek keadaanya ya betewe,"

"Perasaan udah dari tadi deh,"

Alfi hanya celingukan tak jelas karena ia sudah ketahuan jika berbohong.

"Lo gak pantes jadi pembohong Al,"ucap Sinta

"Terserah lo,"ucap Alfi, setelah mengucapkan salam akhirnya ia melangkah keluar dari ruangan dan di luar terdapat keluarga Darrel yang sedang menunggu.

"Ah maaf sekali tadi lama,"ucap Alfi gugup

"Tidak apa, gimana keadaan Darrel?"tanya Geraldo yang kini sudah berdiri di hadapan Alfi

"Kalian boleh menunggu pasien di dalam jika mau, keadaan pasien kini cukup meningkat, namun tidak bisa di pastikan jika itu akan berlangsung lama, karena itu tergantung pada pasien ingin terus bertahan atau sampai disini saja,"ucap Alfi yang diangguki Zerin, Geraldo dan yang lainya.

"Saya permisi assalamualaikum,"Alfi segera pergi dari sana dengan langkah tergesa-gesa sampai-sampai ia tak menyadari jika ada seseorang yang sedang berjalan di hadapanya.

"Yang bener kalo jalan dong!"sewot orang itu

"Maaf,"

                       ***
                       Tbc.

Lanjut gak nihhh😫🙆
Komen dong...

AL & EL [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang