Al & El || 50

32 5 0
                                    

"Mampir Zak?"tanya Alfi saat sudah sampai di depan rumahnya

"Ada siapa di rumah kak?"tanya Zaki ragu

"Ibu sama papah, "jawab Alfi

"Ouh yaudah deh, gue juga haus.. boleh mintak minum lakh ya hehe.."sekalian kata Zaki mah, kesempatan.. jika harus balik ke rumah akan jauh pastinya, dan jika ia beli di warung, males katanya.

"Yaudah masuk,"ucap Alfi

"Assalamualaikum,"salam Alfi dan Zaki saat memasuki rumah

"Waalaikumussalam, eh ma syaa Allah.. maaf ngerepotin ya?"tanya ibu Halimah pada Zaki yang kini menggotong kardus susu kotak milik Alfi

"Gak kok tan hehe, tapi Zaki boleh minta air gak? Haus soalnya.."Zaki menyengir setelah mengatakan itu

"Yaudah kamu duduk aja, nanti tante bikinin kalian minuman.."ucap ibu Halimah seraya tersenyum hangat

"Makasih tan,"ucap Zaki yang di balas senyum, setelahnya ibu halimah berjalan menuju ke arah dapur untuk membuatkan minuman.

"Duduk Zak, dus nya taruh situ aja.."ujar Alfi

Zaki menganggukan kepalanya dan menaruh dus nya di samping sofa dan mereka pun duduk di sofa yang berbeda.

"Ouh iya kak,gue sebenernya emang mau ke rumah lo sih.. mau ngasih ini hehe,"Zaki memberikan sebuah buku kotak kecil yang ia temukan di lemari milik sang abang, dan setelah di buka ternyata itu adalah buku diary milik Darrel, ia baru tahu jika Darrel yang bisa di bilang cowok yang kek gimana gitu bisa membuat diary kayak cewek wk.

"Apa ini?"tanya Alfi yang masih bingung, namun tak ayal ia juga menerima buku tersebut

"Diary El?"guman Alfi saat melihat halaman pertama yang ia baca

"He'em kak,"jawab Zaki

"Ini silahkan diminum, dan di makan ya.."ucap ibu Halimah

"Ah makasih tante, jadi ngerepotin deh.diucap Zaki malu-malu anjing, bukan malu-malu kucing soalnya kucing terlalu imut untuk Zaki yang kek astaghfirullah.

"Gak sama sekali, malah tante yang harusnya makasih sama kamu,"ucap ibu Halimah

"Ibu pamit ya, assalamulaiakum.."setelah itu ibu Halimah langsung pergi dari sana untuk ke kamarnya.

"Diminum, katanya haus.."ucapan Alfi membuat Zaki menyengir bagai kuda yang polos, rasanya Alfi gemas ingin menampol muka Zaki.

Zaki meminum minumanya namun..

Brak!!

Uhuk! Uhuk!!

"Eh eh..."

"Uhuk!!"

"Minum Zak minum.."peringat Alfi

Saat sudah mendingan, Zaki menatap tajam ke arah Alfi yang cengengesan, "anjim lo ka! Kesenggruk kan gue.."

"Ya maaf, oh iya gue mau kasih tau lo.."

Zaki memitar bola matanya malas,"apa?"

"Tadu gue tuh kan mau ke mall,terus di tengah jalan itu gue di tabrak seseorang,"

"Ha?! Nabrak lo? Lo gimana? Aman kan?"tanya Zaki beruntun

"It's okey,"jawab Alfi

"Tapi tau gak?! Orang itu mirip banget kaya El.."ucap Alfi antusias

"Jangan bilang lo lagi halu kak,"ucap Zaki dengan malas, karena tidak mungkin jika orang yang sudah mati dan di kuburkan itu akan bangkit lagi kecuali saat di padang mahsyar baru..

"Sumpah! Gue gak boong!! Dari psotur tubuh, tinggi dan suaranya juga mirippppp banget!!"

"Muka?"tanya Zaki

"Gak tau, dia tertutup gitu,"jawab Alfi sambil menimang-nimang ucapanya.

.
.
.
.
.

Pria yang baru saja menapakan kakinya beberapa jam yang lalu di negara kelahiranya itu sedang menatap pintu apartemenya dengan pandangan linglung. Ia lupa pin yang ia masukan pada sebuah apartemen milik nya yang tak pernah ia tempati itu, "kira-kira apa ya pin nya? Kok gua lupa sih aihhh..."gumam lelaki tersebut seraya menggaruk-garuk kepalanya yang gatal akibat terasa pusing.

"Coba nanya ke uncle Erthan mungkin tau kalik ya?"tanya nya pada diri sendiri

Dia berdiri tepat di depan pintu apartemenya, di sekitarnya sungguh sepi.. tak ada orang yang berlalu lalang di jalan atau pun di rumahnya. Apartemenya termasuk ke dalam perkomplekan dan apartemenya itu yang paling besar disini.

"Halo, assalamualaikum?"

"Ada apa boy? Udah mendarat dengan selamat kan? Atau ada yang ketinggalan?"

"Nggak uncle, aku cuman mau nanya pin di apartemen milik aku itu apa? Soalnya aku lupa hehe.."

"Astaghfirullah, kamu yang memberikan pin.. kamu juga yang lupa, gimana sih?"

"Ya namanya juga manusia uncle, pasti juga ada kesalahan nya walaupun sekecil biji bayam.."

"Bayam emang ada biji nya?"

"Ada loh uncle, masa gak tau.. gak pernah cocok tanam nih pasti!"

"Eh ngapa jadi bahas biji bayam sih!"

"Ouh iya,pin apartemen yang dimana?"

"Yang dia perkomplekan ituloh uncle,"

"Ouh itu.. ***"

"Makasih uncle,"

Tutt....

"Dasar anak kurang ajar!"gumam lelaki yang bera di sana, karena pria itu langsung mematikan telefonya secara sepihak.

Pria tersebut langsung memasukan pin yang sudah di beritahu oleh uncle nya itu dan pintu apartemen pun terbuka menampakan ruangan yang luas dan megah itu. Warna dinding di dalam ruangan tersebut berwarna putih dan hitam, itu sesuai kemauan pria tersebut dan yah itu semua dekorasi yang membuat dia sendiri, tak ada campur tangan daddy dan mommy nya. Ngomong-ngomong tentang daddy dan mommy, mereka apa kabar ya? ia akan menemui mereka atau ia pantau dari jauh saja? Uhhh sungguh bimbang hati ini.

Pria tersebut langsung saja masuk ke dalam apartemen nya dan ia tak menyadari bahwa sedari tadi ada yang mengikutinya dari belakang.

                           ***

Sedangkan di balik pohon rindang tepatnya di samping apartemen, laki-laki dengan jubah hitamnya dan pakaian serba hitamnya sedang berdiri mengamati pria yang baru saja menapakan kakinya di apartemen dengan pandangan selidik. Ia segera menelfon sang majikan untuk memberitahukan informasi yang menurutnya sangat-sangat penting ini,

"Bos! Ada berita yang panas nih.."

"Apa?!"

"Darrel ternyata belom mati! Dan dia baru aja menapakan kakinya di sebuah apartemen yang bmenapaka komplek perumahan."

"Kenapa bisa?!"

"Ya mana saya tau bos,kan saya cuman di suruh nyelidikin aja..."

"Gue gak nanya ke lo bego! Gue lagi kaget refleks,"

"Amati terus gerak-geriknya!"

"S-"tutt.......

Sambungan terputus kala ia belum mengatakan siap kepada sang majikan, memang majikanya ini sungguh pintar bin ajaib.

"Sialan!"umpat laki-laki itu dengan memandang layar handphonenya yang menampilkan panggilan terakhir kepada sang majikan

Ia segera menaruh handphone nya ke dalam saku dan segera pergi dari sana sebelum ia di pergoki oleh orang-orang sini, bisa gawat jika itu terjadi.

AL & EL [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang