Aran, Dania, dan Mentari

4 1 0
                                    

Aran memfokuskan dirinya pada laptop dihadapannya, menghiraukan temannya yang terlampau kepo sampai mengikutinya ke ruang Osis.

"Berisik, Dimas!!" tegas Aran.

"Makanya jawab gue dulu!"

"Tinggal jawab aja apa susahnya, Ran" timpal Chandra.

"Keluar kalian!! Ganggu gue aja"

"Lo tinggal jawab dan gue nggak akan ganggu lagi" ucap Bastian meyakinkan.

Aran menghembuskan nafasnya kasar, "Gue ditolak!"

Chandra menepuk pundak Dimas, "Yes, gue menang!! Lo harus traktir gue nasi goreng selama seminggu sesuai perjanjian" ucap Chandra sambil tersenyum bangga.

Dimas mendengus, "Iye," Dimas kembali menatap Aran, "Beneran di tolak?!"

Aran mengangguk, "Ya gitu," Aran mengalihkan pandangan pada kedua temannya, "Dia bilang dia belum benar-benar kenal gue dan juga sebaliknya, dia belum bisa nerima sekarang. Gue paham sih alasan dia. Maka dari itu gue pengen lebih deketin dia lagi. Entah nanti akhirnya bakal di terima atau ditolak lagi ya yang penting usaha aja dulu"

Chandra mengangguk membenarkan, "Kayaknya yang kali ini emang agak susah buat ditakhlukin"

"Tapi gimana sama Mentari?" tanya Dimas, cowok itu tiba-tiba teringat dengan sahabat Aran yang selalu nempel dengan cowok itu. Ia sedikit khawatir karena Mentari pasti akan menyerang siapapun yang dekat dengan Aran.

"Gue belum bilang sama dia. Lusa dia pulang, gue bakal kasih tau lusa"

"Gue nggak yakin dia bakal diam aja, Ran. Lo inget kan gimana dia dulu waktu Lo sama Dania" timpal Chandra.

Aran mendengus malas mengingat waktu itu, "Itu emang salah Dania"

"Itu bukan salah Dania, lo kenapa nggak percaya itu dari dulu" ucap Dimas.

"Trus salah siapa? Mentari? Dia cewek baik-baik, Dim. Udahlah jangan bahas dulu lagi, gue muak sama cewek itu" ucap Aran.

Chandra menepuk pundah Dimas lalu menggeleng, mengisyaratkan agar tidak membahas hal ini lagi, karena mau seberapa panjang penjelasan tentang waktu itu Aran pasti akan tetap percaya dengan Mentari. Cewek itu terlalu pintar mengambil kepercayaan Aran.

Dania, cewek cantik ketua club musik itu awalnya adalah sahabat Aran dan Mentari sejak kecil. Itu karena rumah Aran dan Dania berhadapan, sedangkan Mentari mereka kenal saat di sekolah dasar. Karena suatu kejadian membuat Dania dibenci oleh Aran dan Mentari.

Waktu itu ketika mereka bertiga kelas sepuluh, Aran memiliki perasaan dengan Dania. Ketika Aran baru saja menyatakan perasaannya pada cewek itu dan mereka berdua baru saja berpacaran, disitulah persahabat mereka hancur. Karena Mentari yang mengetahui hal itu tidak terima Aran lebih memilih Dania daripada dirinya karena Mentari juga memiliki perasaan pada Aran.

Di hari yang sama, Mentari melabrak Dania ketika pulang sekolah saat keadaan sekolah sudah sepi, cewek itu menampar Dania dan terjadilah perkelahian dintara keduanya. Aran yang pada saat itu baru kembali ke sekolah setelah mengikuti acara di luar sekolah terkejut mendengar kabar dari Chandra bahwa Mentari dan Dania berkelahi.

Mentari yang mengetahui Aran sudah sampai membuat drama seolah Dania lah yang menyerangnya lebih dulu. Ketika Aran memisahkan mereka, Mentari langsung memeluk cowok itu dan menyalahkan Dania. Aran yang memang melihat Dania memukul Mentari dan Mentari yang tidak melawan membuat cowok itu marah besar pada Dania. Mentari semakin menyalahkan Dania dengan berkata bahwa Dania sebenarnya sudah memiliki pacar, bahkan dia memiliki dua pacar dan Aran adalah yang ketiga. Mentari juga berkata bahwa Dania hanya ingin menguras harta Aran karena pada saat itu kondisi ekonomi keluarga Dania sedang menurun. Tidak hanya itu, Mentari bahkan membuat bukti palsu, cewek itu menunjukkan foto Dania dengan dua orang cowok yang berbeda, yang tak lain adalah orang suruhan Mentari. Dania yang memang pada dasarnya ramah, tidak berfikir negatif saat itu pada cowok-cowok yang mendekatinya.

Aran semakin marah dengan penjelasan Mentari, refleks tangannnya menampar Dania saat cewek itu mencoba menjelaskan yang sebenarnya pada Aran. Chandra dan Dimas yang berada disana pun membantu Dania menjelaskan, bahwa bukan Dania yang memulai perkelahian. Tapi karena Aran yang sudah percaya dengan Mentari, menghiraukan teman-temannya dan memutuskan Dania saat itu juga kemudian pergi bersama Mentari yang menangis buaya sejak tadi.

Karena hal itulah persahabatan mereka bertiga hancur. Sejak saat itu Aran tidak pernah sama sekali berbicara dengan Dania. Rasa sayang cowok itu berubah menjadi kebencian amat mendalam pada Dania. Prinsip Aran yang tidak akan pernah memaafkan perselingkuhan dimanfaatkan oleh Mentari. Mentari seperti terobsesi dengan cowok itu, dan karena itulah mengapa ia selalu mencelakai semua cewek yang berani mendekati Aran.

Sedangkan Dania, cewek itu hanya bisa pasrah dan menerima. Menurutnya percuma menjelaskan pada Aran, karena cowok itu sudah dikuasai kebencian pada dirinya. Mentari juga tidak akan membiarkan Dania bisa berbicara dengan Aran. Dania juga tidak cukup bukti untuk meyakinkan Aran. Cctv pada saat itu hilang entah karena apa. Hanya Dimas dan Chandra yang melihat pertengkaran mereka berdua. Dimas dan Chandra sudah mencoba menjelaskan pada Aran, tapi cowok itu keras kepala tidak mau mendengar. Aran malah menganggap Dimas dan Chandra dihasut dan dipaksa Dania untuk berbohong padanya. Aran pikir ini hanya rencana Dania yang ingin menyakitinya lagi. Karena Aran sudah mencap Dania sebagai orang jahat.

Bahkan sampai saat ini, sudah dua tahun lalu hal itu tejadi tapi kebencian Aran pada Dania masih belum berkurang. Kesalah pahaman tersebut masih belum bisa di luruskan, bahkan semakin kusut seiring omongan-omongan buruk Mentari tentang Dania. Begitu pula obsesi Mentari pada Aran yang semakin menjadi.

OchaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang