- Let's see ETAG -
(𝐒𝐢𝐱 𝐏𝐫𝐢𝐧𝐜𝐞𝐬)
***
Azuya terbangun dari tidurnya saat cahaya matahari memasuki kamarnya dari celah-celah kecil yang ada pada dinding rumahnya itu.
Azuya seperti biasa kini berteleportasi ke dalam hutan untuk membersihkan dirinya, ia pergi ke air terjun yang ada di sana dan mulai membersihkan diri tanpa memperdulikan dinginnya air terjun pagi hari itu.
Setelah selesai Azuya kembali ke rumahnya dan berganti pakaian seperti biasa, ia tidak mungkin memakai gaun seperti bangsawan hanya pakaian gadis desa yang menurutnya jauh lebih baik dari pada gaun bangsawan yang sangat berat.
Azuya keluar dari rumahnya, ia membawa secangkir teh dan juga sepotong roti dengan ikan bakar yang ia buat kemarin malam sebelum tidur.
Memakan sarapannya itu dengan tenang, sesekali memandangi pemandangan didepannya yang sangat indah, saat sedang menikmati teh ia tersedak saat melihat enam orang lelaki tampan yang sedang di ajak berkeliling oleh Lerzias.
'SIALAN, NGAPAIN MEREKA DISINI?!' kesalnya dalam hati ketika melihat mereka.
"Wah, sepertinya anda berjodoh dengan mereka tuan, hehehe." Sistem berumpama sambil terkekeh.
"Ewh, jangan harap!" Desisnya jijik.
Ia menatap mereka dengan malas, dan langsung mengalihkan pandangannya ketika melihat para gadis desa yaitu Helene and the Geng kini tengah mencoba mencari perhatian para lelaki itu.
Ewh, semakin menjijikkan saja!
Ia memilih untuk tidak menghiraukan, dengan menikmati teh hijau buatannya yang menurutnya lebih penting dan lebih menarik.
Ia sungguh menikmati hidupnya di desa yang bisa bebas, dan bebas juga dari udara kotor sungguh menyegarkan!
Namun sepertinya takdir tidak bisa membuatnya tenang untuk kali ini, lihat saja masalah yang paling ia hindari kini tengah menghampirinya.
"Selamat pagi, nona Sena!" Sapa sang kepala desa Lerzias dengan wajah cerahnya.
"Ah! Pagi juga kepala desa." Sapa balik Zuya dan berdiri menyambut kepala desa itu dengan senyuman manisnya, jangan harap Zuya akan menyambut mereka! BIG NO!
"Saya dengar kemarin siang anda pergi berburu, bagaimana apakah mendapatkan hasilnya?" Tanya Lerzias dengan ramah, namun terselip nada merendahkan didalamnya.
Azuya tahu itu, kepala desa disini memang seperti tidak senang dengan dirinya, bisa kan ya ia memanfaatkan enam lelaki ini?
"Kemarin sebenarnya sudah dapat, tapi buruan saya itu terlalu berat dan saya juga kasian karena ia memiliki anak-anak..." Azuya tidak melanjutkan dan menatap seolah kenal dengan para lelaki di belakang Lerzias. "Sepertinya para tuan ini melihatnya juga kemarin, benar bukan tuan-tuan?" Tanya Azuya sambil tersenyum paksa kepada para lelaki itu.
Tentu saat melihat Azuya, mereka seperti mengenal rambut dengan dua helai abu-abu keperakan, dan mata bermanik abu-abu itu.
"Ya, itu benar." Ujar Kaylan membenarkan, menatap Azuya dengan tajam begitu juga dengan para lelaki lainnya.
Mereka memang sama sekali tidak ilfeel dengan Azuya yang terbilang jelek, namun tetap saja sikap waspada harus mereka pertahankan karena belum tahu dengan jelas tentang gadis itu.
"Oh, begitu." Terlihat Lerzias sedikit kesal dengan pengakuan Kaylan. "Boleh saya tahu binatang apa yang anda bilang berat itu?" Tanya Lerzias penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Extraordinary ; Troublemaker Agent Girl (END)
FantasyDalam kamus halaman pertamanya, hanya ada kata mengacau. *** Azuya Xyzena Joseline, gadis mungil cantik yang adalah seorang agen dalam sebuah organisasi rahasia. Saat menjalani sebuah misi, seorang wanita gila dengan sengaja menembaknya, membuatnya...