Chapter 33 Of ETAG.

4.8K 732 95
                                    

ARES MEMBUAT KU OLENG TERUS ANJIRRRR. APASIH ARESS!

Typo? Maaf. Kalo bisa sih tandain yaaaaaa (づ ̄ ³ ̄)づ

— Let's see ETAG —

( 𝐃𝐞𝐛𝐮𝐭𝐚𝐧𝐭𝐞 𝐎𝐟 𝐏𝐫𝐢𝐧𝐜𝐞𝐬𝐬 𝐓𝐡𝐚𝐥𝐢𝐭𝐚 )

***

Kabar mengenai para Pangeran Mahkota keempat kekaisaran yang memiliki kekasih satu orang alias orang yang sama sudah menyebar luas ke keempat benua. Banyak orang tentu bertanya-tanya siapa gadis yang bisa meluluhkan keempat hati batu para Pangeran itu? Sungguh sangat beruntung gadis itu mendapatkan keempat orang tersebut.

Banyak yang menentang kelakuan keempat Pangeran itu, tapi mereka hanya bisa berbicara di belakang. Tidak ada yang berani dengan keempat orang berkuasa itu, sedangkan para Kaisar mereka juga menyerah untuk memberitahukan kepada keempat lelaki itu, seolah keempatnya memang sudah kekeuh dengan pendirian mereka.

Tentu saja para gadis-gadis dari seluruh benua merasakan kesedihan ketika mengetahui lelaki pujaan mereka sudah memiliki kekasih, dan jelas sangat penasaran seberapa cantik gadis itu sehingga bisa mendapatkan keempat Pangeran?

Jawabannya hanya satu, sangat-sangat dan sangat cantik. Definisi itu cocok untuk gadis yang kini duduk di balkon kamar, sembari menatap kedatangan para tamu undangan, mereka datang kemari untuk menghadiri pesta debutante Putri Thalita Maeeva Bagardz, yang sekarang menginjak usia 18 tahun.

"Mereka nggak capek apa, bolak-balik kemari cuma pake kereta kuda gitu?" Tanyanya sembari menyeruput secangkir teh, yang dihidangkan dengan cookies coklat.

"Tentu mereka lelah, tapi demi seseorang yang terhormat apapun akan di lakukan oleh para penjilat." Ujar sistem yang membalas ucapan gadis itu.

Azuya terkekeh geli, kesamaannya dengan sistem ya ini, perkataan yang tidak pernah di saring. Ia memandang lukisan di depannya, matanya itu menelisik lukisan tersebut.

"Jadinya kayak jamet, anjirr! Jadi keinget gambaran gue waktu masih bochil SD." Ujarnya ketika melihat lukisan itu.

Bagaimana tidak, lukisan itu hanya terdapat dua gunung kembar, satu jalan, dan satu rumah, serta ada kebun padi satu petak dengan satu pohon di sana. Jangan lupakan matahari yang memiliki wajah, seperti gambar kalian waktu SD kan?

Suara seseorang terkekeh membuat Azuya menatap ke arah orang itu, wajah manis dengan kulit sawo matang langsung dapat ia lihat di sana, tengah tersenyum geli menatap lukisan yang baru saja ia buat.

"Kau yang membuatnya, sayang?" Tanya Ares dan berjalan ke arah gadis itu, bukannya duduk di sampingnya, ia malah mengangkat tubuh Azuya lalu mendudukkannya ke pangkuan lelaki itu.

Wajah gadis itu cemberut sembari menatap kesal ke arah lelaki itu. "Iya, memangnya kenapa? Kau mau mengejekku?!" Sentaknya sembari menatap tajam wajah yang berada di atasnya, gadis itu memang tengah menyandarkan kepalanya ke dada Ares, membuatnya mendongak baru bisa melihat wajahnya dari bawah.

"Tidak, tapi gambarmu lucu seperti dirimu." Ujar lelaki itu seadanya semabri menatap ke arah gadis itu.

"Kau sedang menggodaku?!" Lagi, Ares terkekeh geli. Bukannya marah ia malahan merasa lucu dengan gadis cantiknya ini.

"Tentu tidak, aku mengatakan kebenaran." Ia menciumi pipi gembul itu sembari mengeratkan pelukannya, gemas sekali dengan gadis mungil ini.

Hening melanda, Ares yang sibuk memperhatikan wajah gadis di pelukannya sembari sesekali mengatur rambut gadis itu, sementara Azuya tengah sibuk dengan pemikirannya.

Extraordinary ; Troublemaker Agent Girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang