Chapter 21 Of ETAG.

8K 929 30
                                    

- Let's see ETAG -

(𝐖𝐀𝐑)

***

Seseorang dengan pakaian serba hitam berkeliaran di malam hari, yang seharusnya adalah jadwal untuk istirahat.

Azuya masih berada di kamar Arthur, dan tertidur dengan nyenyak di atas kasur bersama lelaki obsesian itu.

Tak lama gadis itu membuka matanya, ia mengedarkan pandangan ke arah perutnya yang terdapat tangan kekar bertengger di sana, perlahan ia melepaskan pelukan itu lalu mengubah posisinya menjadi duduk.

Tangannya beralih mengambil air di atas nakas, lalu meminumnya, tak lama tangan lelaki itu kembali melilit di perutnya.

"Sayang, kenapa bangun?" Tanya lelaki itu berbisik dengan suara serak khas orang bangun tidur.

Azuya menatap ke samping kepalanya, menatap ke arah lelaki itu yang menyandarkan dagunya ke bahu Azuya.

"Mau minum." Jawabnya jujur, lelaki itu tak menjawab dan juga tak berniat menyudahi pelukan itu.

"Aku ingin tidur lagi." Adunya kepada lelaki itu, karena ia jengah dan malas untuk bertengkar di malam-malam begini.

Arthur tak menjawab, dan hanya berdehem tak jelas, lalu mengecup bahu gadis itu yang memang menggunakan gaun terbuka di bagian sepanjang bahu.

Azuya menggeram kesal, giginya bergemeletuk sudah siap untuk meledakkan kekesalannya, dan...

BOM!


Bukan, itu bukan Azuya.

Tapi itu adalah suara bom asli yang terdengar begitu jelas di telinganya, dapat ia lihat dari dalam kamarnya ada bekas pemboman yang masih berapi-api.

BOM!

BOM!

Ini sudah bom berturut-turut ketiga kalinya, Arthur juga sama waspadanya seperti Azuya, lelaki tampan itu dengan cepat turun dari ranjangnya lalu menatap ke arah luar jendela, matanya memicing tajam menatap pemandangan di depannya.

Dapat dia lihat ada musuh yang mengibarkan bendera perang di wilayahnya, bodoh sekali orang itu.

Arthur menghampiri Azuya, lelaki itu mengecup keningnya singkat. "Sayang, aku pergi dulu. Jaga dirimu baik-baik ya? Jangan keluar jika ada orang jahat yang mengepung mansion ini," ucapnya dengan nada lembut tidak seperti pandangannya tadi yang setajam mata pedang. "Aku mencintaimu." Setelah mengucapkan itu, ia mengecup bibir Azuya lalu menghilang dari sana.

"ANJ-!" Umpatnya kesal karena dicium-cium, dirinya ini memang sudah seperti bitch saja. Padahalkan niatnya hanya akhh sudahlah.

Azuya kembali menatap ke arah luar, dapat ia dengar teriakan dari mansion ini yang saling berseru-seru.

"Penakut." Desisnya sebal ketika mendengar teriakan itu. "Sistem, gue pengen war, lo ikut nggak?" Tanyanya kepada sistem.

"Ya jelaslah tuan! Kan dimana ada tuan, disitu ada saya." Ujar sistem dengan ketus menjawab pertanyaan tak berbobot yang gadis itu tanyakan.

"Yeelehh, kayak tuyul lo nguntilin gue mulu." Ujar Azuya dengan songongnya. Padahal dia yang ngajak!

Sistem hanya bisa bersabar dengan sikap tuannya ini, kabel penghubungnya sudah korslet beberapa kali karena menghadapi sikap tuannya yang kelewat random.

Azuya segera menutup matanya dan berteleportasi langsung ke tengah-tengah kota, ia mengganti bajunya seperti spy pada film-film yang sering ia tonton, ya ini pakaiannya juga saat menjalankan misi.

Extraordinary ; Troublemaker Agent Girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang