- Let's see ETAG -
(𝐃𝐮𝐤𝐞 𝐑𝐢𝐪𝐮𝐞𝐥𝐥𝐞)
***
Sinar matahari berwarna oranye menyinari padang rumput, yang seketika berwarna keemasan karena terpapar oleh sinar matahari tersebut.
Azuya duduk bersama beberapa pelayan lain, dalam sebuah gerobak yang di tarik oleh dua kuda.
Mereka memakai tiga gerobak, dua gerobak untuk di tempati para pelayan dan satu gerobak untuk barang-barang mereka.
Berjam-jam mereka menaiki gerobak itu, sampai Azuya bosan sendiri dan hanya bisa berbicara dengan sistem.
'Sistem, kok gue berubah pikiran ya? Nggak mau jadi pelayan lagi.' Adunya kepada sistem, yang hanya bisa bersabar dengan sikap tuannya yang random ini.
Baru saja ingin menjawab, dalam kepala Azuya tiba-tiba terdengar bunyi seperti notifikasi handphone.
Ting!
'Apaan tuh tem?' Tanyanya penasaran.
"Sebuah misi tuan. Saya pikir tidak akan ada misi yang diberikan olah atasan karena tuan tidak memiliki tujuan hidup yang pasti, ternyata ada." Ujar sistem yang juga cukup terkejut dengan pemberitahuan itu.
'Misi ya? Kasih tahu cepet! Gue udah lama nggak main misi-misian gini.' Desaknya kepada sistem, jujur saja ia merindukan waktu-waktu ketika ia di berikan misi oleh organisasi rahasianya.
"Misinya, hanya perlu bertemu dengan dengan Duke Riquelle yaitu Arthur Levison Riquelle." Ujaran itu membuat Azuya berpikir keras.
Memangnya si Arthur itu siapa, sampe harus ketemu sama dia? Misinya sesusah nangkap Nikolas si Mapia itu nggak?
Kira-kira begitulah pemikiran dari Azuya, misi ini pernah ia dapatkan sebelumnya, namun lumayan susah karena orang-orang yang ingin di temui tidak dapat di lacak dan jarang menunjukkan wajah ke dunia luar. Apakah Duke Riquelle juga begitu?
Tapi, mengingat bahwa lelaki itu adalah seorang Duke, tidak mungkin lelaki itu susah di temui. Lagipula itu adalah Duke Riquelle, yang akan menjadi bos nya nanti jika bekerja di kediaman Riquelle, kan?
"Hadiah yang akan di dapat adalah seratus poin tambahan." Mendengar ucapan sistem, seketika Azuya langsung bersemangat.
Poinnya bertambah? Hore!!
Kan, poinnya sekarang juga tinggal 884 karena banyaknya keinginan yang ia minta, ya itu sebanding sih.
Seketika lamunannya langsung buyar, ketika para pelayan yang satu gerobak dengannya berbincang mengenai Duke Riquelle itu.
"Aku dengar bahwasanya Duke Riquelle masih belum memiliki pasangan, ya?" Tanya salah seorang pelayan yang masih muda. Ya, sebenarnya semua pelayan yang di bawa ke kediaman Riquelle masih muda semua.
"Benar. Duke Riquelle masih belum memiliki pasangan, padahal sudah dua tahun menjabat sebagai Duke." Timpal yang lain membenarkan.
"Sayang sekali, padahal Duke Riquelle sangatlah tampan." Ujar yang lain, prihatin.
"Ya kau benar, aku pernah sekali melihat Duke Riquelle datang ke istana dan Duke memang sangatlah tampan." Kata yang lainnya, Azuya hanya mendengarkan.
Ia sebenarnya ingin mencari informasi tentang Duke Riquelle itu, tapi hanya mendapatkan soal masalah percintaannya yang tragis karena belum memiliki pasangan.
Bukannya mendapat soal bagaimana sifat dan karakter dari Duke Riquelle, ia malahan mendengar pujian-pujian yang di keluarkan karena Duke Riquelle yang mereka bilang sangat tampan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Extraordinary ; Troublemaker Agent Girl (END)
FantasyDalam kamus halaman pertamanya, hanya ada kata mengacau. *** Azuya Xyzena Joseline, gadis mungil cantik yang adalah seorang agen dalam sebuah organisasi rahasia. Saat menjalani sebuah misi, seorang wanita gila dengan sengaja menembaknya, membuatnya...