Special Chapter 37 Of ETAG.

3.5K 440 51
                                    

Part ini khusus isi curahan hati. Dan juga sekalian Q&A. Kalian kalo mau nanya sama pemerannya. Nanya sini aja udah. Silahkan nanya kecuali nanya endingnya cerita ini gimana.

1. Azuya?

2. Xavier?

3. Arthur?

4. Lakshan?

5. Kaylan?

6. Ares?

7. Jozhen?

8. Savero?

9. Gryson?

10. Evander?

11. Arzhero?

12. Delano (Chapter 2)?

13. Karchero?

14. Rhey (Author)?

- Let's see ETAG -

(𝐏𝐨𝐢𝐧𝐭 𝐎𝐟 𝐕𝐢𝐞𝐰)

***

Menikmati angin sepoi-sepoi pada pantai, ke sebelas orang itu tengah duduk di pinggir pantai, sembari meminum air kelapa muda. Sebenarnya hanya Azuya saja yang meninumnya yang lain tidak.

Gadis itu memandangi jauhnya hamparan laut yang ada, sama saja seperti pada dunianya. Namuan disini lebih indah, mungkin sebelas dua belas dengan pantai di Bali.

Ia memejamkan matanya sejenak, memikirkan hal-hal yang terjadi dalam hidupnya.

AZUYA POV ON.

Sempurna? Tidak, aku bukan gadis sempurna seperti yang kalian pikirkan, aku hanyalah seorang gadis biasa dengan segala tingkah random yang ku punya. Egois? Aku juga punya sifat itu. Pemarah? Kalian tahu sendiri aku bagaimana. Walaupun terkadang aku juga bisa bersikap baik. Bagaimanapun aku hanyalah seorang manusia biasa.

Keluarga? Hah... Sepertinya aku sudah tidak memiliki mereka sekarang ini. Ibu? Aku tak pernah menganggapnya. Hanya Ayahku, pahlawanku, cinta pertamaku, dia segalanya bagiku.

"Ayah!" Panggilan seorang anak kecil seketika membuat seorang pria membalikkan badannya, pria itu masih tampak segar karena dirinya memang baru berusia dua puluh tahun lebih.

Anak kecil itu, aku dan pria itu adalah Ayahku.

Pria itu merentangkan tangannya menyambut si anak yang ingin di peluknya. "Hahaha! Kenapa sayang? Apa kau merindukan Ayah?" Tanyanya sembari mengecup pipi berlemak milik anaknya, gadis kecil itu tersenyum manis memperlihatkan deretan gigi kecilnya.

"Tidak! Aku hanya ingin menyusul Ayah, Ayah beli es krimnya lama sekali." Ia mencebik bibirnya kesal, yang hanya di balas kekehan kecil oleh Ayahnya.

"Maafkan Ayah ya? Sebentar, paman penjual es krimnya tengah membuatkannya untukmu." Ia melirik ke arah si penjual es krim yang memang tengah menyekrup es krim rasa matcha dan karamel, untuknya dan untuk anaknya.

Setelah selesai dengan urusan es krim, terlihat bahwa kini Azuya kecil tengah memegang es krim rasa matcha kesukaannya, dan Ayahnya tengah memegang es krim rasa karamel miliknya.

Tiba-tiba saja ada anak yang berlari membuat Ayahnya oleng sedikit, dan membuat es krim Ayahnya itu terjatuh.

Azuya memandang es krim itu lalu memandang wajah pasrah Ayahnya. "Ayah bisa memakan punyaku!" Seru gadis kecil itu sembari menyodorkan es krim matchanya.

Extraordinary ; Troublemaker Agent Girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang