Chapter 36 Of ETAG.

5K 687 62
                                    

Hei guys! Sorry karena baru update, kouta gue habis pas hari sabtu, setelah update TE :)
Ohya buat yang puasa, semangat kalian! Jangan sampai bolong ya? Aku baru inget ucapin di chapter ini (´ . .̫ . ')
Bukannya apa aku Kristen soalnya 😗🙌
Salam Toleransi, brodi! And...

— Let's see ETAG

(𝐁𝐚𝐝 𝐃𝐚𝐲 𝐭𝐨 𝐆𝐨𝐨𝐝 𝐃𝐚𝐲!)

***

Azuya terdiam sembari memandang isi di dalam toko pandai besi, di sini bukan hanya ada alat perang tapi juga beberapa alat aneh yang tentunya hanya ada di dunia fantasi.

Ia meraih sebuah buku sihir. "Nona, tertarik dengan buku itu?" Tanya sang pemilik dengan ramah.

Azuya belum menjawab dan membuka halaman buku itu, isinya dapat ia pahami. Gadis itu mengangguk lalu memberikannya pada pemilik toko untuk di bungkus dan di bawa pulang, ia juga memberikan uang kepada pemilik toko ini.

"Terima kasih nona, hati-hati di jalan!" Ujar sang pemilik toko dengan ramah di balas senyuman kecil dari Azuya, gadis itu berjalan keluar dari toko.

Terpampang jelas kali ini ia berada di dalam sebuah pasar, banyak sekali orang-orang yang berjualan dan juga para pembeli yang tengah memilah mana saja yang akan mereka beli.

Azuya suka suasana ini. Ia berjalan menuju sebuah tempat yang menjual makanan, ia membeli jajanan yang terlihat seperti cireng itu lalu membayarnya.

Mencoba jajanan itu yang ternyata rasanya sangat berbeda dengan cireng, namun ini sangat enak.

"Aneh tapi enak. Aku suka." Ujarnya lalu berlalu memandangi jalanan yang ada.

Kedamaian yang ia dapatkan sekarang hanya sebuah keberuntungan, karena dapat ia lihat dengan jelas bahwa ada banyak prajurit yang kini mengepung dirinya.

"Nona, ayo pulang!" Ajak salah satu prajurit kepada gadis itu, mencoba membujuknya agar mereka tidak di jadikan korban cambukan karena tidak bisa membawa nona mereka pulang.

Azuya mengangguk membuat mereka menghela nafas lega, untung saja Azuya tengah menjadi anak penurut untuk saat ini. Tidak tahu kedepannya.

Bruk!

Seorang gadis dengan sengaja menabrak Azuya dan terjatuh, sedangkan Azuya yang oleng langsung saja di tangkap oleh seseorang yang sangat ia kenal. Itu Savero.

Lelaki itu juga baru saja sampai ke tempat ini.

"Hiks... Ke-kenapa kau menabrakku, nona?" Tanya gadis yang menabrak Azuya.

Wait... Itu VELENNA?!

Apa gadis ini sudah berubah menjadi PPB?! Wah harus di ladenin nih kalo begini. "Bukannya kau yang sengaja menabrakku?! Bahkan makananku jatuh karena dirimu!" Marah gadis itu kepada gadis di bawa sana.

"Ta-tapi, kau tidak terjatuh."

"Itu karena Savero menahanku, jika tidak aku juga akan terjatuh karena ulahmu!" Marah gadis itu, ia tidak peduli dengan banyak orang yang kini menatapnya dan juga Velenna.

"Sa-saya tahu anda memang tunangan Pangeran Mahkota. Ta-tapi janganlah anda ber-sikap seperti itu, nona. Hiks." Ujar Velenna dengan wajah yang terlihat menyedihkan.

Banyak cibiran yang terdengar untuknya, namun Azuya tak peduli. Karena rasanya ia ingin meremukkan gadis ini sekarang.

Ya karena malas meladeni permainan membosankan gadis itu, tangannya bergerak. Dari dalam tanah keluar akar-akar pohon berduri yang langsung merambat di kaki Velenna, dan tentunya melukai kaki mulus itu dengan duri-durinya.

Extraordinary ; Troublemaker Agent Girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang