Chapter 26 Of ETAG.

6.5K 865 27
                                    

Eitsss, becandaa hari ini update, masih pada bangun ngga ya? Tadi itu kebangun karena sakit gigiii, terus gabut jadi update aja soalnya udah ada di draft yang satu ini hhe.

— Let's see ETAG —

(𝐃𝐢𝐬𝐭𝐫𝐢𝐤 𝐉𝐨𝐫𝐞𝐟𝐟𝐞)

***

Savero menatap ke arah gadis yang tengah tidur bersama anak mereka, lelaki itu tersenyum manis ketika melihat kedua gadis kesayangannya tengah berpelukan.

Lelaki itu memberikan kecupan singkat di kedua pipi Sierra, lalu beralih ke Azuya, menatap gadis itu dengan senyuman lembutnya, lelaki itu terkekeh kecil melihat wajah Azuya yang tiba-tiba cemberut, mungkin gadisnya sedang bermimpi?

Lelaki itu mengambil tempat untuk tidur di sebelah Azuya, lelaki itu terus memperhatikan wajahnya, sesekali terkekeh geli entah kenapa wajah Azuya terlihat lucu di matanya.

Savero mencium pipi gembil itu dengan gemas, lalu beralih menatap bibir ranum gadis itu, mengusapnya perlahan menggunakan ibu jarinya.

"Bolehkan?" Tanyanya dengan lirih, masih menatap wajah Azuya. "Aku anggap boleh."

Lelaki itu langsung mencium bibirnya, sembari sedikit melumat bibir manis itu, kenapa candu begini?!

Savero mengukung gadis itu di bawahnya, namun memastikan dulu jika Sierra baik-baik saja dalam keadaan itu.

Lelaki itu semakin gencar melumat bibir candu itu, sampai-sampai membuat Azuya terganggu.

Gadis itu akhirnya terbangun juga, ia menatap lelaki yang ada di atasnya, tangannya terangkat mencubit kuat pinggang lelaki itu.

Savero merintih dan melepaskan ciuman sepihak itu. "Awhh, sayang." Lelaki itu memegang pinggangnya, mengadu kesakitan.

Wajah lelaki itu di tekuk merengek, Azuya juga menekuk wajahnya sembari menatap kesal lelaki itu. "Kenapa hah?!" Ujarnya dengan suara pelan, tidak ingin mengganggu Sierra yang tengah tertidur.

"Mau cium!" Rengek lelaki itu, lalu mendekat ke arah Azuya lagi, Azuya mengambil bantal dan memberi batas di antara keduanya.

"Jangan dekat-dekat!" Kata gadis itu masih kesal dengan Savero yang seenaknya, wajah Savero berubah sendu terlihat seperti anak kucing yang mengadu kepada tuannya setelah melakukan kesalahan.

"Tapikan, aku calon suamimu." Savero menatap Azuya penuh harap, tapi gadis itu hanya memandang sinis ke arahnya.

Karena kesal juga dengan gadisnya ini, akhirnya Savero berulah. "Sena sayang..." Savero membuang bantal di depannya, dan semakin mendekat ke arah Azuya yang mundur sampai mentok di sandaran ranjang.

"Ayo main?" Ajak lelaki itu dengan senyuman manis namun mesum di mata Azuya, gadis itu langsung saja menggeplak kepala lelaki itu dengan kesal.

"Belum resmi!" Kata gadis itu penuh penekanan.

Savero menekuk wajahnya kembali, wajahnya terlihat memelas menatap Azuya. "Hanya cicip sedikit, mau ya?" Tanya lelaki itu lagi, penuh harap gadis ini mau.

Azuya tersenyum manis menatap Savero, tapi bukannya senang Savero justru takut dengan senyuman itu. "Mau ku potong punyamu, hah?" Tanya gadis itu dengan sangat lembut.

Savero menatap gadis itu tak percaya, wajahnya semakin di tekuk lucu. "Ya sudah tidur!" Ia menarik Azuya kedalam pelukannya, tak peduli jika gadis itu mengadu apapun lagi.

Extraordinary ; Troublemaker Agent Girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang