Chapter 29 Of ETAG.

5.7K 774 64
                                    

- Let's see ETAG -

(𝐖𝐡𝐨?)

***

"FITNAH ITU LEBIH KEJAM DARI PEMBUNUHAN, PANGERAN!" Pekikan dari Azuya membuat mereka mengalihkan pandangan ke arah gadis itu.

Azuya masih menatap Pangeran Jozhen dengan tatapan tajamnya, gadis itu tersadar ketika banyak mata tertuju ke arahnya dengan pandangan bertanya-tanya.

"Maksud anda apa Duchess?"

Deg!

'Mulut goblok!' Umpatnya kepada dirinya sendiri. 'Mending gue kabur aja kali ya?' Pikirnya namun terhenti ketika mendengar suara dari dua prajurit.

"Salam Pangeran Mahkota, Pangeran kedua, Pangeran Ketiga, juga Para Bangsawan terhormat, semoga Dewa dan Dewi memberkahi anda sekalian setiap saat." Hormat mereka.

"Para Pangeran dan para bangsawan yang terhormat, di panggil oleh Para Kaisar dan para Raja di ruang makan, perjamuan akan segera dimulai sebentar lagi." Ujar salah satu prajurit membuat Azuya lega bukan main.

'MAKASIH MAS PRAJURIT, HUHUHUU!'

"Kami akan ke sana." Jawab Ares masih tetap dengan wajah datar dan suara dinginnya.

"Hamba mohon undur diri." Setelah membungkuk sedikit kedua prajurit itu pergi dari koridor tersebut.

Setelah para Pangeran pergi para Bangsawan juga ikut bubar, membuat Azuya semakin lega ketika telah pergi.

"Huhh, untung aja!" Ujarnya sembari menuju ke sebuah ruangan kosong, gadis itu masuk ke dalam sana lalu berteleportasi ke kamar Ares, ia juga sudah mengubah dirinya menjadi sosok Sena.

Azuya membaringkan tubuhnya di atas kasur lelaki itu, entah kenapa kamar Ares ini memiliki wangi yang menenangkan, sangat cocok sekali untuk dirinya yang dingin.

Ceklek!

Pintu besar di kamar lelaki itu terbuka, menampilkan seorang lelaki gagah, berambut hitam legam dengan mata setajam elang.

Mata lelaki itu membulat ketika melihat seorang gadis tengah tertidur dengan santainya di kamarnya, setelah ia tahu itu adalah gadisnya lelaki itu mendekat.

Cup!

Setelah mencium pipi gembul itu ia pergi ke walk in closet untuk mengganti pakaiannya, memang benar ia datang kemari untuk mengganti pakaian baru setelah itu menghadiri perjamuan yang akan di adakan.

Lelaki itu keluar setelah selesai, ia menatap gadisnya dengan senyuman tipis ketika melihat gadis itu sudah bangun dan menatap ke arahnya.

"Kau tidur lagi saja ya? Aku akan pergi ke perjamuan." Ares mengusap lembut kepala gadisnya itu, Azuya mengangguk saja sembari tersenyum kecil.

Ares ini orangnya memang kalem-kalem berbahaya. Azuya memilih untuk tidur lagi, karena memikirkan hal tadi memang membuatnya hampir gila.

Bagaimana bisa ia keceplosan seperti tadi? Huh, memang bodoh.

"Baru sadar, bahwa tuan memang bodoh?" Cibir sistem yang membuat Azuya menggerutu kesal, selalu saja si sialan ini mengganggunya.

"Diamlah, kau berisik." Gumamnya masih dengan mata terpejam, tentunya Azuya ingin tidur malas untuk meladeni sistemnya itu.

"Ya ya ya, terserah tuan sajalah!"

***

Azuya terdiam sembari memandang bulan di atasnya, beginilah kegilaan gadis itu. Duduk di bawah pohon oak sembari meminum luwak white coffee, milik dunianya yang ia minta kepada sistem.

Extraordinary ; Troublemaker Agent Girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang