— Let's see ETAG —
(𝐃𝐮𝐤𝐞 𝐑𝐢𝐪𝐮𝐞𝐥𝐥𝐞 𝟐)
***
Azuya kini tengah mengepel lantai, bukan memakai pel-pel'an seperti di dunianya dahulu, melainkan memakai kain yang di basahkan, di remas, lalu lantai itu di bersihkan dengan cara ngesot. Begitu jika kata Azuya.Saat sedang asyik-asyiknya ngepel lantai, sembari bersenandung dan ngerap dengan lagu Nothing On You dari BoB dan Bruno Mars. Ada seseorang yang menghampirinya dengan wajah polos ketakutannya.
"A-aya." Panggil orang itu, membuat Azuya mendongakkan kepalanya.
"Eh, kenapa?" Tanya Azuya sembari menatap ke arah gadis itu.
"Apakah aku boleh meminta tolong?" Tanya balik gadis itu dengan raut ketakutan dan khawatirnya.
Azuya tentu bingung lalu bertanya. "Tolong apa?" Ia menatap nampan berukiran indah itu, lalu beralih menatap cangkir juga teko yang diukir tak kalah indah dengan nampan itu. Azuya sudah bisa menebak di dalam teko itu pasti ada teh.
"Emh, bawakan ini ke ruangan Duke Riquelle." Ujar gadis itu sembari melirik nampan di depannya. Dapat Azuya lihat tangan gadis itu bergetar. Azuya tersenyum, lalu mengangguk dan mengambil alih nampan itu.
Ia tahu betul sikap dari Lilah yang adalah gadis penakut dan pemalu, mereka memang sudah berteman baik saat beberapa hari yang lalu.
Dan sekarang ini sudah satu bulan sejak Azuya datang kemari, dan juga sudah satu bulan terakhir kalinya Azuya bertemu dengan si Arthur-Arthur itu.
Tapi kalian tenang ya, soal tangan Azuya yang kotor itu, kan ia bisa membersihkan tangannya dalam sekejap dengan bantuan sistem, hahahahaha!
Gadis itu segera melangkah menuju ruangan Duke, yang di depannya terdapat tangan kanan Duke yang berdiri tegak layaknya patung.
"Permisi, saya membawakan ini untuk Duke Riquelle." Ujar gadis itu dengan ramah, tangan kanan Duke Riquelle yang bernama George Sean Henderson hanya melirik, lalu mengangguk dan mempersilahkan Azuya masuk.
Azuya masuk dengan senyum kecil formalnya, Duke Riquelle juga yang mengetahui ada yang masuk langsung mengalihkan pandangannya dari tumpukan berkas-berkas memusingkan itu ke arah pintu.
Deg!
Arthur hanya bisa menatap Azuya yang terus berjalan kearahnya sembari membawa nampan itu, matanya hanya fokus ke arah wajah cantik gadis itu.
"Ini Tuan Duke, teh nya." Azuya langsung menuangkan teh itu ke dalam cangkir, lalu menyodorkannya ke arah Arthur.
Tidak ada jawaban dari Duke yang membuat Azuya kebingungan, apa ia melakukan kesalahan?
Karena penasaran, dan risih dengan keterdiaman mereka yang hampir memakan waktu satu menit ini, Azuya dengan ragu menatap mata lelaki itu.
Dapat ia lihat binaran suka, dan senang ada di manik itu. Sebenarnya gadis itu tidak ingin peduli dan ingin langsung keluar dari situasi canggung ini, namun sangat tidak baik bukan, baginya yang hanya seorang pelayan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Extraordinary ; Troublemaker Agent Girl (END)
FantasíaDalam kamus halaman pertamanya, hanya ada kata mengacau. *** Azuya Xyzena Joseline, gadis mungil cantik yang adalah seorang agen dalam sebuah organisasi rahasia. Saat menjalani sebuah misi, seorang wanita gila dengan sengaja menembaknya, membuatnya...