Play 🎶
Crazy Over You - BlackPinkTypo? I'm Sorry, but if possible please mark (づ ̄ ³ ̄)づ
— Let's see ETAG —
(𝐂𝐫𝐚𝐳𝐲 𝐎𝐯𝐞𝐫 𝐘𝐨𝐮)
***
Seharusnya ia tidak mengatakan hal itu, seharusnya tidak! Dan Azuya menyesal mengatakan semuanya. Kenapa?! Kenapa harus seperti ini?! Kalian pikir ini tidak gila dan merusak mentalnya?!
Gila saja mereka semua yang ada di sini mendaftar menjadi haremnya, gila bukan?! Hei! Mereka ada 11 orang. Kenapa juga dengan Lakshan dan Arzhero yang tiba-tiba ikutan! Huh, menyebalkan. Dan entah kenapa otaknya langsung traveling menuju bagaimana pernikahan mereka nanti.
Dan bagaimana dengan...
MALAM PERTAMA?!
"AAAAAA NGGAK MAU! NGGAK MAU, GUE NGGAK MAU! NGGAK TERIMA, GUE NGGAK TERIMA!" Teriaknya di tengah-tengah orang-orang freak tersebut.
Mereka yang sedang berdebat kini langsung menatap ke arah gadis itu yang terlihat frustasi, namun tetap saja wajahnya itu malahan terlihat sangat lucu dengan bibir yang mencebik ke bawah.
Bukannya tidak ingin teleportasi, tapi sistem sialannya itu langsung saja memblokir akses tersebut. Membuatnya hanya bisa pasrah di sini, ingin melawan dengan kekuatannya juga, ia tentu tidak ingin melukai mereka, mereka kan tidak punya salah. Eh salah nggak sih maksa-maksa?! Kan pemaksaan itu terdapat pada KUHP.... Eh, tapi ini kan dunia yang berbeda, tentu itu sepertinya tidak berlaku?
HUWAAAAAA! KAK DELANO HELP MEE!!!
"Apa ini kutukan ya?" Gadis itu jadi teringat dengan kelakuannya yang ingin mengerjai Delano dengan si banci-banci in chapter 2. Akh, kenapa malah dia jadi seperti ini, menyesal sudah!
"Hei, cantik. Kenapa?" Tanya Arthur yang sudah mengangkat tubuh Azuya ala koala. Tangan gadis itu langsung bertumpuh pada kedua pundak Arthur, ia menatap wajah lelaki itu dengan wajah datarnya, namun malah terkesan semakin imut karena pipinya yang tumpah-tumpah itu.
"Kau ingat kan, Sena? Aku ingin sekali menggigit pipimu itu." Arthur tersenyum misterius. Azuya juga bingung, katanya ia akan melamar si Velenna itu, kenapa malahan berpindah haluan lagi? Gila bener ini orang.
Cling!
Arthur, lelaki itu juga menguasai kekuatan teleportasi maka dari itu ketika Sena ada di pelukannya, otak cerdiknya ini langsung saja bereaksi. Dan berpindah tempat.
"ARTHUR SIALAN!" Umpat mereka.
***
Plak!
"Kau ini gila ya?!" Sentaknya kepada lelaki yang ada di atasnya ini, Arthur tak membawanya ke kediaman Riquelle, melainkan rumah yang cukup besar yang memang kepunyaannya, rumah ini ada di atas tebing, jadi jika melihat pemandangan dari tempat ini akan sangat indah.
Sampai-sampai di depan sana, ada Laut para Mermaid yang bisa ia lihat.
Tentu saja tidak ia bawa ke rumah, yang ada para jamet-jamet yang lain juga mengikutinya ke sana dan membawa gadisnya, oh tidak bisa! Ia sudah sangat merindukan gadis kecilnya ini.
Ia sudah hampir gila hanya karena di tinggal olehnya, dan mereka ingin memisahkannya? Jangan dulu deh! Nanti saja, saat dia sudah siap baru di serahkan, eh tidak-tidak, ia tidak mungkin menyerahkan gadisnya, maksudnya membagi.
"Sayang, diamlah aku hanya ingin menciummu sebentar." Posisi lelaki itu sedang mengukung diri Azuya, dengan kedua tangan yang bertumpu di sisi kepala gadis cantiknya itu.
Langsung melesatkan bibirnya ketika gadis itu komat-kamit lagi, kedua tangan gadis itu ia angkat ke atas dan di satukan dengan tangan kirinya.
"Emhh!" Gila, memang benar-benar gila para lelaki yang sayangnya sangat tampan itu. Arthur melumat bibir mungil itu dengan menggebu-gebu, ia sangat merindukan gadis cantiknya ini, walaupun dengan wujud yang berbeda, tidak-tidak, wujud aslinya.
"Sayhh-yahng." Ucapnya di sela-sela ciuman panas itu, di rasa gadis itu sudah tidak memberontak dan mulai membalas ciumannya ia segera melepaskan tangannya, di sambut dengan kedua tangan gadis itu yang langsung merambat ke tengkuknya.
Tapi sayang, mungkin hanya beberapa detik dari itu, ia langsung merasakan sakit ketika gadis itu tiba-tiba memukul area vital yang bisa menyebabkan seseorang pingsan. Tapi untungnya tidak dengan Arthur yang hanya mengadu kesakitan.
"Rasakan itu, jamet! Pakyu!" Gadis itu mengangkat jari tengahnya sembari meledek lelaki itu, ia juga sudah bangkit dari ranjang.
Berjalan menuju pintu ingin membuka pintu tersebut, namun malah terkunci. Ia ingin berbalik tapi lelaki itu malahan memeluknya dari belakang sembari memberikan kecupan-kecupan ringan pada leher jenjangnya.
Sanggulnya juga sudah terlepas. "Kau seperti ini terlihat sangat seksi, sayang." Ia memandang ke samping di mana ada pantulan cermin full body, yang menampakkan tampilan keduanya.
Azuya sedikit merinding mendengar hal itu. "Sebenarnya aku tidak ingin berbagi, tapi aku tentu tidak bisa melawan para Pangeran-Pangeran itu." Ia sedikit berbicara sinis ketika menyebut mereka.
"Jadi bagaimana jika aku yang lebih dahulu memilikimu?" Azuya sedikit ngeblank dengan ucapan lelaki itu, tapi saat menyadari sesuatu yang adalah arah tujuan pembicaraan ini.
"Nggak muat!" Ujarnya sembarangan, ia kesal sekali dengan lelaki ini, namun tak sampai marah hanya kesal saja.
Arthur tersenyum lalu mencium pipi gembul itu. "Muat sayang, coba dulu, ayo!" Ajaknya namun langsung mendapat geplakan maut dari Azuya.
"Lambe mu Mas!" Emang gila ya gila, harus bagaimana lagi? Arthur sudah gila dan argh sudahlah, ia pusing.
"Mau tidur! Jangan ganggu." Ketusnya lalu beranjak menuju ke ranjang lagi. Tidur adalah salah satu jalan untuk menenangkan pikiran sejenak.
Arthur berdecak sebal. "Ck! Kita tidak akan tidur malam ini." Lelaki itu lagi dan lagi mengukung Azuya di bawahnya.
Azuya melotot yang membuat wajahnya semakin lucu. "Terus, mau apa?! Mau main kuda-kudaan? Sana main sendiri aja di kamar mandi, punya burung mesum banget!" Gadis itu segera memalingkan wajahnya, bukan karena malu tapi ia sangat muak melihat wajah berdosa lelaki itu.
Perkataan yang tidak di saring sama sekali oleh Azuya membuat wajah Arthur memerah, walaupun begitu iya malu juga. Oh, ayolah! Jangan di perjelas juga! Sebenarnya ada beberapa kata yang tidak terlalu di mengerti olehnya, namun ia tahu maksud dari yang lainnya.
"Tidak mau, aku mau denganmu." Ia lagi-lagi memberi kecupan-kecupan ringan pada bagian bahu dan leher gadis itu. Namun tak lama, Arthur langsung di tampol oleh Azuya hingga oleng ke kanan.
"LAKUKAN SAJA DENGAN VELENNA!"
***
Jujur, Rhey juga paling suka sama anak yang satu ini, cuma gimana yaaaaaaaa. Yang lain juga ku suka sih cuma si Arthur lain halnya.
Hayoloh Thur, udah cemburu dia, biarin nggak di kasih jatah malper 😭😭😭
Hey-hey, ini masih dikit juga sih double updatenya.
See you in the next chapter!<3
- 🪨 -
KAMU SEDANG MEMBACA
Extraordinary ; Troublemaker Agent Girl (END)
FantasiDalam kamus halaman pertamanya, hanya ada kata mengacau. *** Azuya Xyzena Joseline, gadis mungil cantik yang adalah seorang agen dalam sebuah organisasi rahasia. Saat menjalani sebuah misi, seorang wanita gila dengan sengaja menembaknya, membuatnya...