Chapter 11 Of ETAG.

10.4K 1K 18
                                    

Tantangan yang sulit karena gue lagi sakit gigi, jadi nggak mood nulis tapi tulis aja deh😭

- Let's see ETAG -

(𝐁𝐞𝐜𝐚𝐮𝐬𝐞 𝐎𝐟 𝐓𝐡𝐞 𝐏𝐞𝐧𝐝𝐚𝐧𝐭 𝟐)

***

Karena begitu penasaran, dengan siapa sebenarnya gadis yang akan Xavier berikan liontin berbandul mawar biru itu, Azuya kini mengubah dirinya lagi. Menjadi cantik.

Azuya berteleportasi langsung ke kamar pria itu, ia menatap sekeliling yang bernuansa dark, sepertinya pria itu sangat suka dengan warna hitam.

Gadis itu duduk di ujung ranjang sembari menyandarkam kepalanya ke sandaran ranjang tersebut, ia tengah menunggu lelaki itu keluar dari kamar mandi karena mendengar suara air yang mengalir dari sana.

Beberapa saat kemudian barulah terdengar pintu yang di buka dari dalam, menampilkan pria itu dengan tubuh telanjang dada dan rambut basah yang menambah kesan tampannya.

"Xavier." Panggil Azuya yang memejamkan matanya, ia memang sedari tadi memejamkan matanya dan tak membukanya sama sekali saat mengetahui lelaki itu telah keluar.

Xavier yang ingin melangkah ke walk in closet langsung saja berhenti, dan menoleh melihat gadis itu yang tengah terpejam santai tanpa rasa bersalah telah meninggalkannya.

"Sena, kaukah itu?" Panggil Xavier mencoba memastikan. Azuya hanya berdehem singkat sebagai jawaban.

Saking senangnya, lelaki itu berjalan cepat ke arah Azuya dan langsung memeluknya erat. "Aku merindukanmu, kau dari mana saja?" Ia langsung menodongkan pertanyaan sembari menangkup kedua pipi gadis itu.

Azuya yang tentu terkejut dengan pelukan tiba-tiba itu membuka matanya, apalagi mendapati tubuh dingin dari lelaki itu yang baru saja mandi. Sungguh! Tangannya juga tertular dingin saat ini.

Ia menatap lelaki itu dengan alis terangkat. "Aku hanya pulang ke rumahku saja." Jawabnya, ia tidak berbohong kan?

Lelaki itu memandangnya kalem lalu tersenyum tipis. Azuya tentu bingung melihat senyuman itu, ada apa dengan pria bermulut pedas ini?

Cup!

Cup!

Cup!

Azuya yang masih dalam pemikirannya semakin terkejut ketika lelaki itu menciumi seluruh wajahnya, hanya bagian bibir saja yang tidak. Tapi walau begitu, berarti wajahnya sudah tidak virgin lagi dong?!

'Huwaaa! Tanggung jawab lo sistem!!'

"Loh, kenapa saya yang di salahkan, tuan?" Tanya sistem yang bingung dengan pemikiran tuannya ini, seharusnya kan yang di salahkan itu adalah Xavier si Pangeran Mahkota.

"Jangan pergi lagi, ya?" Ujar lelaki itu yang tidak di jawab oleh Azuya walau ia mendengarnya.

Lelaki itu memajukan wajahnya, menyatukan kening keduanya, bahkan hidung mancung dua orang itu juga menyatu.

Azuya mendorong pelan dada bidang lelaki itu, lalu menatap polos ke arahnya. Semoga saja lelaki ini langsung memberikan liontin itu! Tujuannya kemari kan untuk itu.

Lelaki itu memandang badannya dan tersenyum miring. "Mau pegang, sayang?" Tanya Xavier sembari mengarahkan sendiri telapak tangan Azuya ke arah sixpack miliknya.

Azuya menatapnya cengo, tidak mengerti kah lelaki ini? Atau memang bukan dia yang lelaki itu maksud? Tapi, kenapa ia percaya alias meng-pede banget kalau dia yang di maksud.

Extraordinary ; Troublemaker Agent Girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang