Chapter 14 Of ETAG.

9.6K 1K 11
                                    

- Let's see ETAG -

(𝐁𝐞𝐜𝐨𝐦𝐞 𝐀 𝐌𝐚𝐢𝐝, 𝐀𝐠𝐚𝐢𝐧?!)

***

Enghh!

Gadis itu mengerang ketika baru saja terbangun, tatapannya langsung jatuh ke arah perutnya yang terdapat tangan kekar di atas sana.

Ia memandang lelaki di sampingnya, yang terlihat sudah rapi namun masih ada beberapa memar di wajah tampannya itu.

"Xavier." Panggilnya, ia beberapa kali mengulangi ucapannya baru setelah itu Xavier terbangun.

Lelaki itu menatapnya haru, Xavier tersenyum lembut lalu mengecup kening gadisnya itu. "Jangan lakukan itu lagi sayang, kau membuatku khawatir." Xavier memang tulus mengatakan itu, ia sungguh takut kehilangan gadis ini.

Ia juga tahu gadis ini belum mencintainya, tapi tak apa ia bisa mengerti. Cinta itu tidak bisa di paksakan.

"Bagaimana dengan Nyonya bangsawan itu?" Tanya Azuya yang memang penasaran, semoga saja pengorbanan Manna nya tidak sia-sia.

"Nenek baik-baik saja, dan sudah pulang ke kediaman." Ujaran lelaki itu membuat Azuya mengernyit bingung, namun kebingungannya itu langsung di jawab oleh sistem.

"Nyonya bangsawan yang tuan selamatkan kemarin adalah Marissa Riquelle, Ibu dari Larissa Riquelle, sang Selir ke duanya Kaisar." Jawab
sistem yang langsung di mengerti oleh Azuya.

"Baguslah." Ujar gadis itu sembari tersenyum. Sudah di bilang bukan? Bahwa Azuya memiliki hati yang baik, walau suka mengacau.

Xavier ikut tersenyum melihat senyuman gadisnya ini, lelaki itu semakin menyukai Azuya yang memiliki hati baik seperti ini.

Xavier memeluk Azuya lagi yang masih berdiam di atas ranjang bersamanya, lelaki itu mendorong tubuh gadisnya hingga tertidur lagi. Ia menenggelamkan wajahnya di ceruk leher gadis itu, jujur saja ia masih ingin tidur dan mengisi tenaganya yang belum sepenuhnya pulih.

"Xavier, jangan." Larang gadis itu ketika Xavier menjilat bahkan menghisap lehernya.

Xavier segera menatap ke arah gadis itu dengan wajah polosnya. Ini mah PPB Polos-polos bangsat!

"Sudah kau mau tidurkan? Tidur!" Ketus gadis itu, yang malahan terlihat lucu di mata Xavier.

Lelaki itu terkekeh kecil, lalu kembali menenggelamkan wajahnya di ceruk leher gadis itu, aroma wangi tubuh gadis itu sudah menjadi candunya.

"Xavier, datang ke ruangan Ayah, sekarang!" Suara telepati dari Ayahnya terdengar, membuat Xavier menggeram kesal.

Ganggu saja Pak Tua itu!

Azuya yang tentu bingung dengan geraman Xavier, kembali bingung dengan lelaki itu yang tiba-tiba berdiri.

"Kenapa?" Tanyanya. Ya, ia juga merasa bersalah kepada Xavier karena melibatkannya dalam kejadian tadi malam, sehingga mengakibatkan tubuh Xavier jadi babak belur seperti ini.

"Aku harus pergi, Ayah memanggilku. Jangan kemana-mana, sayang. Tapi jika kau ingin berjalan-jalan di istana ini, tidak apa-apa. Asalkan kau pakai cadar ya?" Azuya tersenyum kecil sebagai jawaban, Xavier yang melihat senyuman patuh itu langsung saja mencium puncak kepala gadis itu, lalu berlalu dari sana.

Azuya yang melihat bahwa Xavier telah pergi langsung saja tersenyum miring, gadis cantik itu segera mengubah dirinya menjadi seperti pelayan cantik dan seksi yang kemarin.

Sungguh! Azuya jadi suka dengan penyamarannya sebagai pelayan ini karena tubuhnya yang tinggi semampai, jika boleh jujur Azuya pernah memiliki cita-cita untuk menjadi tinggi seperti ini. Jadinya ketika cita-citanya tercapai, ada perasaan bahagia yang berlebihan dalam dirinya.

Extraordinary ; Troublemaker Agent Girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang