𝐂𝐇𝐀𝐏𝐓𝐄𝐑 24

3.3K 118 57
                                    

Hi semua ketemu lagi dengan bubu disini.

Ini bubu nulisnya disekolah lho, pas istirahat hehe.

Kalian tau cerita bubu dari mana nih? Kasih tau dong.

Capee banget hari ini bubu udah PTS doain lancar ya.

Btw kalian udah pada PTS belum? Semangat selalu nde.

Lanjut gak nih? tekan ⭐💌 dulu.

Udah? Oke cekidotttt

HAPPY READING

•••

Yerana dkk saat ini berada dilobi rumah sakit, setelah Tamara mendapatkan pesan dari Rizki dimana letak ruangan rawat Alan berada mereka segera menuju kesana.

Tak terasa mereka sudah dekat didepan, dimana ruangan Alan berada, disana sudah berada Algarve dkk yang menunggu didepan ruang rawat Alan.

Aditiya yang pertama menyadari kedatangan Tamara dkk pun menyapa mereka, tapi ia dikagetkan akan keberadaan Yerana.

Ternyata Yerana sudah kembali, tak hanya Aditiya yang lain pun juga tak kalah kaget akan keberadaan Yerana.

"Gimana keadaan kak Alan?" tanya Tamara membuyarkan rasa terkejut Algarve dkk.

"Terus kenapa kalian ada diluar kenapa gak didalam aja?" lanjut Zeana bertanya.

"Alan lagi diperiksa, tadi dia tiba-tiba teriak histeris kita gatau sebenarnya Alan kenapa. Bahkan tadi setelah dia bangun Alan cuma diem bak patung terus teriak histeris" jelas Panji.

"Kak Alan sebenernya kenapa sih? Apa dia punya penyakit parah?" tanya Zeana keheranan dan juga tatapan bingung dari Yerana serta Tamara.

Mereka semua terdiam juga bingung harus menjawab apa akan pertanyaan dari Zeana, selama ini mereka juga tidak pernah melihat Alan yang sakit. Ini kali pertamanya mereka melihat Alan seperti ini.

Keheningan melanda mereka semua dengan pikiran masing-masing, menunggu keadaan Alan yang masih diperiksa sejak 30 menit yang lalu.

Tak berapa lama pintu ruang rawat Alan terbuka dan keluarlah dokter yang menangani Alan tadi.

"Bagaimana keadaan kak Alan?" tanya Yerana setelah melihat dokter tersebut.

"Keadaan tuan Alan tidaklah baik, apakah tuan Alan dulu suka mengonsumsi obat penghilang ingatan? karna efek itu lah tuan Alan tadi sempat bingung akan keadaannya sendiri dan berteriak, karna beberapa ingatan dari tuan Alan perlahan kembali. Apakah disini ada yang bernama Rara? karna tadi tuan Alan sempat mengumam namanya" jelas dokter tersebut.

"Siapa Rara? lo kenal Gar?" tanya Pandu pada Algarve.

Sedangkan Algarve hanya menggeleng tanda tak tau. Yerana ia diam membeku akan perjelas dari dokter tersebut setelah itu ia meminta izin untuk menjenguk Alan.

"Apakah aku bisa masuk untuk menjenguknya?" tanya Yerana.

"Tentu, tapi tolong jaga ketenangan dan jangan  ribut karna pasien butuh ketenangan, satu-satu saja masuknya jangan beramai-ramai karna bisa mengangguk ketenangan tuan Alan" ujar dokter tersebut setelah itu ia berlalu dari sana untuk kembali mengecek pasien lain.

Setelah mendapatkan izin Yerana langsung masuk saja, tanpa menghiraukan tatapan bingung dari yang lain terutama Algarve yang mengepalkan tangannya seperti menahan emosi.

ALGARVE 【𝐎𝐧 𝐆𝐨𝐢𝐧𝐠】 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang