𝐂𝐇𝐀𝐏𝐓𝐄𝐑 30

3K 100 6
                                    

Helloo semuaa, kembali dengan bubu yang cantik ini.

Tinggalkan jejak votmen dan follow ywahh, terimakasih.

Lanjut kan? Cekidott.

Happy reading.

•••

Setelah istirahat selama sehari penuh kemarin, Alan akhirnya bisa kembali masuk ke sekolah bersama Yerana dan juga Louis.

Setelah merengek dengan Yerana semalam penuh agar ia diizinkan sekolah bersama Yerana dan Alan akhirnya usaha Lousi pun berhasil. Yerana mengizinkan Lousi itu kembali bersekolah dengan mereka.

Awalnya Yerana menentang keras akan permintaan Lousi, terlalu sulit jika Lousi dan Alan yang selalu menempelinya untuk menjaga mereka dari ancaman musuh yang ia miliki.

Tapi setelah ia bertanya pada Riel apa yang harus ia lakukan, Riel memberi saran agar mengizinkan Lousi bersekolah. Riel juga berjanji akan menjaga mereka agar tidak ada yang menyakiti Yerana dan yang lain.

Lagipula Alan dan Louis juga termasuk lelaki kuat dan tak lemah, jadi Riel mengatakan pada Yerana agar tak terlalu khawatir akan mereka. Berkat Riel lah Yerana akhirnya mengizinkan Lousi untuk bersekolah bersama mereka.

Dan saat ini Yerana bersama Alan dan Louis sedang asik sarapan, mungkin hanya Yerana saja yang sarapan dengan tenang. Karna Alan dan Louis sibuk bertengkar karna ingin berangkat bersama Yerana.

Bahkan saat ini Yerana sudah selesai dengan sarapannya, berbeda dengan Lousi dan Alan yang bahkan masih asik ribut tanpa memikirkan nasib makanan mereka yang hampir dimakan semut itu.

"Bang El ngalah dong sama Lui, ini kan hari pertama Lui jadi Lui harus berangkat sama kak Rara" ujar kesal Lousi pada Alan.

Astaga Yerana heran padahal mereka juga tetap bisa berangkat menggunakan mobil kan, awalnya memang begitu. Tapi Yerana sudah kepalang kesal dengan mereka berakhir ia ingin menggunakan motor saja.

"Seharusnya Lui yang ngalah sama abang, abang yang lebih tua. Yang kecil harus ngalah sama yang tua" ujar Alan menatap Lousi tajam.

Louis tak kalah menatap tajam Alan, perang tatapan mata pun bermula. Yerana semakin kesal akan tingkah mereka dan akhirnya lebih baik meninggalkan mereka saja, terserah jika mereka terlambat Yerana sudah kesal dengan mereka.

Sebelum itu Yerana berjalan menuju dapur untuk mengambil bekal dan menyuruh bibi Huna untuk membersihkan meja makan. Setelah dari sana Yerana pun segera pergi menuju sekolah dengan motor sport kesayangannya, meninggalkan Alan dan Louis yang masih asik bertengkar bahkan tidak menyadari kepergian Yerana.

Setelah beberapa saat akhirnya mereka menyadari tidak adanya keberadaan Yerana, setelah bibi Huna memberitahukan mereka untuk pergi sekolah karna hampir terlambat.

"Tuan muda, Tuan kecil apakah kalian tidak ingin berangkat ke sekolah? karna ini sudah hampir terlambat" ujar bibi Huna pada Louis dan Alan.

"Kak Rara kemana bik?" tanya Lousi menyadari bahwa sang kakak tidak ada.

"Nona sudah berangkat lebih dulu" ujar bibi Huna sambil membersihkan meja makan.

Alan dan Louis pun terkejut akan Yerana yang meninggalkan mereka, Alan dan Louis pun saling menyalahkan satu sama lain karna Yerana meninggalkan mereka.

"Ini semua salah bang El kak Rara ninggalin kita" ujar Louis kesal dan menatap tajam Alan.

Alan tak membalas ucapan Lousi, ia segera pergi menyusul Yerana kesekolah. Louis yang ditinggal makin kesal dan marah, ia berlari menyusul sang Abang sebelum ia ditinggal.

ALGARVE 【𝐎𝐧 𝐆𝐨𝐢𝐧𝐠】 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang