ALGARVE 【𝐎𝐧 𝐆𝐨𝐢𝐧𝐠】

𝐂𝐇𝐀𝐏𝐓𝐄𝐑 12

Utamakan sebelum membaca follow akun ini terlebih dahulu.

Tinggalkan jejak vote juga komen.

Jangan mencoba plagiat.

Happy reading

°°°°

Yerana saat ini berada didalam mobilnya dengan Tirta yang menyetir, mereka akan menuju keperusahan milik Tuan Robi sesuai yang dikatakan Yerana.

"Nona aku mendengar bahwa anda menerima projek milik Theo apakah itu benar?" tanya Tirta bertanya pada Yerana yang duduk di bangku belakang

"Iya memang kenapa?" jawab singkat Yerana

"Tidak nona, saya hanya senang karna hasil kerja keras Theo diterima oleh anda" ujar Tirta pada Yerana

"Tentu saja Theo memiliki kecerdasan diatas rata-rata, bahkan kepintarannya bisa saja melebihiku. Dia juga pekerja keras buka, tidak mudah menyerah juga selalu penuh semangat bukan" jelas Yerana mendeskripsikan bagaimana Theo walapun ia juga Theo baru saling mengenal 3 tahun lalu

"Bener sekali nona" setuju Tirta akan ucapan Yerana

Suasana dimobil pun kembali hening dengan Tirta yang fokus menyetir dan Yerana yang fokus pada berkas-berkas serta iPad miliknya. Memahami apa yang akan dibahas saat nanti sudah sampai diperusahan Tuan Robi.

Sampai tak terasa Yerana juga Tirta sudah sampai diperusahan milik Tuan Robi, Yerana segera turun dari mobilnya setelah Tirta membukakan pintu mobil untuknya.

Baru saja datang ia sudah disambut oleh beberapa karyawan milik Tuan Robi, mereka segera masuk setelah dipandu oleh sekertaris Tuan Robi yang turut menyambut kedatangannya.

Mereka menaiki lift khusus petinggi menuju ruang sang CEO, tak berselang lama mereka sudah sampai dan sekertaris Tuan Robi yang diketahui bernama Yura Aikawa menyuruh mereka masuk karna memang Tuan Robi sudah menunggu mereka.

"Selamat datang nona Yera juga Tuan Tirta silakan duduk" ujar CEO disana, siapa lagi jika bukan Robi Matewant

"Aku tak ingin basa basi tuan Robi yang terhormat, maksud anda apa meminta perusahaan saya membuatkan senjata itu hanya dengan harga yang kecil yaitu 5 milliar, itu akan merugikan perusahaan saya anda tau." tekan Yerana tak basa basi

"Astaga nona Yera bukan tipikal orang yang basa basi dulu ya" ungkap tuan Robi terkekeh

"Maaf saya menyela Tuan Robi, kami tidak bisa berlama-lama lagi karna kami juga ada pertemuan dengan perusahaan lain" ujar Tirta menjelaskan agar tidak terlalu lama urusannya disini

"Baiklah maaf. Nona Yera tapi senjata yang saya pesan bukan kah sangat simpel dan juga menurut saya harga 5 milliar itu sudah paling mahal" ujar Tuan Robi membuat Yerana tertawa sedikit

Astaga apa katanya tadi? 5 milliar adalah senjata perusahaannya yang paling mahal, apakah Tuan Robi sedang bergurau dengannya? atau ia tak tahu perusahaannya itu adalah perusahaan dengan posisi terbaik dan termahal dalam dunia pembuatan senjata didunia.

"Tuan Robi apakah anda berniat bercanda saat ini?" tanya Yerana lugu

"Apa maksud anda nona?" tanya Tuan Robi bingung