𝐂𝐇𝐀𝐏𝐓𝐄𝐑 15

5.1K 126 1
                                    

TINGGALKAN JEJAK KOMEN DAN VOTE.

JANGAN LUPA SHARE CERITA INI.

HARGAI KARYA PENULIS, BIKIN ALUR ITU JUGA PAKE OTAK.

HAPPY READING.

°°°°°

Yerana dan Atrio saat ini sibuk berdebat akan hal yang menurut Yerana sangat sepele, tapi kenapa bagi Atrio masalah ini begitu besar. Masalah sebenarnya karna Yerana yang mengatakan akan pergi keluar negeri, memang sepele tapi yang membuat Atrio kesel karna Yerana memberitahu dirinya pagi ini dan Yerana akan pergi nanti tepat pukul 10, itu alasan utama mereka berdebat.

"Rio mengertilah, kakak hanya disana selama tiga hari saja tak akan lama" ujar Yerana yang sudah lelah akan Atrio yang tak membiarkan ia pergi dan kekeh ingin ikut

"Tiga hari sangat lama ka, perjalanan dari sini kesana saja sudah satu hari penuh lagipula untuk apa kakak kesana?" ujar kesal Atrio, 3 hari itu begitu lama bagi Atrio.

Atrio tak terbiasa berjauhan selama ini dengan Yerana ketika Yerana pergi untuk urusan bisnis pasti Atrio akan ikut, jadilah ketika Yerana akan pergi tak mengajaknya ia begitu tak suka atau lebih tepatnya ia tak bisa jauh dari Yerana.

"Aku ada urusan mendadak, jika aku mengajakmu itu akan sangat berbahaya Rio. Mengerti untuk kali ini ya" ujar Yerana lelah, astaga bahkan Atrio sudah terlambat untuk pergi ke sekolahnya karna terlalu lama berdebat dengan Yerana

"Aku tak bisa berjauhan denganmu kak" ujar lirih Atrio, jika sudah menyangkut Yerana ia akan sangat cengeng dan sensitif

Yerana menghelapkan nafasnya, mengelus rambut Atrio yang duduk disebelahnya membawanya kepelukan hangatnya.

"Maafkan kakak ya, jika ini bukan urusan yang penting mungkin kakak berani mengajakmu tapi urusan ini terlalu berbahaya jika kau ikut serta Rio, kakak tak ingin kau sampai terluka jika ikut. Kumohon kau menurut ya untuk kali ini saja, kakak akan cepat kembali" jelas Yerana sekali lagi, harap-harap Atrio akan mengerti

Jika bisa Yerana ingin sekali mengajak Atrio ikut serta pergi, tapi setelah memikirkan nya lagi kemungkinan yang akan terjadi disana membuat ia urung untuk mengajak Atrio.

Ia pergi pun juga bukan untuk berlibur tapi untuk mengurus beberapa masalah yang beberapa hari lalu menghantuinya, masalah ini terlalu berbahaya jika orang lain ikut serta dalam urusannya, apalagi Atrio termasuk keluarga pasti musuhnya disana akan mengincar Atrio karna ia lah kelemahan Yerana.

"3 hari tak lebih tak kurang" ujar Atrio akhirnya menyetujuinya, memeluk erat Yerana karna untuk tiga hari kedepan ia tak akan merasakan pelukan Yerana lagi, untuk sementara waktu

"Terimakasih" ujar Yerana, memeluk lebih erat Atrio dan mengecup singkat pucuk kening Atrio

"Janji kakak akan selalu menghubungiku selalu saat disana"

"Tentu saja kakak akan sering menghubungi nanti"

"Pinky promise?"

"Kakak janji Atrio" gemas Yerana setelah itu mengecup kedua pipi Atrio saking gemasnya akan tingkah Rio yang tak ingin ia tinggal

"Sudah, kakak akan berangkat sekarang" ujar Yerana melepaskan pelukannya dan akan beranjak dari sana untuk segera pergi

"Bukan kah kakak akan berangkat jam 10? ini masih jam 8 kak, aku ingin memeluk dulu" ujar Atrio memelas , ia ingin memeluk Yerana dulu tapi kenapa Yerana terburu-buru ia jadi kesal sangat

"Maafkan kak, keberangkatan kakak dimajukan. Kakak akan berangkat sekarang kau tak ingin mengantar kakak Rio?" ujar Yerana tersenyum, ia sangat yakin Atrio kesal karna keberangkatan dirinya dimajukan

ALGARVE 【𝐎𝐧 𝐆𝐨𝐢𝐧𝐠】 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang