𝐂𝐇𝐀𝐏𝐓𝐄𝐑 40

2.2K 60 6
                                    

UPDATE LAGIII...

JANGAN LUPA JEJAKNYA SEMUAA, TERIMAKASIH UNTUK KALIAN YANG SUDAH MAMPIR KECERITA BUBU.

MAAF KALO CERITA BUBU UDAH MULAI GA NYAMBUNG BAHKAN KAYA GAK SESUAI SAMA ALURNYA, TAPI SEMOGA KALIAN TETEP SUKA YAA.

UNTUK KALIAN YANG SELALU DUKUNG BUBU, TERIMAKASIH BANYAK-BANYAK SEHAT SELALU KALIAN.

LANJUT GAK NIH? OKE GASS.

HAPPY READING

•••

Acara yang menegangkan tadi sepertinya belum usai, aura yang dikeluarkan Lousi masih begitu suram penuh akan emosi yang begitu kenal. Ia yang masih emosi akan kedatangan manusia iblis yang menjadi murid baru di sekolahnya, Damara.

Alan bahkan tak kalah membuat suasana semakin suram dan dingin. Mereka yang sudah berada dimansion setelah membolos akibat kejadian tadi, Yerana yang melihat sang Abang dan adiknya yang masih emosi hanya menggeleng.

"Brengsek, kenapa wanita iblis itu datang lagi, mau rusak kebahagiaan kita lagi?" ujar Louis tiba-tiba, mengepalkan tangan erat, jika saja Yerana tadi tak mencegahnya mungkin saat ini Damara hanya tinggal nama saja.

"Tenanglah, kenapa kalian emosi? bisakah kalian bersikap dewasa dan jangan bertindak gegabah?" tanya Yerana geram akan tingkah Louis dan Alan yang masih saja emosi.

"Kak! Karna dia keluarga kita terpecah belah. Bahkan karna dia kita kehilangan sosok Mama" ujar Louis lirih diakhir kalimatnya. Menatap Yerana dengan tatapan sendu ingin menangis, ia tak suka saat ia sudah kembali bersama sang Kakak dan sudah  bahagia. Orang yang dulu menghancurkan hidupnya kembali lagi, ia takut akan dipisahkan dengan sang Kakak lagi setelah ia kehilangan sosok Ibu yang berarti untuknya.

Hanya Yerana yang menggantikan peran Ibu untuknya setelah sejak kecil ia kehilangan pelukan hangat Ibu dan Ayahnya yang lebih memilih anak tiri daripada anaknya sendiri.

Yerana sebagai sosok Ibu dan Alan menjadi sosok Ayah untuknya selama ini, sejak ia kehilangan sosok peran orang tua dihidupnya.

Yerana menarik Louis kedalam pelukannya, mungkin ia dan Alan dapat merasakan kasih sayang orang tua mereka disaat mereka kecil tapi tidak dengan Lousi yang sejak kecil memang sudah kehilangan peran orang tua dihidupnya.

Disetelah lahirnya Louis, orang tuanya sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing. Disibukkan dnegan kerja, mereka malah mengadopsi anak yang tambah membuat mereka kurang kasih sayang terlebih Louis yang mungkin sejak kecil sangat jarang mendapat pelukan dari orang tua mereka.

Lalu setelah Louis harus kehilangan sang Kakak yang diusir dari rumah oleh orangnya sendiri demi anak tiri yang bahkan baru datang dikeluarga mereka tapi sudah merusak segala yang ada di kehidupan mereka.

Membawa Louis kedalam pelukan hangatnya, lalu setelah itu mengecup singkat kening Louis berharap Louis tenang didalam pelukannya. Bukan malah tenang justru akibat pelukan hangat Yerana membuat tangisan Louis pecah gitu saja, membalas pelukan Yerana erat dan menangis dibahu sang Kakak.

Hanya Yerana dan Alan yang ia miliki, jangan sampai ia kembali kehilangan mereka lagi yang cukup membuat kejiwaan terguncang bahkan hampir ingin bunuh diri diusianya dulu yang masih kecil.

Yerana tak banyak bicara, ia hanya memeluk Louis erat. Membiarkan Louis meluapkan emosi dan tangisannya, mengucapkan kata penenang agar Louis segera menghentikan tangisannya, ia tak ingin Louis sakit karna terlalu lama menangis.

Alan yang melihat Louis menangis pun mengepalkan tangannya erat, tapi melihat Yerana yang menatapnya dan mengkode ia untuk turut ikut serta dalam pelukan mereka pun berlahan emosinya mereda. Ia pun menuju dimana kedua adiknya berpelukan dan ikut didalam pelukan tersebut, memeluk Yerana serta Louis tak lupa mengecup kening mereka berdua, berharap agar mereka selalu bersama selamanya.

Tak perlu lagi sosok ayah dan ibu mereka kembali, cukup kedua adiknya saja itu sudah lebih dari cukup untuk Alan, apapun akan ia lakukan untuk melindungi Louis juga Yerana agar selalu bersamanya, sekalipun taruhannya adalah nyawanya sendiri.

•••

Disisi lain, tepatnya dimansion Algarve. Ia baru saja pulang sekolah tepatnya bolos karna masalah tadi, tentu saja ia pulang dengan keadaan tanda tanya besar dimana ia sangat ingin bertanya soal apa hubung murid baru itu dengan Yerana dan juga Alan.

Tapi ia harus menahan untuk sekarang, biarkan Alan juga Yerana sendiri yang menyelesaikan jika mereka butuh bantuan barulah ia akan membantu mereka.

Ia masuk kedalam kamarnya, seperti biasa ia mansion ini selalu sepi karna memang sang Papa yang jarang pulang, ia selalu sibuk berkerja dan akan pulang jika memang ia mau. Meninggalkan Algarve sendiri dimansion sebesar ini, jika kalian bertanya dimana Ibu Algarve. Ia sudah berpulang kesisi tuhan 3 tahun lalu akibat penyakit jantung yang dideritanya.

Membersihkan dirinya terlebih dahulu yaitu mandi, setelah selesai mandi ia langsung bersiap saja memakai bajunya karna ia akan pergi kebasecam King Lion.

Sudah menjadi rutinitas ia selalu pergi kesana dan jarang dirumah, Ia tak suka suasana rumah yang sepi terlebih setelah ia kehilangan sang Ibunda tercinta.

•••

Disebuah perusahaan besar terdapat seorang lelaki paruh baya yang diusianya yang tak lagi muda ini tapi masih terlihat kekar dan tampan, membuat bubu tertarik saja. Bercandyahhh...

Lelaki paruh baya itu bernama Satrio Delanga, pemilik perusahaan terbesar di Indonesia yaitu Delanga Grup. Perusahaan yang bergerak dibidang properti dan kuliner yang sudah meluas dimana-mana.

Satrio atau yang kerap disapa Tuan Delang itu sedang duduk dengan emosi yang sedang ia tahan sendaring kemarin akibat ulah temannya yang seperti ingin bermain-main dengannya.

"Pergi! Untuk apa kau kesini lagi, membuang waktuku saja?" ujar Satrio malas menatap sahabat Suh atau Suh Solar.

"Come bro, gw ada berita buat lo. Jika lo mau lo bisa dengerin ini baik-baik tapi jika menurut lo berita ini ga pe-"

"To the point" belum selesai Solar berbicara tapi ucapannya sudah dipotong lebih dulu oleh Satrio membuat ia mendengus kesal.

"Ck! anak kesayangan lo satu sekolah sama mereka, mending lo segera temuin mereka sebelum semua terlambat. Buang rasa takut dibenci mereka yang ada dihati lo, mereka dalam bahaya kalo lo terus gini. Sebelum lo semakin dibenci mereka karna telat nemuin mereka, kesempatan itu mahal lo harus hargain itu" ujar Solar setelah itu pergi dari kantor Satrio begitu saja.

Satrio yang mendengar ucapan Solar pun terkejut, tapi ekspresinya tetap dingin dan datar tak terlihat sama sekali bahwa ia terkejut. Memikirkan perkataan sang sahabat apakah memang ini sudah saatnya ia menemui mereka? Anak kandungnya sendiri yang sudah ia telantarkan, meminta maaf dan memulai lagi segalanya dari awal.

Apakah ini saatnya?

TBC

CIEE UPDATE LAGI.

JANGAN LUPA JEJAKNYA YAA, TERIMAKASIH SEMUA.

BANYAK CERITANYA DAN KURANG DIALOGNYA, SEMOGA AJA KALIAN TETEP SUKAA.

TETEP JAGA KESEHATAN KALIAN, SELALU BAHAGIA DAN SEMANGAT.

DADAH SEMUAA, BUBU SAYANG KALIAN👋❤️.

SEE YOU NEXT PART ❤️🙏

ALGARVE 【𝐎𝐧 𝐆𝐨𝐢𝐧𝐠】 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang