𝐂𝐇𝐀𝐏𝐓𝐄𝐑 27

2.9K 101 3
                                    

HALO SEMUA KEMBALI LAGI DENGAN BUBU YANG CANTIK INI HEHE.

GIMANA KABAR KALIAN? SEHAT KAN?.

MAAF BARU BISA UPDATE SEKARANG KARNA BUBU SIBUK UJIAN KELULUSAN BUBU.

MINTA DOA RESTU YA SEMOGA BUBU LULUS DENGAN NILAI YANG BAIK DAN BISA SEGERA JADI ANAK SMK/SMA.

OKE LANJUT AJA YA, TINGGAL JEJAK VOTMEN DAN FOLLOW.

••••

Yerana saat ini berada dalam mobilnya menuju suatu tempat, setelah ia dari rumah sakit tadi. Yerana segera pergi untuk mengurus sesuatu.

Sudah 45 menit ia mengendarai mobilnya menuju suatu tempat yang cukup jauh dari area perkotaan.

Tak berselang lama ia telah sampai digang sebuah desa, Yerana memakirkan mobilnya tepat disamping gang tersebut, karna mobil miliknya tak akan bisa masuk kedalam gang sempit itu.

Setelah itu Yerana keluar dari mobil miliknya dan berjalan menuju gang tersebut, tak lupa ia menitipkan mobilnya pada ibu pemilik warung yang memang berada didepan gang tersebut.

Yerana berjalan menelusuri rumah-rumah yang berdekatan, hanya dibatasi oleh tembok. 10 menit berjalan ia berhenti dirumah yang tak besar tapi cukup rapi didepannya, walapun sempit dan bisa dibilang sekitarnya seperti tak layak tempat itu.

Yerana menatap datar rumah tersebut, setelah termenung beberapa saat Yerana mengetuk pintu tersebut.

TOK
TOK

Menunggu beberapa saat tak ada respon, Yerana pun berniat untuk mengetuk pintu tersebut lagi tapi terhenti saat tiba-tiba pintu tersebut terbuka.

Menampilkan seorang lelaki paruh baya yang menatap Yerana bingung. "Siapa ya?" tanya lelaki paruh baya tersebut.

"Aku Yerana paman" jawab Yerana tersenyum.

Dapat Yerana lihat wajah terkejut dari lelaki tersebut, setelah itu ia menyuruh Yerana masuk membuat Yerana sedikit tersenyum tipis.

"Bagaimana non bisa ada disini?" tanya lelaki paruh baya tersebut setelah menyuruh Yerana duduk dan membuatkan minum.

Yerana tak menjawab, ia memandang dalam rumah ini, cukup nyaman walaupun hanya ada satu kamar dan satu kamar mandi kecil. Juga ruang tamu dan dapur yang menjadi satu, tapi walaupun sempit Yerana merasa nyaman disini.

"Ah, maaf rumah paman kecil, pasti non tak nyaman ya?" tanya lelaki tersebut pada Yerana membuat Yerana tersadar.

"Tidak paman, aku nyaman. Disini bersih aku suka" ujar Yerana membuat lelaki tersebut tersenyum.

"Paman, aku datang kesini ingin mengucapkan terimakasih atas apa yang paman lakukan padaku saat itu. Karna paman aku mampu bertahan dan bertemu orang baik, bahkan aku bisa sampai seperti ini. Kembali menemukan Abang dan adikku, tujuanku kesini juga ingin membawa paman dan anak paman untuk ikut aku. Bekerja bersamaku seperti dulu, aku juga akan menanggung pengobatan putramu paman. Ucapakan terimakasih dariku karna jasa paman dahulu."

"Non? Apa maksud anda? Bagaimana bisa anda berterima kasih setelah apa yang saya lakukan. Membuang anda ditengah hutan bahkan meninggal anda sendiri" ujar lelaki tersebut membuat Yerana tersenyum.

"Ini bukan salah paman, karna pamanlah aku bisa bertahan. Bahkan kalung yang paman beri masih aku simpan sampai sekarang, kalau bukan karna paman aku tak akan seperti ini paman. Bisa jadi dulu aku sudah mati" ujar Yerana.

"Paman, aku ingin paman kembali padaku. Jujur atas nama ayahku, aku meminta maaf. Aku tau selama ini paman menderita akibat ibu dan ayahku, karna itu aku ingin menebus apa yang mereka lakukan dengan membawa paman kembali dan membantu pengobatan putra paman. Jika paman tau aku bahkan sudah membawa Lui dan abang El, mereka sekarang bersamaku, ini semua karena paman. Lupakan masa lalu kelam itu paman, dan mari kita mulai kehidupan baru yang lebih indah, aku harap paman mau." lanjut Yerana, dengan menggenggam tangan lelaki tersebut, yang tak lain adalah Bagas Hermansyah. Bodyguard lama Yerana yang dulu membuang Yerana didalam hutan akibat suruhan sang ayah.

Setelah itu Bagas memeluk Yerana erat, sambil mengumakan kata terimakasih. Yerana pun memeluk lelaki tersebut tak kalah erat, mengelus punggung lelaki paruh baya tersebut yang bergetar.

"T-terima kasih non, maafkan perbuatan paman dahulu." ujar Bagas, melepaskan pelukan hangat dengan Yerana dan menatap Yerana dengan tatapan bersalah.

Ia masih ingat dimana ia meninggal gadis 3 tahun yang belum tahu apa-apa ditengah hutan, yang bahkan bisa saja dulu Yerana dimakan oleh hewan buas disana. Sungguh ia merasa bersalah dan menyesal bahkan sekarang Yerana yang begitu baik datang padanya dan ingin membantunya. Sangat tak layak untuk ia dapat bantuan tersebut akibat kesalahan yang mungkin fatal yang ia lakukan dahulu.

"Aku sudah memaafkan paman, jadi sekarang paman berkemas dan paman akan menjadi bodyguardku kembali. Nanti anak buahku akan menjemput paman, dan untuk putra paman yang berada dirumah sakit, ia akan dipindahkan kerumah sakit kota yang lebih baik. Paman tenang aja aku akan menanggung semuanya." ujar Yerana tersenyum tipis pada Bagas memberi penenang untuknya.

"Terimakasih nona" ujarnya.

Setelah itu Yerana pergi dari sana, tak lupa berpamitan dengan Bagas. Ia akan kembali kerumah sakit untuk menemui Alan, tapi sepertinya ia harus pulang terlebih dahulu untuk menjemput Louis. Pasti ia sudah mengamuk karna dari siang ia tak kembali bahkan membalas pesan Louis pun Yerana tak sempat karna menjaga Alan tadi.


TBC

HEY HEY JANGAN LUPA VOTE DAN JUGA KOMEN.

FOLLOW DAN HARGAI KARNA PENULIS ITU PENTING.

DILARANG PLAGIAT ATAU KALIAN AKAN KENA SANGSI YAW.

MAAF PARTNYA GA PANJANG TAPI YANG PENTING UPDATE DULU YA HEHE.

OKE CUKUP PAIPAI SEMUA GOOD NIGHT, AND SEE YOU NEXT PART ❤️🙏.

ALGARVE 【𝐎𝐧 𝐆𝐨𝐢𝐧𝐠】 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang