𝐂𝐇𝐀𝐏𝐓𝐄𝐑 25

3K 91 4
                                    

Hello warbu kesayangannya bubu, gimana kabar kalian hari ini? Baik kan.

Akhirnya setelah sekian lama bubu bisa update juga huhu.

Gimana hari ini? Ada cerita sini berbagi sama bubu.

Huhu jangan lupa tinggalkan jejak votmen dan follow akun ini.

Bubu ucapakan terimakasih buat kalian yang sudah mampir kesini.

Lanjut gak nih? Tekan ⭐💌 dulu.

Udah? Oke cekidotttt.

Happy reading

•••


•• Masih Flashback

Saat ini Damara dan Yerana sedang bermain diruang tamu, sedangkan Alan sedang membawa Louis ke kamarnya karna ia tertidur tadi setelah menangis kencang akibat cubitan dari Damara.

Saat mereka bermain Yerana mengambil boneka harimau yang dibelikan sang Abang yaitu Alan saat mereka berlibur Minggu lalu, meninggalkan Damara yang asik bermain dengan mainannya yaitu semua mainan kesukaan Yerana yang ia rebut tadi.

Saat Yerana asik bermain tiba-tiba Damara berdiri, berjalan menuju Yerana dan langsung mengambil boneka harimau yang sedang dimainkan Yerana.

"Mara mau bonekanya Yera, sini" ujar Damara dan langsung menyambar boneka harimau tersebut membuat Yerana memadang Damara marah.

"Gak boleh! Boneka ini dibeliin Abang El buat Rara, Damara boleh ambil semua mainan Rara kecuali boneka ini" ujar Yerana kesal dan langsung mengambil boneka harimau miliknya yang dipegang Damara.

"IHH, DAMARA MAU BONEKANYA YERA" teriak Damara membuat Yerana terkejut sekaligus ketakutan.

Damara pun menatap nyalang Yerana dan langsung menyaut boneka Yerana bahkan sampai Yerana tersungkur kedepannya membuat lutut Yerana tergores dan memerah karna karpet diruang tamu memang memiliki bahan yang kasar.

Karna teriakan Damara, Alan pun berlarian menuju dimana sang adik berada. Ia khawatir sang adik terluka, salahnya karna meninggalkan Yerana sendirian dengan nenek lampir tadi.

"DAMARA" teriakan Alan mengagetkan Damara dan Yerana yang sedang menahan sakit dilututnya tak lupa air mata yang mengenang dipelupuk matanya.

Alan langsung berlari menuju Yerana, membantu sang adik yang masih tersungkur didepan Damara. Mengecek keadaan Yerana, matanya mengelap saat melihat lutut Yerana tergores dan memerah bahkan mengeluarkan sedikit darah. Alan menatap tajam Damara yang menunduk ketakutan karna tatapan Alan.

"Kau! Sudah berani melukai adikku. Boneka itu pemberianku. Kau tak berhak mengambilnya" tekan Alan tajam dan langsung mengambil boneka yang dibawa Damara.

"T-tapi Mara hanya ingin meminjam saja, kenapa tak boleh." ujar Damara berkaca-kaca menatap Alan takut.

"KAU MELUKAI ADIKKU. Bukankah sudah cukup kau mengambil semua mainan kesukaan Yerana? Boneka itu adalah mainan kesukaan Yerana. Seharusnya kau tau diri disini, adikku terus mengalah demi kau tapi kau selalu mengganggunya dan mengambil apa yang Yerana milik. Kau manusia tak tau diri dan posisi disini." ujar tajam Alan membuat Damara menangis terisak, sedangkan Yerana ia menggenggam tangan sang kakak takut akan Damara yang nanti mengadu pada sang ayah dan ibu. Pasti mereka akan dimarahi terutama sang ibu sang akan memukul mereka nanti.

ALGARVE 【𝐎𝐧 𝐆𝐨𝐢𝐧𝐠】 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang