𝐂𝐇𝐀𝐏𝐓𝐄𝐑 49

1.3K 39 3
                                    

HALOO SEMUAA SELAMAT MALAM.

Akhirnya bubu bisa kembali update lagi, setelah kemarin bubu ga update karna emang bubu yang lagi ga sehat dan juga lagi banyak banget tugas disekolah.

Tapi akhirnya bubu bisa update lagi semuaa, maaf ya jarang update pasti kalian lama nunggu ya? atau dah lupa sama alur cerita ini?

Semoga aja kalian memaklumi ya, baiklah langsung saja yaa daripada kelamaan.

okeee..cekidottttt

HAPPY READING

•••

Makan malam telah tiba, Yerana sudah selesai memasak dan menata makan dimeja makan. Tinggal menunggu Ayahnya juga Alan dan Louis yang masih bersiap-siap dikamar mereka masing-masing.

"Baiklah semua sudah siap, semoga mereka suka dengan masakanku" ucap Yerana sambil menatap piring dibantu bik Marni yaitu salah satu pembantu dimansion Satrio.

"Semua pasti suka masakan non Yera, wong baunya aja enak gini, bik Marni aja pengen nonton" ujar bik Marni bercanda.

Tapi kalo boleh jujur memang bik Marni ingin sekali memakan masakan Yerana, tapi mana mungkin ia katakan secara langsung kepada nona muda Delanga bisa-bisa dipecat ia oleh Satrio karna bertidak tidak sopan dengan ingin mencoba masakan Yerana.

"Bibi bisa saja, Yera tadi sudah memaksakan untuk bibi dan yang lain. Bibi bisa langsung makan dibelakang ya, ajak yang lain juga untuk cobain masakan Yera" ujar Yerana tulus pada bik Marni membuat Bik Marni yang mendengarnya terkejut.

"Makasih non, maaf malah ngerepotin non Yera" ujar bik Marni tak enak hati.

"Gapapa bik, dah sana bibi makan dengan yang lain" ujar Yerana setelah itu bik Marni pun pergi kembali kedapur untuk makan bersama yang lain.

Tak lama kemudian Satrio datang berbarengan dengan Lousi dan Alan. Setelah itu mereka duduk dan akan memulai makan malam ini, awalnya ada keributan kecil karna Alan dan Louis yang ingin berebut duduk disamping Yerana, tapi mereka kalah cepat oleh Satrio yang lebih dulu duduk disamping Yerana.

Satrio yang berhasil menang dironde duduk disebelah Yerana menatap mengejek pada Alan dan Louis diseberang meja sana. Louis dan Alan yang mengerti tatapan itu menatap tajam Satrio, baiklah mereka mengalah kali ini tapi tidak untuk lain kali.

"Baiklah mari kita makan, Lui ingin Kakak ambilkan lauk apa?" ujar Yerana pada Louis membuat Lousi tersenyum kemenangan dan memberikan senyuman ejek pada Alan dan Satrio.

"Lui ingin sayur soup dengan nugget itu kak, sama suapi Lui juga yaa" ujar Lousi ngelunjak membuat Alan menendang kaki Louis kesal.

ADUH

Teriak Lousi membuat Yerana yang sedang mengambilkan makan terkejut dan menatap khawatir pada Lousi.

"Kenapa berteriak kesakitan seperti itu Lui?" ujar Yerana khawatir.

Mencari kesempatan dalam kesempitan itulah Lousi, bak kucing diberikan ikan akan langsung dihap oleh Lousi.

"Kaki Lui terbentur meja kak, karna Lui terlalu bersemangat untuk disuapi kakak" ujar Louis berbohong membuat Yerana tersenyum.

"Baiklah kemari duduk disebelahku biar Kakak mudah menyuapimu" ujar Yerana.

"Tapi Lui ingin makan didepan tv kak, sambil menonton pororo" ujar Louis sambil menunduk kepalanya. Drama memang, membuat Satrio dan Alan kesal karna tingkah Louis yang satu ini.

"Baiklah, ayo kita keruang tamu saja" ajak Yerana, Lousi yang mendengar itu pun tersenyum bahagia lalu berdiri dan mengandeng tangan Yerana untuk pergi keruang tamu.

ALGARVE 【𝐎𝐧 𝐆𝐨𝐢𝐧𝐠】 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang