CHAPTER 6 - "MATE."

9K 824 44
                                    

UPDATE!!!

Ayo semua merapat! Siapa yang udah nunggu chapter ini? Mana suaranya??

Oke langsung aja ke cerita, semoga kalian suka dan happy reading 😁😁

Vote comment share

Follow recommend

Love,
DyahUtamixx

Entah ini hanya perasaannya atau bukan, tapi Luna merasa kalau dirinya sedang diawasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Entah ini hanya perasaannya atau bukan, tapi Luna merasa kalau dirinya sedang diawasi. Dia tidak tahu kapan tepatnya, tapi dia merasakan perasaan itu setelah keluar dari toko barang antik bersama Giana. Dia sempat bertanya pada wanita fae itu, apakah merasakan perasaan yang sama dengan dirinya atau tidak, namun Giana langsung menggelengkan kepala dan berkata tidak ada hal janggal yang dirasakannya, bahkan wanita itu menegaskan ucapannya dengan menatap sekeliling dengan begitu awas.

Mendengar jawaban Giana tentu Luna langsung merasa lega, dan mencoba untuk menepis rasa tidak nyaman yang datang padanya, namun selang beberapa menit setelah dia mengenyahkan pemikiran tersebut, perasaan waspada serta janggal kembali memenuhi pikirannya. Untuk yang kedua kali, Luna merasa seperti ada sepasang mata yang tengah mengawasi dirinya. Itu sebabnya sejak lima menit lalu dia terus menerus menoleh ke belakang punggung, memastikan bahwa perasaannya adalah salah. Giana sama sekali tidak menyadari ketidaknyamanannya tersebut karena wanita itu sedang menceritakan kisah sejarah kota Morgena pada dirinya dengan mata berbinar cerah serta penuh semangat menggebu.

Kemudian mereka berjalan mengitari kota Morgena, mendatangi kios yang menjajakan berbagai pernak-pernik atau sekedar mengisi perut di kedai yang tersedia. Sampai akhirnya mereka tiba di taman kota, dimana perasaan mengganjal yang Luna rasakan semakin bertambah kuat, membuat alarm bahaya berbunyi nyaring di dalam kepalanya. Langkah Luna terhenti, dan mau tidak mau Giana juga menghentikan langkah kakinya. Wanita itu menatap dirinya dengan tatapan penuh tanya sebelum menoleh ke balik punggung Luna wajahnya semula mengerut samar sebelum berubah cerah dan berseru pada Luna yang sudah terlebih dahulu merasa waspada serta takut bahwa apa yang sedang dirinya rasakan ternyata benar. "Luna lihat! Apple candy!" Lalu Giana meraih tangan Luna dan menarik Luna ke salah satu kios penjual makanan manis.

Luna mengerang di dalam hati. Dia hanya bisa terdiam sambil melipat kedua tangan dengan mata mengarah ke sosok Giana yang sedang memilih mana manisan yang akan dibeli. Manik cokelatnya secara tidak sengaja mengarah ke seberang jalan dan napasnya tercekat serta bulu tengkuknya meremang saat melihat pria berjubah hitam misterius kembali dilihatnya. Pria itu berdiri dengan begitu strategis di balik sebuah bangunan yang ada di gang hingga jika tidak diperhatikan secara teliti, orang-orang tidak menyadari kehadiran pria tersebut. Luna mengerjapkan mata dan mengalihkan tatapan untuk menarik perhatian Giana, ketika dia sudah mendapatkan perhatian wanita itu dan menunjukkan lokasi dimana pria misterius tersebut berdiri, untuk kedua kalinya tempat itu telah kosong. “Astaga, mungkin saja kau secara tidak sengaja melihat tracker atau anggota pasukan elite kekaisaran.”

Luna's JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang