CHAPTER 14 - CLAIMING (Pt. 2)

12.4K 614 55
                                    

UPDATE!!!

Ayo semua merapat! siapa yang udah nuggu chapter ini? mana suaranya?

Oke langsung aja ke cerita semoga kalian suka dan happy reading 😁😁

Vote comment share

Follow recommend

Love,

DyahUtamixx

Note : Belum di edit

⚠️ TERDAPAT ADEGAN DEWASA DI DALAM CHAPTER INI! MOHON BIJAK DALAM MEMBACA (21+)⚠️

⚠️ TERDAPAT ADEGAN DEWASA DI DALAM CHAPTER INI! MOHON BIJAK DALAM MEMBACA (21+)⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dlihat betapa sempit dan respon tubuhmu padaku, kau tidak berpengalaman. Apa masih mau menyangkal kalau belum ada satupun pria yang menyentuhmu, little mate?" Sial! umpat Luna dalam hati. Dia menipiskan bibir dan menggelengkan kepala lemah. "Benar?" Alkrevas memasukkan satu jarinya ke dalam tubuh Luna sebagai godaan. Sedangkan tangan yang satu lagi, yang sedang menggenggam kejantanannya kuat, bergerak naik turun, bersamaan dengan tempo gerak jemarinya yang masuk dan keluar dari dalam tubuh Luna. 

Alkrevas mengerang dan seluruh tubuhnya menegang. Keringat mulai terlihat dan mengalir dengan bebas di dada hingga perut pria itu. Luna membuka mulut yang entah kenapa terasa begitu kering. Manik cokelatnya mengikuti bulir keringat yang mengalir turun di tubuh indah itu dan ingin sekali dia menjilat area itu, menyentuh, dan merasakan kehangatan yang terpancar dari sana. Namun dia tidak bisa bangkit, sekedar mengulurkan tangan saja tidak bisa karena rasa nikmat yang menguasai diri.

Tatapan gairah, serta keinginan yang Luna berikan, membuat Alkrevas semakin dipenuhi oleh hasrat. Dia menarik jemarinya keluar dan berhenti menggerakkan tangannya memainkan miliknya sendiri. Alkrevas memposisikan tubuhnya dan mendekatkan kejantanan miliknya di depan pintu kewanitaan milik Luna. Dia membungkuk, menyelimuti tubuh Luna dengan tubuhnya. Bibirnya bergerak mencium seputar leher, tulang selangka, hingga rahang Luna. Satu tangannya diletakkan di sisi kepala Luna sedangkan yang satu lagi mengarahkan kejantananya untuk masuk ke dalam tubuh Luna.

Tubuh Luna tegang penuh antisipasi, dan ketika akhirnya dia merasakan pria itu menusuk dirinya, bergerak masuk ke dalam tubuhnya dengan milik pria itu yang besar, Luna menjerit. Rasa panas dan sakit langsung menguasai dirinya. Tidak ada kenikmatan, hanya ada kesakitan. Dia meronta hebat, berusaha mendorong tubuh Alkrevas jauh, berusaha melepaskan pria itu darinya, tapi pria itu tidak berkutik dan semakin bergerak semakin dalam. Napas luna tercekat saat merasakan Alkrevas berhenti. Dia terisak dan air mata mengalir bebas dari sudut matanya karena rasa yang sungguh tidak menyenangkan. Alkrevas melirik ke bawah dimana tubuh mereka menyatu dan bergumam, "aku akan menghukummu jika kau terus meronta." Bisiknya pelan.

Luna memggelengkan kepala dan meminta pada Alkrevas untuk mengeluarkan kejantanan pria itu dari dalam tubuhnya. Luna mencakar-cakar tubuh serta wajah pria itud engan kuku jarinya. Luna meronta dan berusaha memberontak, tapi Alkrevas hanya menghela keras sambil mengerang nikmat. "Apa kau tahu menyakiti tubuh Kaisar adalah hal terlarang dan merupakan kejahatan terberat di Vasilos?" Alkrevas terkekeh pelan lalu menarik napas dan bergumam, "aku bahkan belum masuk sepenuhnya dan sudah begitu nikmat. Berhenti bergerak little mate. Kau meremasku begitu kuat. Sangat sempit sekali."

Luna's JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang