CHAPTER 13 - CLAIMING (Pt. 1)

10K 622 18
                                    

Ayo semua merapat!


siapa yang duah nunggu chapter ini? mana suaranya?


oke langsung aja ke cerita, semoga kalian suka dan happy reading 😁😁


maaf baru update, adegan snu snunya intens banget jadi aku kudu baca ulang dulu hihi 


PS : Belum di edit ya


Vote comment share


follow recommend


Love,

DyahUtamixx



⚠️ TERDAPAT ADEGAN DEWASA PADA CHAPTER INI. BIJAK DALAM MEMBACA! (21+)⚠️


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Alkrevas mengetuk jemarinya di atas lengan sofa dengan tempo yang pelan dan teratur. Manik cokelat milik pria itu menatap dengan lapar ke arah ranjang dimana Luna sedang berbaring sambil melenguh meminta sentuhannya. Dia terdiam selama sejenak dan ketukan jarinya terhenti, lalu perlahan dia bangkit berdiri dan berjalan menghampiri dimana Luna berada. Dia berdiri di sisi ranjang dengan tangan saling terlipat di atas dada. Aura gelap dan penuh dominasi begitu kental terasa di sekelilingnya. Sesaat manik cokelatnya berubah menjadi merah, namun kembali menjadi cokelat gelap yang dalam dan dingin. 

Seringai kecil nan misterius terukir di wajahnya sebelum bertanya, "Kau yakin ingin aku menyentuhmu? Bukankah kau membenciku dan ingin membunuhku?" tanya Alkrevas dengan nada mengejek. Seluruh ototnya bergerak dan mengetat menahan gejolak gairah dan dorongan Tayron untuk mengklaim wanita yang berbaring di depannya. Sedangkan Luna gemetar karena suara Alkrevas yang dalam dan serak menggoda, membuat gejolak panas di dalam tubuhnya semakin bertambah intens.

Terdengar suara petir di kejauhan dan tidak berselang lama rintikan hujan mulai turun membasahi bumi, dan rintikan tersebut bertambah deras hingga akhirnya menjadi badai yang cukup kuat. Angin berhembus kencang dari jendela istana yang terbuka dan dengan jentikan jari, Alkrevas menggunakan sihir miliknya untuk menutup jendela rapat dan menjadikan suasana kamar hangat dengan menyalakan perapian. 

Kemudian dia membisikkan satu mantra secara diam-diam untuk mengunci pintu kamar dan memblokir akses ke kamar ini, sehingga waktunya bersama wanita miliknya tidak akan terganggu oleh siapapun dalam waktu lama. Kemudian Alkrevas naik ke atas ranjang, bobot tubuhnya yang besar membuat ranjang bergerak dan condong ke kanan. Luna melirik ke arah pria tersebut dan mengulurkan tangan, menyentuh rahang pria itu dengan tangan gemetar. Telapak tangannya yang bersentuhan langsung dengan kulit pria itus memancarkan percikan yang besar dan menjalar ke seluruh tubuhnya, membuat rasa panas dan gairah di tubuhnya seketika menjadi mereda. "Sentuh aku ..." Luna kembali mengeluarkan lirihan, memberikan izin pada pria itu untuk melakukan apapun yang diinginkan agar gejolak panas dan gairah di dalam tubuhnya mereda.

Luna's JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang