UPDATE!!!
Ayo semua merapat! Siapa yang udah nunggu chapter ini? mana suaranya?
Oke langsung aja ke cerita, semoga kalian suka dan happy reading 😁😁
Vote comment share
Follow recommend
Love,
DyahUtamixx
Jangan lupa berikan tip sebagai bentuk apresiasi kalian pada Luna Journey dan supaya aku dapat terus bersemangat. Kalian bisa berikan tip lewat trakteer (@ dyah-utami2) atau lewat Karyakarsaku (@ DyahUtami25)😄😄
Keesokan paginya, Luna terbangun dengan perasaan yang lebih ringan. Dia menguap lebar seraya bangkit duduk. Kedua tangannya terentang lebar dan matanya mengerjap cepat untuk menyesuaikan pandangan dengan cahaya yang masuk ke dalam ruangan dari jendela. Sejenak dia menarik napas dan meresapi kedamaian pagi yang mengisi ruangan. Pembicaraannya dengan Tayron semalam cukup membuat hatinya yang terluka sedikit lebih baik dan kemarahannya mereda, walaupun tak sepenuhnya.
Mengingat semua itu, membuat Luna secara tidak sadar mencari keberadaan Tayron, namun tidak menemukan keberadaan iycan itu, yang berarti Tayron sudah kembali ke wujud manusianya dan Alkrevas mengambil alih, namun pemikiran yang ada di kepalanya sirna saat mendengar suara dengkuran pelan di kaki ranjangnya. Perlahan Luna merangkak di atas ranjang menghampiri asal suara dan tersenyum geli melihat Tayron yang bergelung seperti kucing sambil tertidur pulas. kedua mata terpejam erat dan napasnya terlihat begitu teratur, namun jika diperhatikan lebih jelas, lycan itu tetap waspada terbukti dari kedua telinga yang naik dan sesekali bergerak. Luna terkikik geli dan berharap bisa menemukan ponselnya, jika begitu, dia bisa memotret sosok Tayron, lalu jika kembali nanti, dia akan tunjukkan pada Marinka dan Lucy bahwa apa yang dilihatnya adalah nyata.
Namun sesaat kemudian dia tertegun. Pikiran itu membuatnya kembali mengingat bayangan Lucy yang dilihatnya di cermin yang tengah menangis. Luna mengangkat tangan, meremas gaun tidurnya di area dada tepat dimana rasa menusuk terasa kuat. dengan tarikan napas panjang, Luna mencoba menetralkan perasaannya. Sekali lagi dia harus menahan gejolak perasaan di dalam dirinya, menahan seluruh yang ada, mengubur dan bersikap seperti biasa. Hal yang sudah sering dilakukannya bahkan ketika dirinya masih muda. Suara gerakan masuk ke dalam telinganya dan Luna mengerjapkan mata, lalu tersenyum geli melihat Tayron merenggangkan tubuh sambil menguap, mengingatkan dirinya kalau monster yang ada di depan matanya juga setengah binatang. Tangannya terulur dan mengusap singkat kepala Lycan itu, membuat manik merah langsung tertuju ke arahnya. "Mate. Selamat pagi."
"Selamat pagi." Senyum di wajah Luna melebar saat mendapatkan sapaan yang sukses membuat hatinya berdesir hangat. Dia menggelengkan kepala untuk mengusir gejolak tersebut dan menyadari kalau dia mulai terbiasa dengan Tayron yang berbicara. Luna perlahan melangkah turun dari ranjang dan melakukan sedikit perenggangan otot, yang membuat Tayron menatapnya dengan tatapan bingung. "Ini dinamakan stretching pagi. Biasanya aku melakukan ini sebelum lari pagi mengelilingi taman kota."
KAMU SEDANG MEMBACA
Luna's Journey
Hombres LoboThe Dark Fantasy Story #1 in Soulmate #4 in Fantasy #4 in Thriller #11 in Werewolf Mature Audience (21+) The Kingdom Series (Book 1 : The Werewolf Kingdom) 《●●●●●》 Luna Angela merupakan wanita sukses yang namanya sudah terkenal di seluruh penjuru b...