CHAPTER 36 - PERLAWANAN (Pt.1)

3.9K 441 72
                                    

UPDATE!!!

Ayo semua merapat! Siapa yang udah nunggu chapter ini? mana suaranya?

Oke langsung aja ke cerita, semoga kalian suka dan happy reading 😁😁

Vote comment share

Follow recommend

Love,

DyahUtamixx

Jangan lupa berikan tip sebagai bentuk apresiasi kalian pada Luna Journey dan supaya aku dapat terus bersemangat. Kalian bisa berikan tip lewat trakteer (@ dyah-utami2) atau lewat Karyakarsaku (@ DyahUtami25)😄😄

Words : 4330 kata

Saat ini Alkrevas sedang berada di dalam ruang pertemuan yang ada di kediaman Marquis Esthel, dengan dikelilingi oleh para tokoh faksi pendukungnya, termasuk Marquis Esthel sendiri sebagai penyelenggara pesta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ini Alkrevas sedang berada di dalam ruang pertemuan yang ada di kediaman Marquis Esthel, dengan dikelilingi oleh para tokoh faksi pendukungnya, termasuk Marquis Esthel sendiri sebagai penyelenggara pesta. Sebenarnya, pesta yang diselenggarakan hanyalah sebuah kedok bagi mereka untuk melakukan pertemuan tertutup agar tidak diketahui oleh faksi bangsawan. Itu sebabnya, Alkrevas yang enggan meninggalkan sisi Luna, terpaksa harus melakukan hal tersebut karena pertemuan kali ini cukup penting. Jarinya mengetuk permukaan meja dengan tempo pelan, sedangkan punggungnya bersender pada senderan kursi yang saat ini tengah didudukinya. Ruang pertemuan kediaman Marquis Esthel dikatakan cukup mewah. Terdiri dari satu meja lingkaran besar yang terbuat dari kayu berkualitas, dengan sepuluh kursi mewah yang mengelilingi meja tersebut. Satu chandelier bertatahkan batu sihir berkualitas yang menggantung di langit. Di sekeliling ruang pertemuan terdapat lukisan yang memiliki nilai seni terbaik dan vas bunga yang diisi bunga segar nan harum. Dinding yang di cat merah marun dengan ornamen emas, langit-langit ruangan yang dilukis oleh seniman terbaik, lantai marmer yang kualitasnya tidak jauh dengan istana kekaisaran, dan yang terakhir adalah karpet tebal membentang luas di tengah ruangan.

Untuk seorang Marquis, Esthel memang memiliki reputasi mengenai bisnis dan kekayaan yang hampir menyetarai Veniam Grand Duchy, ditambah dengan reputasi keluarga Esthel yang merupakan keluarga bangsawan lama karena sudah ada sejak kekaisaran Vasilos berdiri. Sebenarnya Esthel semula hanyalah sebuah pack kecil di wilayah timur, namun kekuatan pack tersebut semakin besar hingga pada saat Vasilos berdiri, Esthel yang menjadi salah satu contributor terbesar selain Veniam, Remo, Erendiel, dan satu keluarga lagi, yaitu Demetri. Namun Demetri Duchy telah musnah pada saat mendiang ayahnya lengser dari posisi Kaisar. Keluarga itu dimusnahkan karena terbukti telah melakukan rencana pemberontakan sekaligus pembunuhan berencana permaisuri, sehingga Duke Demetri, yaitu Duke Uldric Demetri yang merupakan otak dari kejahatan besar tersebut, dihabisi dengan brutal olehnya. Setelah keluarga Duke Demetri runtuh dan hilang tak bersisa, mulailah bangsawan terpecah menjadi dua.

Sekilas Alkrevas melihat potret kepala keluarga Esthel terdahulu yang digantung di salah satu dinding sebelum kembali menatap para pendukungnya yang tengah berdebat. Dia menghela dan kembali mengeluarkan pocket watch dari dalam kantung jasnya. Dua jam sudah berlalu dan pertemuan ini sama sekali tidak menemukan titik terang. Dia telah membuang waktu yang seharusnya bisa dia lewatkan bersama soulmatenya dibandingkan harus bersama para bangsawan yang terkadang membuat dirinya muak. Alkrevas mengubah posisi duduknya menjadi lebih tegak. Aura dominasinya sebagai Alpha begitu kental. Postur tubuhnya menunjukkan bahwa dia yang berkuasa. Tatapan tajamnya yang menusuk bagaikan jarum, bergerak ke tiap wajah yang duduk di hadapannya. Kursi yang didudukinya terlihat paling mewah, menandakan bahwa dia berada di kepala meja, bukti bahwa dia yang memimpin, tapi sepertinya hal tersebut terlupakan begitu saja saat masing-maisng dari pendukungnya memilih untuk memikirkan kepentingan wilayah mereka masing-masing. Jika saja Philip berada bersama mereka saat ini, Alkrevas yakin sepupunya itu sudah menggeram marah dan mengancam akan menarik lidah mereka yang tidak mau tutup mulut. Well, dia bisa saja melakukan itu sekarang, tapi yang menjadi fokusnya saat ini adalah keberadaan Luna. Dia tidak peduli dengan perdebatan yang berlangsung di depan matanya.

Luna's JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang