CHAPTER 16 - PERPUSTAKAAN

8.1K 660 56
                                    

UPDATE!

Ayo semua merapat! siapa yang udah nunggu chapter ini? mana suaranya?

Btw guys, aku nulis chapter ini berasa balik lagi nyusun skripsi pas bab 2 (yang semua adalah teori) 😭 kelar2 otakku udah gabisa mikir, jadi maafkan aku karna chapter ini lebih lama dan lebih panjang 🙏

Oke langsung aja ke cerita, semoga kalian suka dan happy reading 😁😁

Vote comment share

Follow recommend

Love,

DyahUtamixx


Sesampainya di Imperial palace library, Luna berjalan ke arah meja resepsionis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesampainya di Imperial palace library, Luna berjalan ke arah meja resepsionis. Semula kehadirannya ditolak oleh salah satu staff yang berpapasan dengannya di depan pintu masuk, dengan alasan bahwa perpustakaan istana kekaisaran hanya diperbolehkan untuk keluarga kekaisaran serta petugas official karena di dalam perpustakaan memiliki banyak informasi yang tidak boleh sembarangan orang bisa membacanya. 

Staff tersebut memberikan arahan pada Luna untuk pergi ke perpustakaan kekaisaran yang dibuka untuk bangsawan serta publik, namun ketika Judith menunjukkan sebuah lencana emas berbentuk lambang kekaisaran Vasilos dengan bagian dasar terbuat dari kulit berbentuk persegi panjang—mirip seperti sebuah kartu, staff perpustakaan tersebut langsung mengatupkan mulut rapat, membungkukkan badan seraya membisikkan kata maaf sebelum melangkah mundur.

Luna menghela keras dan melirik Judith meminta penjelasan. "Tidak semua staff dan petugas resmi kekaisaran yang bekerja di istana adalah kaum werewolf, Luna. Jadi bisa saja mereka akan menyalah-artikan anda sebagai bangsawan biasa dan bukan calon permaisuri. Staff yang berpapasan dengan kita baru saja adalah salah satunya. Dia adalah makhluk mortal dan dia tidak bisa mengenali anda dari aroma, aura maupun tanda klaim anda." Judith melirik ke arah leher Luna yang sengaja wanita itu tutupi begitu pintar dengan menggunakan rambut panjangnya yang digerai. "Itu sebabnya saya diperintahkan oleh Yang Mulia Kaisar untuk membawa lencana anggota kekaisaran untuk sementara waktu selagi anda beradaptasi."

"Bukankah kau bisa menyalahgunakannya?" tanya Luna serius, tanpa merasa malu atau bersalah. Sekilas dia melihat wajah Judith memucat sebelum melihat pelayannya itu membungkuk dalam dengan tubuh gemetar. "Judith, aku tidak menuduhmu melakukan hal itu. Bangunlah. Aku hanya bertanya."

Judith menggumamkan kata maaf terus menerus hingga Luna merasa kesal, tapi menahan diri dan memberikan wanita itu kesempatan untuk memberikan jawaban atas pertanyaannya. "Benda yang saya pegang tidak bisa digunakan sembarangan, Luna. Saya telah terikat sumpah pada Baginda Kaisar ketika dia memberikan lencana ini, dan jika saya melakukan penyelewengan, maka saya akan mati ditempat. lencana ini, bukanlah lencana sembarangan. Lencana kekaisaran yang saya pegang ini memiliki mana kegelapan Kaisar yang langsung aktif menjadi racun jika saya melanggar sumpah, dan lencana ini terikat pada saya sampai anda siap untuk mengambil alih." 

Luna's JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang