CHAPTER 20 - FIRST DAY OF MOON FLOWER FESTIVAL

8.5K 604 42
                                    

UPDATE!!!

Ayo semua merapat! Siapa yang udah nunggu chapter ini? Mana suaranya??

Oke langsung aja ke cerita, semoga kalian suka dan happy reading 😁😁

Vote comment share

Follow recommend

Love,
DyahUtamixx

Jangan lupa berikan tip sebagai bentuk apresiasi kalian pada Luna Journey dan supaya aku dapat terus bersemangat. Kalian bisa berikan tip lewat trakteer atau lewat Karyakarsaku 😄😄

Keesokan harinya, istana kekaisaran terasa lebih ramai dari biasanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keesokan harinya, istana kekaisaran terasa lebih ramai dari biasanya. Luna yang untuk pertama kalinya menginjakkan kaki keluar dari kediaman Kaisar setelah seminggu terkurung, bisa melihat suasana istana yang lebih meriah. Dia menebak itu semua karena moon flower festival. Dia melirik ke arah Alkrevas yang berjalan disisinya dengan ekspresi datar dan dingin. Topeng yang pria itu kenakan saat berada dalam mode 'Kaisar Kejam dan Tiran'. Satu tangan pria itu melingkari pinggangnya posesif. Luna menggigit lidahnya untuk tidak berkomentar tajam mengenai gelang di kakinya, yang sampai sekarang belum dia ketahui fungsi dari gelang tersebut. Dia sudah sering bertanya, tapi Alkrevas tidak pernah menjawab dan selalu mengalihkan topik.

Luna memperhatikan tubuhnya yang terbalut gaun berbentuk A-line berwarna ungu lilac dan putih. Tangannya meraba kalung choker mutiara dengan permata berwarna violet di tengah serta anting yang serasi dengan kalung. Terakhir kali dia mengenakan pakaian mewah seperti ini ketika menghadiri gala yang diadakan salah satu pebisnis tersohor di daerah London. Luna menoleh dan memperhatikan pakaian yang dikenakan oleh Alkrevas. Seperti biasa, pria itu mengenakan pakaian seorang bangsawan, walaupun terlihat lebih sederhana dari biasanya. Outer Coat berwarna putih yang dipakai pria itu memiliki sulaman emas dengan pola indah di kerah dan bagian ujung lengan, kemudian waistcoat putih dengan kancing berwarna emas, kemeja dengan bahan terbaik, dan dilengkapi kravat berwarna ungu gelap yang serasi dengan tema warna gaunnya. Kaki pria itu terbalut celana putih serta sepatu kulit berkualitas.

Tidak seperti biasanya, Alkrevas tidak menyematkan banyak lencana militer serta identitas kekaisaran di dada kiri, ataupun menggunakan sash yang dikenakan oleh pria itu untuk melambangkan keluarga kekaisaran, bahkan tidak ada bros sebagai aksesoris yang menghiasi tubuhnya. Satu-satunya perhiasan yang digunakan oleh Alkrevas adalah sebuah cincin berbahan dasar emas dengan batu permata yang memiliki warna merah sama dengan mata pria itu di bagian tengah. Luna mengerut bingung, tapi tidak memusingkan hal itu lebih jauh.

Keduanya masuk ke dalam aula makan utama istana yang begitu luas dengan meja panjang dikelilingi kursi yang begitu banyak. Kursi-kursi tersebut telah diisi oleh para staff, bangsawan, jenderal dan menteri yang telah menunggu. Alkrevas berjalan dengan penuh percaya diri dan arogan ke kursi kepala meja yang memiliki ukiran kepala serigala di bagian atas senderan kursi. Luna dipersilahkan duduk di bagian kanan kepala meja dan di seberangnya adalah Beta Zennon diikuti oleh Gamma Thymos.

Luna's JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang