CHAPTER 17 - MATEBOND (Pt. 1)

8.8K 657 45
                                    



UPDATE!!!

Ayo semua merapat! Siapa yang udah nunggu chapter ini? Mana suaranya?

Oke langsung aja ke cerita, semoga kalian suka dan happy reading 😁😁

Vote comment share

Follow recommend

Love,
DyahUtamixx

Note : Belum di edit


Jangan lupa berikan tip sebagai bentuk apresiasi kalian pada Luna Journey dan supaya aku dapat terus bersemangat. Kalian bisa berikan tip lewat trakteer atau lewat Karyakarsaku 😄😄

 Kalian bisa berikan tip lewat trakteer atau lewat Karyakarsaku 😄😄

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Beberapa jam sebelumnya


Suara desingan pedang yang saling mengayun dan bertemu disertai suara teriakan ksatria yang tengah berlatih memenuhi area lapangan untuk latihan berpedang, ditambah dengan suara tembakan peluru yang terdapat di area menembak tidak jauh dari tempat latihan membuat suasana aula latihan utama Ksatria kekaisaran Vasilos menjadi ramai. Tidak ada satupun dari mereka yang duduk santai dan berbicara, semua ksatria tersebut berlatih dengan sekuat tenaga serta penuh keseriusan, apalagi disaat Kaisar mereka berada di podium dan sedang mengawasi jalannya latihan bersama Beta Zennon, ajudan dan jenderal serta komandan. Alkrevas sendiri memperhatikan tiap gerakan serta postur para ksatria, berusaha mencari sekecil apapun kesalahan yang mereka buat. "Dimana seluruh tim unit pemanah?" Alkrevas bertanya tanpa mengalihkan sekalipun tatapannya dari para ksatria yang mengamankan keamanan seluruh penjuru kekaisaran. Walaupun begitu para ajudannya telah paham pertanyaan yang dilayangkan olehnya mengarah pada siapa, yaitu Sang Beta.

Beta Zennon menyilangkan kedua tangan di balik punggung dan menatap ke arah hutan, lalu kembali menatap ke arah punggung sang kaisar lantas membungkuk dan menjawab, "Tim pemanah sedang melakukan latihan di dalam hutan dengan berburu rusa angin, Alpha." Tentu saja tidak ada jawaban dari Alkrevas. Pria itu hanya diam setelah mendengar jawaban dari Betanya. "Apa Alpha ingin melihat jalannya latihan?"

"Tidak. Tidak perlu." Lalu Alkrevas berbalik menghadap Zyne seraya melepaskan jas serta sarung tangan yang dikenakannya, tidak lupa melepaskan kravat dengan segala aksesoris yang menempel di tubuhnya, lalu terakhir dia melepaskan kemeja yang dikenakan sebelum tubuh atas kekar yang menampilkan otot tubuh sempurnanya terpampang dengan jelas. "Aku akan merenggangkan sedikit otot tubuhku."

"Yang Mulia, jika begitu saya bisa menyiapkan aula latihan Kaisar, anda tidak perlu—" Sigmund tidak menyelesaikan kalimatnya saat melihat telapak tangan Sang Kaisar diarahkan padanya, meminta dia untuk berhenti berbicara. Setelah itu Sigmund memilih menunduk patuh dan melangkah mundur.

Alkrevas menatap para ksatria yang saat ini masih sibuk berlatih dengan sungguh-sungguh sebelum menatap salah satu jenderal terkuatnya—Almbra. Dia tersenyum miring sebelum melangkah menuju sang jenderal, menepuk bahu pria bertubuh tinggi, besar, dan penuh otot yang dihiasi bekas luka seraya bertanya, "haruskah kita melakukan duel bersama, Almbra?"

Luna's JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang