CHAPTER 9 - LOENA

8.7K 771 70
                                    

SURPRISE UPDATE!!

Ayo semua merapat!! Siapa yang udah nunggu chapter ini? Mana suaranyaaa ...!!

Oke langsung aja ke cerita, semoga kalian suka dan happy reading 😁😁

PS : btw aku juga bikin cerita fantasy werewolf dark romance di lapak KaryaKarsa. Kemungkinan bakal full update setelah Limerence selesai. Cus! Langsung ke KaryaKarsaku guys!

Vote comment share

Follow recommend

Love,
DyahUtamixx

Kereta kuda yang membawa Alkrevas serta Luna akhirnya tiba di kediaman istana kekaisaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kereta kuda yang membawa Alkrevas serta Luna akhirnya tiba di kediaman istana kekaisaran. Setelah melewati gerbang utama isatan kemudian istana luar, lalu akhirnya kereta kuda tersebut berhenti di pelataran istana dalam yang juga merupakan istana utama dari istana kekaisaran Vasilos, dimana kediaman Kaisar berada. Perlahan pintu kereta terbuka dan Kapten Arais berujar singkat, "kita sudah tiba, Yang Mulia." Alkrevas menganggukkan kepala, membetulkan posisi wanita yang ada di dalam pangkuannya, sebelum melangkah turun dengan hati-hati. Manik gelapnya melirik sekilas pada Kapten Arais, tapi tidak ada kalimat yang keluar dari bibir Alkrevas. Hal tersebut langsung direspon dengan anggukan singkat dari sang kapten, mengerti dengan apa yang tersirat dan diinginkan dari lirikan Sang Kaisar.

Setelah Alkrevas sudah berada cukup jauh, Kapten Arais berjalan mendekati pasukannya yang sejak awal menjadi pengawal kereta kuda dan memberikan sebuah perintah. "kembali berpatroli di perbatasan timur." Setelah mendapat jawaban dari pasukannya, dia melihat mereka semua berubah wujud menjadi serigala sebelum berlari menuju perbatasan timur. Kapten Arais menoleh ke arah pintu istana dan menarik napas panjang. Saat melihat wanita yang ada di gendongan Kaisar Alkrevas—Sang Alpha King, dia tahu bahwa wanita itu adalah Luna Queen dan calon Permaisuri di kekaisaran Vasilos.

Aroma Kaisar Alkrevas melingkupi tubuh wanita itu begitu pekat, tanda bahwa proses mating mereka sudah berjalan. Kapten Arais membungkukkan badannya ke arah istana dengan rasa bahagia serta penuh keharuan sebelum berbalik dan mengubah wujudnya menjadi serigala berbulu cokelat. Dia melolong pada kegelapan malam yang langsung disambut oleh lolongan lain berasal dari pasukannya sebelum berlari menuju perbatasan.

Alkrevas sendiri sudah berjalan memasuki istana, melewati para pelayan dan staff yang berdiri menyambut kedatangannya dengan hormat. Kepala staff rumah tangga istana sekaligus butler pribadinya—Zyne, telah berdiri menunggu di ujung barisan dengan setia serta patuh. Wajah pria yang terlihat berusia empat puluhan itu begitu datar dan sarat akans emosi, bahkan ketika melihat seorang wanita di dalam gendongan Tuannya, dia sama sekali tidak bereaksi sama sekali, menunjukkan sedikit keterkejutan layaknya pelayan serta staff lain pun itu tidak terjadi.

Zyne pintar dalam menyembunyikan emosi serta memendam perasaan, dan itu salah satu kelebihan yang disukai oleh Alkrevas. Dengan begitu segala hal yang dilakukan oleh Sang Kaisar tidak akan dipertanyakan dan keputusan yang dibuat juga tidak akan diragukan. Itu sebabnya Zyne, dapat bertahan pada posisinya tersebut dan menjadi satu-satunya orang yang sudah berada di sisi Alkrevas sejak duduk di kursi tahta. "My Lord." Zyne bergumam seraya membungkukkan badan dengan hormat. Kacamata yang bertengger di hidungnya, tidak menutup ketampanan pria itu walaupun umur yang sudah tidak lagi muda.

Luna's JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang