UPDATE!!!
Ayo semua merapat! Siapa yang udah nunggu chapter ini? mana suaranya?
Oke langsung aja ke cerita, semoga kalian suka dan happy reading 😁😁
Vote comment share
Follow recommend
Love,
DyahUtamixx
Jangan lupa berikan tip sebagai bentuk apresiasi kalian pada Luna Journey dan supaya aku dapat terus bersemangat. Kalian bisa berikan tip lewat trakteer atau lewat Karyakarsaku 😄😄
⚠️WARNING! CHAPTER INI TERDAPAT ADEGAN DEWASA (21+)⚠️
Sungguh semua yang terjadi selama pesta adalah hal tidak terduga baginya, dan entah kenapa semua itu membuat Luna merasa begitu lelah. Mereka berhenti tepat diluar pintu aula pesta yang telah tertutup rapat karena Alkrevas ingin berbicara serius dengan salah satu ajudannya, dan itu adalah kesempatan bagi dirinya untuk memperhatikan punggung Alkrevas yang ada di depannya dengan tatapan mematikan, namun itu hanya sesaat ketika kaisar psikopat tersebut kembali berjaland negan langkah lebar, menarik dirinya ikut serta. Luna terkesiap dan menggeram marah. "Hei!" panggilnya dengan lantang. "Tunggu dulu, aku—" Luna tidak menyelesaikan kalimatnya saat menyadari bahwa pengawal kaisar dan para dayang serta ajudan Kaisar mulai mengikuti di belakang. Kemudian saat Luna menatap ke depan, dia melihat Alkrevas sedang memberikannya tatapan penuh peringatan untuk tidak berbicara sembarangan dari balik punggung. Untuk pertama kalinya Luna menurut dan membungkam mulut. Dia membiarkan Alkrevas menyeretnya entah kemana.
Butuh beberapa menit mereka berjalan ke tempat tujuan. Menaiki tangga, melewati area penghubung, menyusuri lorong. Luna sudah mengenal semua jalan yang dilewatinya itu, bahwa Alkrevas sedang menyeretnya kembali ke kediaman kaisar yang ada di bagian terdalam istana utama. Setibanya mereka di kediaman kaisar dan pintu kediaman tertutup rapat yang menandakan ruang privasi mereka telah tiba, Luna langsung bertanya dengan penuh urgensi, "Apa kau tidak berlebihan mengatakan itu semua?" Napasnya mulai tersengal dan dia sedikit kesulitan menyamai langkah Alkrevas yang lebar, ditambah lagi dengan rok gaun serta sepatu heels yang dikenakannya, membuat Luna berpotensi besar bisa terjatuh jika tidak berhati-hati. "Yang Mulia?" panggil Luna lagi dengan suara yang lebih keras, namun pria itu tidak menanggapi ucapannya dan memilih menipiskan bibir seraya menatap ke depan dnegan tatapan nyalang.
Cengkraman pria itu pada pergelangan tangannya semakin menguat dan desisan sakit lolos dari bibir Luna. "Hei! Apa kau pura-pura tidak mendengarku?" Luna berseru keras. Dia berhenti melangkah dan menahan dengan sekuat tenaga agar Alkrevas tidak dapat lagi menyeret dirinya seperti sebuah boneka, kemudian Luna menyentak kasar tangan Alkrevas. Luna memperhatikan pergelangan tangan yang memerah, bekas cengkraman pria itu, lalu menatap Alkrevas dengan tatapan tajam membunuh. "Kenapa kau melakukan semua itu? Kau hampir saja membunuh pria polos yang kikuk!" Luna berujar gusar. "Apa kau ingin menghancurkan reputasiku? Bukankah kemunculanku di pesta pertama kali ini untuk membangun reputasiku sebagai calon permaisuri?" selama sesaat Alkrevas tidak berkutik, pria itu hanya diam memunggungi Luna bagaikan patung. Dia memperhatikan detail lambang kekaisaran yang disulam indah di tengah jubah milik Alkrevas, sebelum menatap belakang kepala pria itu. Dua orang pelayan Kaisar tiba, bertanya apakah mereka perlu sesuatu, namun dengan gestur tangan dari Alkrevas, mereka membungkuk seraya undur diri. Luna mencapit pangkal hidungnya frustasi. "Bukankah ini salah satu tujuanmu menjadikanku pendamping di perjamuan? Alasan kau melakukan deklarasi itu? Agar aku mendapat dukungan karena aku bukan berasal dari kaum bangsawan Vasilos, benar bukan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Luna's Journey
Hombres LoboThe Dark Fantasy Story #1 in Soulmate #4 in Fantasy #4 in Thriller #11 in Werewolf Mature Audience (21+) The Kingdom Series (Book 1 : The Werewolf Kingdom) 《●●●●●》 Luna Angela merupakan wanita sukses yang namanya sudah terkenal di seluruh penjuru b...