CHAPTER 30 - SELENE TEMPLE

5.3K 480 34
                                    


UPDATE!!!

Ayo semua merapat! Siapa yang udah nunggu chapter ini? mana suaranya?

Oke langsung aja ke cerita, semoga kalian suka dan happy reading 😁😁

Vote comment share

Follow recommend

Love,

DyahUtamixx

Jangan lupa berikan tip sebagai bentuk apresiasi kalian pada Luna Journey dan supaya aku dapat terus bersemangat. Kalian bisa berikan tip lewat trakteer (@ dyah-utami2) atau lewat Karyakarsaku (@ DyahUtami25)😄😄



 Kalian bisa berikan tip lewat trakteer (@ dyah-utami2) atau lewat Karyakarsaku (@ DyahUtami25)😄😄

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Luna berdiri di depan cermin dengan mata yang menatap pantulan diri di cermin dengan ragu. Judith sudah pergi dari ruang ganti beserta pelayan lainnya setelah membantu dirinya bersiap beberapa menit yang lalu untuk memberikannya waktu sendiri. Selama sesaat Luna terdiam dan tidak menyadari ketika tangannya terangkat dan mengusap tanda klaim Alkrevas yang menghiasi sisi kanan leher, dia baru sadar apa yang terjadi ketika setruman kuat disertai rasa panas menjalar ke seluruh tubuh, hingga dia oleng ke depan karena lemas. Beruntung Luna dengan refleks menyentuh kaca cermin sebagai tumpuan, kalau tidak mungkin dia sudah jatuh ke lantai. Napasnya menderu dan jantungnya berdegup dengan cepat.

Matanya mengerjap karena terkejut akibat respon tubuhnya pada sentuhan di tanda klaim tersebut. tidak percaya bahwa hanya dengan sentuhan kecil darinya, mampu menimbulkan reaksi yang begitu kuat, tidak heran jika tubuhnya memunculkan reaksi yang melewati batas wajar saat disentuh oleh Alkrevas. Seperti semalam. Luna ingat jelas semua logika dan kewarasan telah sepenuhnya hilang saat Tayron menjilat tanda klaim di leher kanannya, yang tersisa hanyalah hasrat menggebu. Alkrevas telah mengubah tubuhnya menjadi tubuh yang haus akan sentuhan pria itu dan Luna tidak tahu manakah yang lebih baik, menjadi budak nafsu Alkrevas secara sukarela, atau menjadi musuh pria itu.

Seketika ingatan akan semalam kembali hadir di dalam benak Luna dan mau tidak mau bulu kuduknya berdiri karena merinding takut, lalu secara tidak sadar dia mengusap bekas luka gigitan Tayron yang telah meninggalkan bekas memerah di bahu. Kepala Luna menggeleng cepat dan kemudian berusaha untuk bersikap seperti biasa, apalagi ketika dia mendengar suara pintu yang terbuka dan juga suara langkah kaki, menandakan bahwa Alkrevas telah datang. Luna perlahan bangkit berdiri dan memperhatikan rok dress hijau yang dia kenakan untuk pergi keluar istana, berusaha mencari apakah ada lipatan atau kotoran yang menempel, tapi sesaat kemudian dia tersadar. Kenapa dia memikirkan penampilannya sendiri? Sejak kapan dia melakukan itu? Sambil menggigit bibir bawah gugup, Luna memperhatikan pantulan di cermin dan membeku saat Alkrevas muncul di dalam pantulan cermin, tanda bahwa pria itu sudah berada di dekatnya. Pria itu terdiam memperhatikan dirinya, lantas berkata, "Kau terlihat begitu cocok dengan pakaian itu." Kemudian Alkrevas berjalan mendekat dan menatap Luna yang terdiam mematung di tempat. "Kenapa kau terlihat kaku? Bersikaplah biasa seperti sebelumnya." Alkrevas mendesah keras dan meletakkan kedua tangannya di belakang punggung. "Bukankah kau ingin menimbang tawaranku? Jika kau ingin menilai apakah aku pantas diberikan kesempatan atau tidak, itu berarti kau harus memperlakukanku dengan santai."

Luna's JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang