36. Annoying or Not?

147 26 6
                                    

Hessa

Di mana?

Hessa

Gue depan ruang OSN Fisika

My Couple

Bentar.

My Couple

Bentar lagi gue keluar.

Hessa masih merasa aneh memandang nick name yang ia pasang pada room chat Lia atas permintaan gadis itu sendiri. Tapi daripada terlibat pertengkaran tidak jelas lagi dengan Lia yang terus menerus bertanya ’lo udah gak cinta sama gue?’ atau ’lo udah gak sayang sama gue?’ dan pertanyaan sejenisnya, lebih baik pemuda itu langsung menurut begitu saja. Agak menyebalkan jika mengingat kembali sikap gadis itu yang saat ini, tapi menggemaskan juga.

Seolah, hanya di hadapan Hessa gadis itu dapat melepaskan seluruh mood yang selalu ia kontrol dengan baik.

Sudah sejak sepuluh menit yang lalu Hessa duduk di kursi lantai panjang yang memisahkan koridor Ruang OSN dengan paving lapangan di bawah sana sendirian. Tadi sempat ada Nathan yang menunggu Ruang OSIS karena pemuda itu bagian memegang kunci, ada Yoga juga yang sama-sama menunggu sang pacar dari dalam ruangan di depan, ada Xafier juga yang tidak jelas mau apa. Kini, di saat seluruh anak OSN dan semua teman Hessa selesai dengan urusan masing-masing, Lia masih saja betah di dalam sana entah mengurus apa.

”Hessa.”

Bukannya menoleh, Hessa justru memejamkan mata dengan bibir terkulum mencoba menahan umpatan. Ia hafal betul suara siapa yang kini memanggilnya dengan suara langkah kaki mendekat. Bahkan masih melekat jelas bagaimana pertengkaran hebatnya dengan Lia minggu lalu hanya karena kesalahpahaman yang diakibatkan oleh perempuan satu ini.

”Lo gak latihan basket?”

Mau tak.mau kepala pemuda itu menoleh, tersenyum tipis dan kaku. ”Enggak, lagi libur.”

Gadis cantik dengan postur wajah dewasa di depan sana menaikkan alis heran. Tepat begitu langkah dengan sepatu hitam berhak itu kembali mendekat, ruangan di bagian samping terbuka, menunjukkan sosok Lia yang tak kalah terkejut. Suara helaan nafas kasar terdengar secara spontan dari bibir Hessa lega, secara tidak sadar jadi berharap Lia mengamuk dan menjambak rambut Elsa supaya dendamnya juga terbalaskan.

”Lo?” tanya Elsa semakin mengerut bingung. ”Ngapain lo di sini?”

Kepala Lia bergerak mendongak, memandang tulisan di bagian atas pintu yang jelas dapat dibaca Ruang OSN Fisika. ”Ekskul, lo gak lihat?” jawab gadis itu singkat.

”Ekskul?” Elsa bertanya balik, jadi menoleh pada Hessa tak yakin. ”Ekskul?”

”Oh enggak,” selak Lia menjawab cepat dengan senyum kecil, ”dia pacar gue, nungguin gue selesai ekskul buat nganter pulang, iya kan?”

Hessa mengangguk ringan, balik tersenyum walau masih kaku. Pemuda itu agak dibuat terkejut ketika tubuh Lia yang jauh lebih pendek daripada tubuhnya mendekat, melingkarkan tangan ke lengannya membuat mata sipit Hessa melotot. Lia adalah tipe orang yang paling benci dan anti melakukan kontak fisik dengannya di tempat umum, tapi tiba-tiba kini gadis itu yang datang pada Hessa menggandeng lengannya hanya karena Elsa?

Taddy Bear [Belum Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang