51. Friendship

188 29 7
                                    

Hessa

Nanti kalau udah selesai sama urusan ekskul kabari ya.

Hessa

Gue jemput ke ruangan lo.

Lia

Di mana?

Lia

Gue ke lapangan basket lo gak ada.

Hessa

Pulang bentar, ambil barang.

Hessa

Nanti gue balik lagi.

Lia

Oke.

”Gimana?”

Kedua bahu Lia terangkat bersamaan. ”Katanya balik lagi.”

”Chat gue gak balik lagi,” ujar Jeiden menunjukkan layar ponsel, ”baca nih chat cowok lo.”

Lia sempat meragu untuk menerima ponsel Jeiden. Sejujurnya bagi gadis itu kabar dari Hessa padanya sudah sangat cukup, ia tak perlu melihat lagi apa yang disampaikan pemuda itu pada orang lain. Tapi wajah Jeiden yang sudah menunjukkan rasa tidak suka dan kesal membuat tangan Lia jadi terulur maju menerima ponsel yang tengah disodorkan padanya.

Hessa

Gue gak ikut latihan dulu.

Jeiden

Kenapa?

Jeiden

Lo jangan bikin gue tambah kesel deh.

Hessa

Salah lo sendiri kebanyakan cewek.

Hessa

Perih punggung gue.

Hessa

Sampai minggu depan gak mau ikut latihan deh.

Jeiden

Sekalian keluar aja dari tim.

Hessa

Siap, biar nanti gue bilang Rangga.

Jeiden

Woi! Sa! Anjing!

Hessa

Gue yang harusnya kesel sama lo ya.

Hessa

Gara-gara cewek lo nih punggung gue kayak kena setrika panas.

Jeiden

Halah, gitu doang.

Jeiden

Lakik kok cemen kayak cewek.

Hessa

Gue udah chat Rangga bilang out.

Jeiden

Taddy Bear [Belum Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang