[14]. LUMINESCENCE

10.6K 399 8
                                    


Happy reading!

***

"BANGSAT!! UDAH GUE BILANG JANGAN NGIKUTIN GUE!! LO TULI?!"

Nes tersentak, gadis itu menunduk, reflek kakinya bergerak mundur menjauhi Rico yang sedang menatapnya, "ma-aaf aku cuman khawatir sama kamu."

"Gue ngga butuh itu dari lo! Satu kali aja gue minta lo jauh-jauh dari gue apa susah? Jangan jadi cewek murahan, gue benci!"

Nes mendongak, "aku nggak bisa! Aku tahu kamu butuh aku kan kak? Kalo kamu ada masalah kamu bisa cerita sama aku, sebisa mungkin aku bakal bantu kamu."

"Nggak usah sok tahu tentang gue, bahkan lo nggak pernah tahu apa-apa tentang gue dari dulu!"

"Kamu anggap aku teman kamu kan kak, kita udah temenan sedari kecil. Tapi kenapa sikap kamu seakan kamu benci sama aku?"

Rico berdecih, mata cowok itu menatap Nes semakin tajam, "jelas-jelas lo cinta sama gue dan terang-terangan gue nolak lo, terus sekarang lo masih berharap gue temen lo?!"

"Gue pikir lo cuman murahan, tapi ternyata lo nggak punya harga diri!" Rico berbalik membelakangi Nes, tanpa menoleh cowok itu pergi meninggalkan Nes yang setia menatap punggungnya.

***

"Gila Ces pipi lo sampai lebam banget!"

Cesha meraba pipinya, gadis itu meringis saat merasakan nyeri, "ternyata Zevesh sekuat itu, aku nggak pernah lihat Zevesh sampai segitunya."

"Asal lo tahu Ces, Zevesh sekarang udah beda! Tuh cowok setiap hari kerjaannya berantem mulu, kalo nggak berantem pasti marah-marah nggak jelas," kompor Leona, sementara tangan gadis itu tak henti-henti mengompres pipi Cesha dengan hati-hati.

"Udah Na, ini udah mendingan kok."

Leona mengangguk, gadis itu lalu merebahkan tubuhnya di ranjang UKS tempat di mana Cesha tengah mendudukan tubuhnya.

"Sini tidur Ces, Arthur nyuruh kita buat tungguin tuh anak."

Cesha menggeleng, "mereka pasti lagi dimarahin di ruang BK."

"Pasti! Haha, gue jadi pengen lihat, pasti seru tuh!" Leona tertawa tidak jelas, gadis itu sungguh sangat menyukai jika teman-teman cowoknya tengah berada pada masalah.

Cesha geleng-geleng kepala, entah kenapa ia bisa berteman dengan gadis bar-bar seperti Leona. "Dari tadi aku nggak lihat Nes, dia kemana Na?"

"Biasa pasti dia lagi ngikutin si Rico."

"Rico masih nggak suka Nes? Bukannya mereka pacaran?"

"Nggak lah, ya kali! Kalo mereka pacaran pasti si Nes udah ngadain  pesta sangking bahagianya."

"Jadi kasihan sama Nes, pasti dia sakit hati banget."

Leona bangkit, gadis itu mendudukan tubuhnya di samping Cesha, "Ck, gue malah sebel banget sama si Nes. Udah jelas di tolak masih aja tuh anak ngejar-ngejar, nih gue bilangin sama lo Ces. Jadi cewek itu jangan mau ngejar cowok duluan, pokoknya harus jual mahal!"

Tunggu, bicara soal Rico dan Nes tiba-tiba Cesha mengingat akan suatu hal. "Aku jadi ingat kalau satu bulan yang lalu kak Rico ada di New York, bahkan waktu aku sakit dia jenguk aku di rumah sakit."

"Hah?!" Leona terkejut, gadis itu bahkan langsung menghadapkan tubuhnya di depan Cesha, "yang benar Ces, waktu itu bukannya Rico sakit selama seminggu?"

LUMINESCENCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang